Mengenal Allah ini bukan Mengenal melalui panca indera, karena Dia tidak dapat dicapai oleh Panca indera, sebagaimana firman-Nya: Dia tidak dapat dicapai oleh Mata.(Qs. Al An`am 6:103). Mengenal Allah juga bukan dengan Akal fikiran, karena Dia pun tidak tercapai dengan akal fikiran. sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW; Tafakkaru fi alaillah wa la tafakkaru fi Dzatillah azza wa jalla / Berfikir-fikirlah perihal tanda-tanda kebesaran Allah (ciptaan Allah), dan jangan berfikir-fikir terhadap Dzat Allah.(HR. Thabrani, Baihaqi, Bukhari, Nasai, Hakim, Abu Nuaim). Dan Firman Allah; Dan Allah memperingatkan kamu dari (memikirkan) Diri-Nya.
Jadi Ma’rifatullah disini adalah dengan Hati, karena Hanya Hatilah yang mampu menerima Pandangan Allah, sehingga Hati Mendapatkan Cahaya Allah, dan Hati tidak dapat mendustakan apa telah dilihatnya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula melihat rupamu tetapi Allah melihat hatimu.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ‘Abdurrahman Bin Shakhr ra)
Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah Hati orang mukmin.(HR. Ahmad dan Ath Thabarani dari Abu Said al-Khudri)
….orang – orang yg dibukakan Hatinya oleh Allah untuk berserah diri, maka dia mendapat Cahaya dari Tuhannya.(Qs.39:22)
Sahabat Nabi bertanya mengenai ayat ini; Apakah yg dimaksud di-buka-kan itu, wahai Rosul? Maka Rosulullah SAW, menjawab; Dibukakannya ialah dilapangkan. Pembukaan itu adalah kelapangan atau kelonggaran. Sesungguhnya Cahaya itu jika dilemparkan ke dalam Dada, maka Dada memuatnya dan menjadi lapang.(HR. Al-Hakim)
Bila Hati seseorang telah dimasuki oleh Cahaya maka Hati itu akan menjadi lapang dan terbuka.
Lalu orang banyak bertanya; apakah tandanya Hati yg lapang dan terbuka itu?
Jawab Rosulullah SAW; ada Perhatian terhadap kehidupan yg kekal di akhirat dan timbulnya pengertian tentang tipu daya kehidupan dunia ini dan Orang Bersedia menghadapi MATI SEBELUM DATANGNYA MATI.(HR. Ibnu Jurair)
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.(Qs.53:11)
Rasulullah Saw ditanya:
“Dimana Allah?dilangit ataukah dibumi?
Beliau Menjawab:”Didalam hati hamba-hamba-Nya yang beriman”
(Hadis yg diriwayatkan oleh ibnu Umar)
Nabi Saw Bersabda:
“sesungguhnya Allah mempunyai tempat(wadah) dari penduduk bumi.wadah Tuhan kamu itu adalah hati hamba-hamba-Nya yang Saleh”
(HR.Thabrani dari ibnu Umar al-Khaulani)
Allah berfirman:
“Bumi dan langit-Ku tidak cukup memuat-Ku.tetapi hati hamba-Ku yang beriman,yang lemah lembut dan tenanglah yang mampu memuat-Ku”(Hadist Qudsi).
Berkata Wahab bin Munabbih, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, Allah Ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya semua petala langit-Ku dan bumi-Ku menjadi sempit untuk merangkul-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk dirangkul oleh qalb hamba-Ku yang mu’min”. (HR. Ahmad)
Rosulullah SAW, bersabda:
“Bahwasanya hati anak Adam seluruhnya terletak diantara dua jari Tuhan yang Rahman.”(Hadits Riwayat Muslim)
Nabi kita Muhammad SAW menyuruh umatnya agar pertama sekali kita dalam beragama Islam adalah Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, sehingga mempunyai iman yang teguh. Sebagaimana Rosulullah SAW bersabda: Awwaluddin Ma’rifatullah, artinya; Mula-mula beragama adalah Mengenal Allah.
Dalam hal Ma’rifatullah, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat beliau; “Wahai Rosulullah, apakah amalan yang paling utama? Rosulullah SAW menjawab; Ilmu Mengetahui tentang Allah. Sahabat itu bertanya pula; Ilmu apa yang Nabi maksudkan? jawab Nabi SAW; Ilmu Mengetahui Allah dengan sebenar-benarnya. Sahabat itu rupanya menyangka Rosulullah SAW salah tanggap, lalu sahabat itu menegaskan; Wahai Rosullah kami bertanya tentang Amalan sedang anda menjawab tentang ilmu! jawab Nabi SAW pula; Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan Ilmu mengetahui Allah dan banyak amalan tidaklah bermanfaat bila disertai dengan kejahilan tentang Allah SWT.
Dan di lain riwayat, ada seorang Arab badui datang kepada Nabi SAW lalu berkata; Wahai Rosulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang aneh? Rosulullah SAW pun balik bertanya: apa yang kamu perbuat tentang induk ilmu sehingga kamu bertanya tentang keanehan-keanehannya? orang itupun bertanya; apakah induk ilmu itu, wahai Rosulullah? Nabi pun menjawab; Mengenal kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Rosulullah Saw pernah ditanya; Mengapa kami telah banyak berdoa, tetapi doa kami tidak dikabulkan? Beliaupun menjawab; Karena kalian berdoa kepada Tuhan yang tidak kalian Kenal.
Ma’rifatullah adalah ilmu yang sampai ketingkat keyakinan yang mutlak dalam mengenal ke-Esa-an Allah, baik itu Af’al, Asma, Sifat, dan Dzat-Nya. Dan Arifbillah (orang yang mengenal Allah) itu selalu merasa dan yakin bahwa dia bersama dengan Allah SWT dimana saja berada. Hal seperti inilah semulia-mulianya iman, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW;
Dari Abbadah bin Samat r.a, berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda;
“Semulia-mulianya iman seseorang yaitu ia Mengetahui bahwa Allah bersama dia dimana saja berada.” (HR. At Thabrani).
Allah SWT menciptakan makhluk adalah dengan tujuan yang paling utama, yaitu untuk Mengenal-Nya. sebagaimana Firman Allah di dalam Hadits Qudsi;
“Aku adalah Perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka kujadikan Makhluk supaya dengan Aku mereka kenal.”(HR. Bukhori)
Setelah kita mengenal Allah SWT, maka kita diwajibkan untuk mengabdi kepada-Nya. seperti Firman Allah di dalam Alquran;
Dan Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku. (Azzariyaat 51:56)
Dari Ali ibn Abi Thalib kwh, Rasulullah saw bersabda, Berfirman Allah Ta’ala:
“Barangsiapa berharap kepada selain Aku, tidak mengenal-Ku (ya’arifniy). Barangsiapa tidak mengenal-Ku, tidak mengabdi-kepada-Ku (ya’abudniy). Barangsiapa tidak mengabdi-kepada-Ku, maka berarti menjadi wajiblah (‘istawjaba) kemurkaan-Ku. Barangsiapa takut kepada selain Aku, halal baginya pembalasan-Ku”.
Manusia itu juga adalah Kholifah Allah yang diberi Amanat untuk Mengenal-Nya. Hal ini di isyaratkan di dalam Alquran;
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan Amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikulAmanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. dan dipikullah Amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.(Al Ahzab;76)
Zalim dan bodoh karena lupa terhadap dirinya sendiri dan jatuh dari derajat yang tinggi, tidak menyadari akan fitrahnya sendiri sebagai makhluk yang dinilai mampu menyandang amanat Ilahi yaitu Mengenal Allah dan Meng-Esa-kan-Nya.
Amanat terbesar adalah Mengenal Allah dan Meng-Esa-kan-Nya, hal ini karena apabila Meng-Esa-kan Allah bukanlah Amanat yang tertinggi, maka Mengapa Allah berfirman di Alquran; Bahwa Dosa yang paling besar adalah Syirik.(QS. Al Luqman:13)
Jadi dari penjelasan ini marilah kita kembali kepada Fitrah yaitu Mengenal Allah.
Jalan untuk Mengenal Allah SWT adalah melalui Kepunyaan-Nya, yaitu Segala yang ada di langit dan di bumi, seperti yang difirmankan Allah SWT;
Qs.42:53;Jalan Allah (Ma’rifatullah) yaitu kepunyaan-Nya segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi.
Dari seluruh kepunyaan-Nya apa yg ada dilangit dan apa yg ada dibumi,manusialah yg paling mulia dan paling sempurna.
Sesungguhnya telah Kami muliakan anak – anak Adam………(Al Isra 17 ; 70)
Aku ciptakan manusia dengan sempurna (ATIN 95 : 4).
Setelah sempurna kejadiannya Aku hembuskan Ruh-Ku ke dalamnya.( AL HIJR 15 : 29 ).
Maka dari itu,untuk mengenal Allah dengan sempurna haruslah melalui manusia itu sendiri.
Qs.41:53;Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat kami disegenap alam dan pada diri mereka sendiri,sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia itu Haq (benar adanya).
Dan sabda Nabi Muhammad saw; Orang yg benar-benar ma’rifat kepada Allah adalah yg lebih mengenal terhadap dirinya sendiri.
Qs.51:21;Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat?
Qs.50:16;Kami lebih dekat daripada urat lehermu.
Qs.2:186;Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku Dekat.
Nabi bersabda;Barangsiapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya.
Dari penjelasan-penjelasan ini sudah dapat memberi kita bahan untuk ber-Tafakkur tentang diri kita sendiri, sebagaimana Perintah Allah: Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka sendiri? (Qs.30:8).
Maka Marilah kita ber-Tafakkur, Masuk Ke Dalam diri kita masing-masing!
Untuk Mengenal diri, Apakah kita harus Masuk ke dalam diri?
Iya, karena bila kita mau Mengenal diri tapi kita tidak Masuk ke dalam diri, maka Perkenalan terhadap diri kita hanya sebatas Prasangka-Prasangka saja, hanya sebatas rasa-rasanya, atau katanya-katanya. Maka untuk mengenal diri sebenar-benar diri kita harus Masuk ke dalam diri dan Melihatnya sendiri.
seperti Firman Allah; Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat? (Qs.51:21).
Lalu Bagaimana kita Masuk ke dalam diri kita?
Kita KELUAR dari Dalam diri kita Melalui indrawi-indrawi kita, dengan cara Membuka. Maka begitulah Cara kita MASUK ke Dalam diri kita Melalui indrawi-indrawi kita, dengan Cara Menutupnya!
Bagaimana Cara Menutupnya?
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahuinya.(An Nahl 16 : 43).
Berikut ini adalah sedikit bahan Renungan untuk Mengenal diri kita, maka Renungkanlah, Dialog ini;
Tuhan bertanya: Siapa kamu?
Aku menjawab : aku si fulan.
Tuhan berkata: Aku tidak bertanya namamu,siapa kamu?
Aku menjawab: aku anaknya si fulan tinggal di A kerja di B.
Tuhan berkata; Aku tidak bertanya orang tuamu,tempat tinggal dan kerjaan mu,jadi siapa kamu?
Aku menjawab; aku adalah badan ini.
Tuhan berkata; bukan, Aku tidak bertanya badan yg ada padamu,siapa kamu? Jawab ku; aku adalah rasa.
Tuhan berkata; bukan,Aku tidak bertanya rasa yg ada padamu,siapa kamu?
Aku berkata;aku adalah akal fikiran.
Tuhan berkata;Aku tidak bertanya akal fikiran yg ada padamu,siapa kamu?
Aku menjawab;aku adalah hati.
Tuhan berkata;Aku tidak bertanya hati yg ada padamu,siapa kamu?
Jawabku;aku adalah ruh.
Tuhan berkata;bukan,Aku tidak bertanya ruh yg ada padamu,siapa kamu?
Aku menjawab;aku adalah hamba-Mu.
Tuhan berkata;Bukan,Aku tidak bertanya kedudukanmu,siapa kamu?
Lalu jawab ku;aku adalah Diri-Mu.
Tuhan berkata;bukan,Aku tidak bertanya Diri-Ku yg ada dalam dirimu,siapa kamu?
Dalam keadaan bingung,nanar dan sasar,Aku menjawab;Tuhan,aku telah menjawab ini,itu tapi Engkau selalu berkata bukan,lalu siapa aku,Tuhan?
Tuhan berkata:renungkanlah itu,Masuklah kedalam dirimu lalu keluarkan dan kosongkan semua yg ada padamu!lepaskan semua atribut yg ada padamu, namamu, badanmu, rasamu, akal fikiranmu, hatimu, ruhmu, dan Diri-Ku yg ada didalam dirimu.lepaskan semua!maka engkau akan tahu siapa kamu!
Setelah itu lalu aku Masuk ke Dalam diriku, Menutup semua indrawiku, menutup semua ilmu pengetahuanku, kemudian aku Melihat Cahaya-Nya, sehingga aku seakan-akan sirna di dalam Cahaya-Nya, lepas dari semua; nama, badan, rasa, akal fikiran, hati dan ruh.
Kemudian aku berkata: Tuhan,setelah aku bisa lepaskan semua atribut ku yaitu namaku, badanku, rasaku, akal fikiranku, hatiku,dan ruhku.Tapi satu yang tidak bisa aku lepaskan yaitu Diri-Mu,karena bila aku lepas dari-Mu maka aku akan Hancur, Musnah, Lenyap, Tiada.
Dan Tuhan pun berkata;itulah dirimu!
Maka aku berkata;Maha Suci Engkau,hanya Engkaulah yang ada,Engkaulah yang kekal.
Qs.28:88;segala sesuatu musnah (tiada) kecuali Wajah-Nya yg kekal.
Di dalam Mengenal Allah SWT itu ada tingkatannya, tingkat yang paling rendah adalah Mengenal Allah hanya sebatas Huruf dan nama Allah, hal ini ditunjukkan oleh Allah sendiri melalui Firman-Nya;
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka; Siapakah yang menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? tentu mereka akan menjawab; Allah. Maka katakanlah; Segala puji bagi Allah! Tetapi kebanyakan mereka tidak Memahami (Allah).(Qs.29:63)
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka; Siapakah yang menjadikan langit dan bumi? Tentu mereka menjawab; Allah. katakanlah; Segala puji bagi allah. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (Allah).(Qs.31:25)
Dari ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa mereka Mengenal Nama Allah SWT, tetapi mereka belum memahami dan Mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang Allah SWT, sebagaimana Firman Allah:
Mereka Tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.(Qs.22:74)
Dan tingkat yang paling Tinggi dalam Mengenal Allah itu adalah Nabi kita Muhammad SAW, para nabi, dan Para Wali Allah. Hal ini ditunjukkan di dalam sabda Nabi SAW;
Demi Allah, sesungguhnya aku yang lebih Mengetahui tentang Allah dan akulah yang sangat Takut kepada-Nya.(HR. Bukhori)
dan Firman Allah;
Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah Ulama (Orang yang Mengetahui).(Qs.35:28)
Apabila kita hubungkan antara ayat ini dengan hadis Nabi SAW, maka jelas bahwa yang dimaksud Ulama dalam ayat tersebut adalah Orang yang Mengetahui Allah Robbul Alamin.
Jadi, dalam hal Mengenal Allah SWT diperlukan Hati yang telah Mendapatkan Cahaya-Nya, karena hanya dengan Cahaya-Nya lah Hati akan Mengenal Allah.
Marilah kita Memohon kepada Allah untuk ma’rifat-Nya, seperti yang diberikan kepada Kekasih-Kekasih-Nya yaitu Nabi kita Muhammad SAW, Para Nabi, Para Wali. Dan semoga kita tidak seperti apa yang di=Firmankan Allah dalam Alquran;
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk Neraka kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk Memahami (Allah), dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar.(Qs.7:179)
TAKHALI, TAHALLI, DAN TAJALLI
1. Takhalli ialah:
Membersihkan diri dari kotoran hati / sifat - sifat tercela.Firman AlLah dalam Al-Quran (S. As-Sams: 9 - 10)
Sebagaimana Cara untuk Mensucikan badan kita sebelum Menghadap Allah, maka seperti itu pulalah Cara Membersihkan Jiwa kita untuk Menghadap Allah, Cara itu adalah Wudhu.
Secara Syariat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran lahir,
Dan Secara Hakikat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran Batin.
Qs. Al maidah:6; Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berdiri hendak mengerjakan sholatmu, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai ke mata kaki.
Dalam wudhu, kita membersihkan
1. Panca Indera, yaitu; 1 lobang mulut, 2 lobang hidung, wajah & 2 lobang mata, 2 lobang telinga.
2. Pikiran, Yaitu: yang bertempat di Kepala
3. Perbuatan, Yaitu: Kedua Tangan dan Kaki
Setelah bersih lalu bertakbirlah tutuplah semua panca indera kita, Agar kebesaran dunia tidak masuk ke dalam hati kita, sehingga terpancarlah Cahaya Kebesaran-Nya. Allahu Akbar.
2. Tahalli ialah:
Mengisi diri dengan sifat - sifat terpuji / menyinari hati dengan Akhlak atau amal yang saleh..
Firman AlLah swt. dalam Al-Quran (S. Al-Kahfi: 110)
Aku bertanya kepada Hudzaifah tentang Ikhlas, apakah dia? Jawabnya: Aku sudah bertanya kepada Rasulullah saw tentang ikhlas, apakah dia? Beliau saw bersabda: “Aku sudah bertanya kepada Jibril. Jawabnya, Aku sudah bertanya kepada Tuhan Keagungan tentang Ikhlas, apakah dia. Allah berfirman: Salah satu rahasia dari rahasia-Ku, Aku mempercayakannya kepada HATI siapa yang Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku”.
2. Tajalli ialah:
Yaitu beroleh pancaran Nur Tajallinya AlLah. Firman AlLah dalam Al-Quran (S.An-Nur: 25)
Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah Hati orang mukmin.(HR. Ahmad dan Ath Thabarani dari Abu Said al-Khudri)
….orang – orang yg dibukakan Hatinya oleh Allah untuk berserah diri, maka dia mendapat Cahaya dari Tuhannya.(Qs.39:22)
Sahabat Nabi bertanya mengenai ayat ini; Apakah yg dimaksud di-buka-kan itu, wahai Rosul? Maka Rosulullah SAW, menjawab; Dibukakannya ialah dilapangkan. Pembukaan itu adalah kelapangan atau kelonggaran. Sesungguhnya Cahaya itu jika dilemparkan ke dalam Dada, maka Dada memuatnya dan menjadi lapang.(HR. Al-Hakim)
Bila Hati seseorang telah dimasuki oleh Cahaya maka Hati itu akan menjadi lapang dan terbuka.
Lalu orang banyak bertanya; apakah tandanya Hati yg lapang dan terbuka itu? Jawab Rosulullah SAW; ada Perhatian terhadap kehidupan yg kekal di akhirat dan timbulnya pengertian tentang tipu daya kehidupan dunia ini dan Orang Bersedia menghadapi MATI SEBELUM DATANGNYA MATI.(HR. Ibnu Jurair)
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah diLihat-nya.(Qs.53:11)
oleh saifuddin bin h abd hafid aliah bin kh.djamaluddin aliah KALI BARRu
Membersihkan diri dari kotoran hati / sifat - sifat tercela.Firman AlLah dalam Al-Quran (S. As-Sams: 9 - 10)
قَد أَفلَحَ مَن زَكّىٰها* وَقَد خابَ مَن دَسّىٰها
"Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya". Sebagaimana Cara untuk Mensucikan badan kita sebelum Menghadap Allah, maka seperti itu pulalah Cara Membersihkan Jiwa kita untuk Menghadap Allah, Cara itu adalah Wudhu.
Secara Syariat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran lahir,
Dan Secara Hakikat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran Batin.
Qs. Al maidah:6; Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berdiri hendak mengerjakan sholatmu, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai ke mata kaki.
Dalam wudhu, kita membersihkan
1. Panca Indera, yaitu; 1 lobang mulut, 2 lobang hidung, wajah & 2 lobang mata, 2 lobang telinga.
2. Pikiran, Yaitu: yang bertempat di Kepala
3. Perbuatan, Yaitu: Kedua Tangan dan Kaki
Setelah bersih lalu bertakbirlah tutuplah semua panca indera kita, Agar kebesaran dunia tidak masuk ke dalam hati kita, sehingga terpancarlah Cahaya Kebesaran-Nya. Allahu Akbar.
2. Tahalli ialah:
Mengisi diri dengan sifat - sifat terpuji / menyinari hati dengan Akhlak atau amal yang saleh..
Firman AlLah swt. dalam Al-Quran (S. Al-Kahfi: 110)
فَمَن كانَ يَرجوا لِقاءَ رَبِّهِ فَليَعمَل عَمَلًا صٰلِحًا وَلا يُشرِك بِعِبادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
- "Maka barang siapa Ingin Berjumpa dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh (memperbaiki akhlak) dan janganlah ia mempersekutukan apapun dalam beribadat kepada Tuhan (bersih dari segala kotoran hawa nafsu)"
- "tujuan perbaikan akhlak ialah membersihkan qalbu dari kotoran hawa nafsu dan amarah hingga hati menjadi suci bersih dan Ikhlas bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan".
Aku bertanya kepada Hudzaifah tentang Ikhlas, apakah dia? Jawabnya: Aku sudah bertanya kepada Rasulullah saw tentang ikhlas, apakah dia? Beliau saw bersabda: “Aku sudah bertanya kepada Jibril. Jawabnya, Aku sudah bertanya kepada Tuhan Keagungan tentang Ikhlas, apakah dia. Allah berfirman: Salah satu rahasia dari rahasia-Ku, Aku mempercayakannya kepada HATI siapa yang Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku”.
2. Tajalli ialah:
Yaitu beroleh pancaran Nur Tajallinya AlLah. Firman AlLah dalam Al-Quran (S.An-Nur: 25)
- "AlLah itu cahaya langit dan bumi"
Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah Hati orang mukmin.(HR. Ahmad dan Ath Thabarani dari Abu Said al-Khudri)
….orang – orang yg dibukakan Hatinya oleh Allah untuk berserah diri, maka dia mendapat Cahaya dari Tuhannya.(Qs.39:22)
Sahabat Nabi bertanya mengenai ayat ini; Apakah yg dimaksud di-buka-kan itu, wahai Rosul? Maka Rosulullah SAW, menjawab; Dibukakannya ialah dilapangkan. Pembukaan itu adalah kelapangan atau kelonggaran. Sesungguhnya Cahaya itu jika dilemparkan ke dalam Dada, maka Dada memuatnya dan menjadi lapang.(HR. Al-Hakim)
Bila Hati seseorang telah dimasuki oleh Cahaya maka Hati itu akan menjadi lapang dan terbuka.
Lalu orang banyak bertanya; apakah tandanya Hati yg lapang dan terbuka itu? Jawab Rosulullah SAW; ada Perhatian terhadap kehidupan yg kekal di akhirat dan timbulnya pengertian tentang tipu daya kehidupan dunia ini dan Orang Bersedia menghadapi MATI SEBELUM DATANGNYA MATI.(HR. Ibnu Jurair)
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah diLihat-nya.(Qs.53:11)
oleh saifuddin bin h abd hafid aliah bin kh.djamaluddin aliah KALI BARRu
tok ayah izinkan ambe share kan ilmu allah kepda nurmuhammad sekelian alam
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb Tuan Guru kami ijin mengamalkan ilmu yang tuan guru sampaikan diartikel ini
BalasHapusMohon izin utk sy copy paste artikel ini sebagai panduan ilmu mengenal diri. Trm kasih atas perkongsian tuan.
BalasHapusAssalamualaikum, mohon izin sya copy buat belajar . .
BalasHapusJangan di copy mas, al-quran sudah sangat jelas hadist nabi sdh sangat jelas .
HapusAjaran nenek ini berlawanan dengan Quran dan hadis nabi
Jangan dicopy mas
Ilmu sesat dan menyesatkan dalil yang dibawakan dalama tisan ini kebanyakannya dooif dan ada yang palsu, sebagiannya ada hadits shohih namun ulama salaf (dulu) tdk ada yang memahami seperti tulisan ini,
BalasHapusAllah itu di Langit diatas seluruh makhulkNYA kok bisa dihati2 manusia
Alquran adalah kalam ucapan Allah , Alloh sendiri yang kabarkan Akan dirNya dan kedudukanNYA yang Maha tinggi diatas seluruh makhluqnya
ALLAH berada dihati2 hambanya , ini saja sdh jelas kesesatan artinya Allah bisa menyetu dengan Hamba ?
Dapat dari mana ilmu agama yg tdk diajarkan Nabi dan sahabtanya
Segera beetaubat wahai sauadar
Baarokallohu fiikum
Assalamu'alaikum..
Hapusmas Unknown yang terhormat. masnya mengatakan sesat ? masnya Tuhan ya?
masnya yg gak faham sama dalil, kok lisannya langsung kotor gitu.
Yang bilang Allah dilangit itu siapa mas ?
masnya yang salah tafsir dalil Qur'an surah Thaha ayat 5.
kalo masnya mengingkari hadist tentang Allah berada di hati orang2 mukmin, lantas apa pula maksud surah Qaf ayat 16 (Allah lebih dekat sari urat leher) ??
Oleh karnanya mari kita berilmu dulu baru berhujjah.
abaikan saja Mas Dicky Andika..
Hapusmungkin ini yang dimaksud Syech Abdul Qodir Al Jaelani. orang paham sareat ga akan pernah mengerti yang sesungguhnya (Hakekat) =D
Sesat Di mana ? Salah tentang mana? Dengan senang Kita kata sesat ..yg melaknatkan kaum yahudi siapa Kita ke? Yg kata kaum nasrani sesat Kita ke?..(Aku tak sembah APA yg ENGKAU SEMBAH? ENGKAU tak sembah APA YG AKU SEMBAH? Sembah nama dapat nama..tiada tuhan Ada الله..Ada tuhan tiada الله..fikir2kan lah وسلام
BalasHapusabaikan saja Mas..
Hapusmungkin ini yang dimaksud Syech Abdul Qodir Al Jaelani. orang paham syareat ga akan pernah mengerti yang sesungguhnya (Hakekat) =D
Orang yg tidak faham ilmu ini pasti dibilang sesat, semua kembali pada diri kita masing masing.
BalasHapusterimakasih mas yayi
BalasHapusSaran. Cari syekh mursid untuk memasuki jalan pengenalan diri dan pengenalan terhadap allah swt.. Biar ga salah. Salam.
BalasHapusInilah MANUSIA
BalasHapusmemang DISAMPAIKAN kepada YANG berhak MENDAPATKANNYA.
kalo ANDA belum SAMPAI memahaminya.
Banyak BERDOA kepada ALLAH.
semoga DIBUKAKAN pintu HATINYA untuk MENGENAL ALLAH.
abaikan saja Mas.. dia Salafy (ga bakalan CONECT) wkwkwkwk
BalasHapusmungkin ini yang dimaksud Syech Abdul Qodir Al Jaelani. orang paham syareat ga akan pernah mengerti yang sesungguhnya (Hakekat) =D
Bisa minta nomor hp/wa mas/kang admin(unknown) untuk silaturrahmi🙏🙏🙏
BalasHapusTolong di balas .🙏
BalasHapus