PASAL TENTANG ANASIR
A N A S I R
Anasir ALLAH : Dzat, Sifat, Asma, Af’’al
Anasir MUHAMMAD : Awal, Akhir, Dzahir, Batin
Anasir HAMBA : Rahasia, Nyawa, Hati, Tubuh
Anasir ADAM : Api, Angin, Air, Tanah
Anasir BAPAK : Urat, Tulang, Otak, Sumsum
Anasir IBU : Bulu, Kulit, Darah, Daging
MENG-ESA-KAN ALLAH DALAM RAGAM DIRI
Awal Muhammad itu Nurnya
Akhir Muhammad itu Ruhaninya
Dzahir Muhammad itu Rupanya
Batin Muhammad itu Dzatnya
U R A I A N
Rahasia hamba itu Batin Muhammad
Batin Muhammad itu Dzat Allah
Dzat Allah itu Rahasia hamba
Nyawa hamba itu Awal Muhammad
Awal Muhammad itu Sifat Allah
Sifat Allah itu Nyawa hamba
Hati hamba itu Akhir Muhammad
Akhir Muhammad itu Asma Allah
Asma Allah itu Hati hamba
Tubuh hamba itu Dzahir Muhammad
Dzahir Muhammad itu Af’’al Allah
Af’’al Allah itu Tubuh hamba
Berlayar

Bila takut gelombang, mengapa berlayar …..? bila takut berkata cinta mengapa berikrar..yakin, sebelum datang ragu, sebagaimana engkau berikrar padaNya,sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku adalah milikMu… yaa Allah..inilah cinta yang sesungguhnya, yang sanggup arungi gelombang kehidupan menuju pantai kedamaian.yang tiada panas tiada pula dingin..Perahu adalah jasadmu, layar adalah iktiarmu, kuatkan tiang layarmu. mohon padaNya kekuatan, tuk arungi lautan kehidupan ini.Jangan… perahumu tenggelam, menabrak karang nafsumu, berupa angan-angan dalam akal khayalmu, penyesalanpun tiada arti lagi.Yakinlah padaNya, sesungguhnya hidup dan mati ada dalam genggamannya, bersujud kening cium bumi ketulusan, senantiasa bumi memberi meski dihina dan dicaci, ibu bagi ragaku karena tanah asal daripadaNya.Innalillahi wainnaillaihi rojiunDariMu aku berasal , dariMu aku kembali
Nur Muhammad
Bahwasanya kejadian Alam ini pada mulanya ialah dari pada “HAKEKATUL MUHAMMADIYAH” atau Nur Muhammad.
Nur Muhammad itulah asal segala kejadian.
Bahwa, Nabi Muhammad itu terjadi atas dua rupa.
Rupa yang Qadim dan Rupa yang Azali.
Pertama, Dialah yang telah terjadi sebelum terjadinya seluruh yang ada,
Dari padanya diserahi Ilmu dan dirfan.
Kedua Dialah rupa sebagai manusia, sebagai seorang Rasul dan Nabi yang diutus Tuhan.
Rupa sebagai manusia itu menempuh Maut, tetapi rupanya yang Qadim tetap ada meliputi Alam.
Maka dari Nur rupanya yang Qadim itulah diambil segala Nur buat menciptakan segala Nabi nabi dan Rasul rasul dan Aulia-aulia..
Cahaya segala Kenabian dari pada
Nur akan menyata dan Cahaya mereka dari pada Cahayanya, Tidaklah ada
suatu cahaya yang bercahaya, dan lebihnya yang lebih Qadim dari cahaya
yang Qadim itu yang mendahului Cahaya Beliau yang mulia.
Kehendaknya mendahului segala kehendak,
Ujudnya mendahului segala yang Adam.
Namanya mendahului akan Kalam-nya sendiri.
Karena dia telah terjadi sebelum terjadi apa yang terjadi.
Lautan Ilmunya diatas megah mengguruh, dibawah kilat menyinar dan memancar, menurunkan hujan dan memberikan subur,
Segala Ilmu adalah setetes dari air lautan.
Segala Hikmat hanyalah satu piala dari Sungainya,
Seluruh Zaman hanyalah satu sa’at kecil dari masanya yang jauh.
Dalam hal kejadian Dialah yang Awal,
Dalam Kenabian Dialah yang Akhir
“AL-HAQ” adalah dengan Dia, dan dengan Dia jualah HAKEKAT,
Dia yang pertama dalam hubungan,
Dia yang Akhir dalam Kenabian,
Dia yang Bathin dalam HAKEKAT, dan
Dialah yang dzahir dalam MAKRIFAT.
Mengalir-lah
Pandanglah jiwa sebagai pancuran, aliran kehidupanmu mengucur dari situ, semua bentuk yang engkau lihat, memiliki “mata air tetap” di alam tak bertempat. Tidak mengapa ketika bentuk musnah, karena aslinya selalu abadi.Semua wajah cantik yang pernah kau lihat, semua kata penuh makna yang pernah kau dengar, janganlah berduka ketika semua itu hilang, karena sesungguhnya tidaklah demikian adanyaKetika mata air menjadi sumber tak-terhenti, cabangnya terus mengalirkan air kemana-mana, lalu.., apa yang engkau keluhkan..? apa juga yang engkau risaukan…?Pandanglah jiwa sebagai pancuran, dan semua ciptaan ini sebagai sungai, ketika pancuran mengucur, sungai pun mengalir dari situ.Taruhlah kesedihanmu, dan teruslah minum air sungai ini, jangan pernah pikirkan kapan surutnya, aliran ini tiada hentinya.Dari saat pertama engkau memasuki alam wujud ini, sebuah tangga sudah ada di hadapanmu, sehingga engkau dapat menapaki tangga ini untuk naik keatasnya.Pertama engkau adalah mineral, lalu engkau berubah menjadi tetumbuhan, kemudian engkau menjadi hewan, hal ini semua telah kau lewati dan menjadi rahasia bagimu?Kemudian engkau menjadi insan, dengan pengetahuan, akal dan keyakinan.Pandanglah raga ini, yang tersusun dari tanah liat kering, pandanglah bagaimana dia telah tumbuh dengan sempurna. Ketika engkau berjalan terus dari insane, tiada diragukan lagi engkau akan menjadi malaikat.Ketika engkau telah meninggalkan bumi ini, maka kedudukanmu adalah di langit, lewatilah ke-malaikat-anmu, masukilah samudra itu.sehingga tetesanmu menjadi lautan yang tak terhingga luasnya. tinggalkanlah kata “manusia” katakanlah “Yang Maha Esa” dengan seluruh jiwamu.Tidak menjadi soal bila raga menjadi tua, lemah dan lusuh; ketika jiwa senantiasa muda.Surah An-Nisa, (4 : 79)“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah (faminallah),, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri (faminnafsika) . Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
Ajaran dasar Ilmu Nafas
“Dirangkum dari status-status tentang Nafas”
.
Adapun Nafas yang keluar masuk, dinamakan Muhammad = Nabi kepada kita.
Adapun Nafas yang keluar masuk, dinamakan Muhammad = Nabi kepada kita.
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
.
Ilmu Nafas itu dinamakan :
.
1. Bila diluar = Ilmu Gaibul Guyub.
2. Bila didalam = Ilmu Sirrul Asrar.
2. Bila didalam = Ilmu Sirrul Asrar.
.
Dari Nafas itulah munculnya ibadah Muhammad.
Dari Nafas itulah munculnya ibadah Muhammad.
Dari Jasad itulah munculnya ibadah Adam.
.
Sebagaimana yang ada di dalam Rukun Islam
bahwa ibadah Muhammad itu adalah Sholahud Da’im = Sholat yang
terus-menerus tanpa henti.
.
Wahdah Fil Kasrah = Pandang satu kepada yang banyak,
.
Nafas itu yang keluar masuk dari mulut.
Nafas itu yang keluar masuk dari mulut.
Nufus itu yang keluar masuk dari hidung.
Tanafas itu yang keluar masuk dari telinga.
Amfas itu yang keluar masuk dari mata
.
Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID” karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Gaibul Guyub, karena termasuk dari ibadah Muhammad.
Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID” karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Gaibul Guyub, karena termasuk dari ibadah Muhammad.
.
Ilmu Nafas harus disertai dengan ibadah praktek, akan sulit jadinya bila hanya dengan teori.
Pahami dulu hal ini :
.
- Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibrill, maka ucapannya “ALLAH”.
- Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izraill, maka ucapannya “HU”.
Zikirullah yang 2 diatas dinamakan NUR.
Maka jadilah 2 Nur = “ALLAH” + ”HU” , 2 Nur ini bertemu di atas
bibir, tidak masuk ke dalam tubuh, amalan ini sampailah ke derajatnya
yang dinamakan “Nurul Hadi”, maka ke arah itulah yang dicapai.
setelah itu Nafas naik di dalam badan dan dinamakan AHMAD,
setelah itu Nafas naik di dalam badan dan dinamakan AHMAD,
- Nafas yang turun dari ubun-ubun sampai kepada Jantung Nurani itu dinamakan Izraill, ucapanya “ALLAH”.
- Nafas yang dari jantung naik sampai ke ubun-ubun itu dinamakan Jibrill, maka ucapannya “HU”.
Maka amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah” = Amalan Sholeh = Pintu Makrifat
Kedua perkara diatas itu hendaklah
diamalkan walau tanpa wudhu dan jangan dikencangkan suaranya hanya kita
yang dengar semata-mata “Khafi” (lafadz di dalam hati).
Sesungguhnya yang dinamakan HATI (Qalbu)
itu adalah Nur yang memancar dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad)
ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).
Adapun zikir NAFAS itu adalah ketika keluar ALLAH dinamakan ABU BAKAR,
zikirnya ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.
Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika
keluar adalah ALLAH dan ketika masuk adalah HU, letaknya ANFAS pada
hidung, dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.
Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap
diam dengan “ALLAH HU” letaknya di tengah-tengah antara dua telinga,
dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.
Adapun zikir NUFUS adalah ketika naik HU
dan ketika turun adalah “ALLAH” letaknya di dalam jantung, Diri Nufus
ini dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI.
Sabda Nabi saw : “Barangsiapa keluar masuk nafas dengan tiada zikir, maka sia-sialah ia”
.
Awalnya Nafas itu atas dua langkah, satu Naik dan kedua Turun.
.
Ketika naiknya itu sampai kepada 7 tingkat langit maka berkata :
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.
.
Ketika turun kepada 7 lapis bumi maka nafas Nabi itu bunyinya ALLAH.
Ketika masuk pujinya HUWA.
Ketika terhenti seketika antara keluar masuk namanya Tanafas, pujinya AH.. AH.
Ketika tidur “mati” namanya Nufus “Haqqul Da’im”
.
Ingatlah olehmu dalam memelihara Nafas-mu
itu, dengan menghadirkan makna-makna diatas ini senantiasa, di dalam
berdiri dan duduk dan diatas segala aktivitas yang diperbuat hingga
memberi “tanda” kepada sekalian badan dan segala cahaya Nurul Alam atas
segalanya.
.
Tetaplah “tilik” hatimu, jadilah engkau
hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dan Akhirat, semoga dianugrahkan
Allah bagimu pintu selamat sejahterah Dunia dan Akhirat.
.
Semoga pula dianugerahi Allah Ta’ala
bagimu sampai kepada martabat segala Nabi dan diharamkan Allah Ta’ala
tubuhmu dimakan api neraka dan badanmu pun tiada dimakan tanah di dalam
kubur.
.
Tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku..,
janganlah engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
Semoga dibahagiakan Allah Ta’ala atas mu dengan “berhadapan senantiasa”, sampai ajal menjemputmu.
.
Bahwa :
.
Nafas kita keluar masuk sehari semalam
yaitu pada siang 12.000X dan pada malam 12.000X karena inilah jumlah jam
sehari semalam 24jam, pada siang 12jam dan malam 12jam, demikianlah
seperti huruf “Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah”,
masing-masing mempunyai 12huruf berjumlah 24huruf semuanya.
.
Barang siapa ‘mengucap’ dengan sempurna yang 7 kalimah itu, niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7.
Barang siapa ‘mengucap’ yang 24huruf ini
dengan sempurna, niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24jam. Inilah
persembahan kita kepada Tuhan kita, yang tiada putus-putusnya, yang
dinamai Sholahud Da’im = Puasa melakukan nafsu dzahir dan batin.
.
Sabda Nabi saw : “Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
Artinya : “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahayaku”
.
Sebab itulah dikatakan “Ahmadun Nuurul Arwah” artinya “Muhammad itu bapak sekalian nyawa” dan dikatakan “Adam Abu Basyar” artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.
.
Adapun yang dikatakan Fardhu itu Nyawa, karena Nyawa badan kita dapat bergerak
.
Awal Muhammad Nurani
Akhir Muhammad Rohani.
Dzahir Muhammad Insani
Batin Muhammad Robbani.
.
Awal Muhammad Nyawa kepada kita
Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
.
Yang bernama Allah Sifatnya, sedangkan sebenar-benarnya Allah itu “Dzat Wajibal Wujud”
Yang sebenar-benar Insan adalah manusia yang dapat berkata-kata adanya.
.
Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal Ilmu zikir nafas maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat Sholahud Da’im.
Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal Ilmu zikir nafas maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat Sholahud Da’im.
.
Perhatikan kembali bab-bab yang lalu,
telah banyak diterangkan dengan jelas tentang sholat, dimana pengertian
sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian
kita terhadap diri dzahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia
Allah Taala.
Pada kesempatan kali ini kita akan
melanjutkan pembicaraan takrif dan cara-cara untuk mencapai martabat
atau maqam sholat da’im..
.
Sholat Daim boleh ditakrifkan sebagai
sholat yang berkekalan tanpa putus walaupun sesaat selama hidupnya,
yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri dzahir).
.
YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SHOLAT (Al-Makrij:23).
.
Di dalam sholat tugas kita adalah
menumpukan sepenuh perhatian dengan mata batin kita menilik diri batin
kita dan telinga batin menumpukan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan
oleh angota dzahir dan batin kita disepanjang “acara” sholat tanpa
menolehkan perhatian kearah lain.
Sholat adalah merupakan latihan
diperingkat awal untuk melatih diri kita supaya menyaksikan diri batin
kita yang menjadi rahasia Allah Taala
… tetapi setelah berhasil membuat
penyaksian diri diwaktu kita menunaikan sholat, maka haruslah pula
melatih diri kita supaya dapat menyaksikan diri batin kita pada setiap
saat dalam waktu 24 jam, sebab itulah kita mengucapkan syahadah:
.
“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
.
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam 24jam sehari semalam.
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam 24jam sehari semalam.
Oleh karena itu untuk mempraktekkan
penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengamalkan Sholatul Da’im dalam
kehidupan kita sehari-hari sebagaiimana yang pernah dikerjakan dan
diamalkan oleh Rasulullah saw, Nabi-nabi dan Wali-wali Allah yang Agung.
.
.
Syarat mendapatkan Maqam Sholahudda’im :
.
1- Hendaklah memahami betul dan berpegang teguh dengan hakekat ZIKIR NAFAS
2- Haruslah terlebih dahulu mampu mendapatkan pancaran NUR QALBU.
3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS.
4- Memahami dan berpegang dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD AL-HAQ.
.
.
Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam sholat da’im maka sesorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat perlakuan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya.. zikirnya.. lafadz zikirnya…letaknya.. dan sebagainya, hal ini telah di-urai dalam bab-bab yang lalu,oleh karena itu amalkanlah zikir nafas itu bersungguh sungguh supaya kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk makrifat diri kita dengan Allah Taala.
.
Sesungguhnya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam jantung kita akan hancur dan terpancarlah “NUR QALBU” dan kemudian terpancar pula makrifah yang membolehkan seseorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Ta’ala dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri batin kita membuat hubungan dengan diri “DZATUL HAQ” Tuhan semesta alam.
.
Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dikerjakan secara bertahap, tahap awal yaitu melalui “acara” sholat sebagaimana yang diterangkan di dalam bab yang lalu.. selama proses penyaksian diri berlangsung maka orang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin “KHAWAS FI KHAWAS” dari jasad dan dengan itu maka seseorang akan dapat melihat wajah kesatu wajah kedua seterusnya sampailah kepada wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi di dalam ilmu gaib… dengan mendapat pecahan wajah maka akan dapatlah orang itu membuat suatu penyaksian yang sebenar pada setiap saat dimasa hidupnya pada waktu “acara” ibadah ataupun keadaan biasa.
.
Pada tahapan seperti ini dinamakan martabat “BAQA BILLAH” yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran, penglihatan, perasaan dan sebagainya, dan pada tahap ini ia adalah seperti orang awam biasa-biasa saja, tidak nampak dan sulit untuk mengetahui derajat dirinya disisi Allah Ta’ala..
.
Biasanya orang yang berhasil mencapai maqam Sholahud Da’im maka dapatlah ia kembali kehadrat Allah Ta’ala dengan diri batin dan diri dzahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, ia dapat memilih hendak mati atau hendak gaib.
Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam sholat da’im maka sesorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat perlakuan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya.. zikirnya.. lafadz zikirnya…letaknya.. dan sebagainya, hal ini telah di-urai dalam bab-bab yang lalu,oleh karena itu amalkanlah zikir nafas itu bersungguh sungguh supaya kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk makrifat diri kita dengan Allah Taala.
.
Sesungguhnya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam jantung kita akan hancur dan terpancarlah “NUR QALBU” dan kemudian terpancar pula makrifah yang membolehkan seseorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Ta’ala dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri batin kita membuat hubungan dengan diri “DZATUL HAQ” Tuhan semesta alam.
.
Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dikerjakan secara bertahap, tahap awal yaitu melalui “acara” sholat sebagaimana yang diterangkan di dalam bab yang lalu.. selama proses penyaksian diri berlangsung maka orang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin “KHAWAS FI KHAWAS” dari jasad dan dengan itu maka seseorang akan dapat melihat wajah kesatu wajah kedua seterusnya sampailah kepada wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi di dalam ilmu gaib… dengan mendapat pecahan wajah maka akan dapatlah orang itu membuat suatu penyaksian yang sebenar pada setiap saat dimasa hidupnya pada waktu “acara” ibadah ataupun keadaan biasa.
.
Pada tahapan seperti ini dinamakan martabat “BAQA BILLAH” yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran, penglihatan, perasaan dan sebagainya, dan pada tahap ini ia adalah seperti orang awam biasa-biasa saja, tidak nampak dan sulit untuk mengetahui derajat dirinya disisi Allah Ta’ala..
.
Biasanya orang yang berhasil mencapai maqam Sholahud Da’im maka dapatlah ia kembali kehadrat Allah Ta’ala dengan diri batin dan diri dzahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, ia dapat memilih hendak mati atau hendak gaib.
“Sholat Hakiki ku”
“ UNTUK YG FAHAM saja .. yg belum faham teruskan beramal dengan apa yang sudah difahami dan diyakini… “
.
“ Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat “
.
Pandangan Hakekat : Sholat bukan
menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu
bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah
yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu
menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam
kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK
ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu
Nabi Allah Adam a.s
“ALIF” Melambangkan NIAT
karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang
kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.
“LAM” Bila telah nyata
Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari
sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah
digerakkan oleh Allah.
“HA” Apabila telah nyata
Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk
patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya.
“MIM” Maka diri kita
mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi
seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud
menandakan rasa syukur kita.
“DAL” Satelah kita tahu
Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi
ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak
dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia )
.
RINGKASAN ALHAMDU
RINGKASAN ALHAMDU
.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud
.
URAIAN TENTANG NIAT
Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala
Usul Diri Rangka Nyata Allah
Usul Diri Rangka Nyata Allah
Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita
Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul
Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul
Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan
upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu
maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan
Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.
.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
Allah = Sifat Napsiah = 1
Hu = Sifat Salbiah = 5
Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
Allah = Sifat Napsiah = 1
Hu = Sifat Salbiah = 5
Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14
Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”.
.
CARA- CARA SHOLAT HAKIKI
.
HAKEKAT SHOLAT :
Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri,
kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri
kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang
membawa dan menanggung rahasia Allah swt.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia)
Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah
tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri
kita melainkan diri Allah semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang
membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri
kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya
kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72
“Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu”
Artinya :
“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan
menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya
manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
.
“Kita bersaksi dengan diri kita sendiri
bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata
dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan
akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.”
Manusia akan berguna disisi Allah jika
dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya
sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia
dapat mengenal Allah.
.
Hadits Qudsi….
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU”
“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”
“Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya”
.
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Perkataan ini diambil dari asal ketika
Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian
Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata :
Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :
a. Fiqli (perbuatan)
b. Qauli (bacaan)
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
b. Qauli (bacaan)
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
.
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?
.
Pengertiannya sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .
1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di.
.
Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?
.
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)
Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH
Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
.
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?
.
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati :
Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya :
“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
“LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah
“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH”
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ”
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U”
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”
Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI”
Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
.
Sedangkan :
Sedangkan :
Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
.
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT
Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
.
7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah.
.
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT :
.
“Mengambil makna ucapan Nabi Adam as.
Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap
kalimah Allahu Akbar”
Peristiwa ini merupakan tajjali
(perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia
dengan 4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadah
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadah
Perkataan Allah pada Allahu Akbar
mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada
Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat.
Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.
.
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.
.
Hakekat zakat dalam sholat ialah :
Hakekat zakat dalam sholat ialah :
Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT.
“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
“iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.
.
HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :
.
a. Tidak Boleh Makan Dan Minum
b. Mata Berpuasa
c. Telinga Berpuasa
d. Kulit Berpuasa
e. Hati Berpuasa.
b. Mata Berpuasa
c. Telinga Berpuasa
d. Kulit Berpuasa
e. Hati Berpuasa.
.
SHOLAT HAKIKI
.
Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-
1 Sholat Syariat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Firman Allah swt :
“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.
“Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta”
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.
Hadist Nabi :
“Assholatu imanuddin”
Sholat itu tiang agama
“Assholatu imanuddin”
Sholat itu tiang agama
.
LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT
.
ZOHOR
Sengaja aku sholat fardhu ZOHOR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala.
Ya Muhammad aku TAJALLI ini wajib adanya,
sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMU–NUR–SUHUD, AKU
mengadap kepada Aku ada Allah Ta’ala.
ASHAR
Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala
Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala
Ya Muhammad AKU tajalli wajib BERANASIR dengan 4 perkara yakni API-ANGIN-AIR–TANAH. Aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala.
MAGHRIB
Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib
kehendak mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD–ADAM. aku menghadap
kepada AKU ada Allah Ta’ala.
ISYA’
Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala
Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN
itu AKU mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZI–MANI-MAKNIKAM aku
menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala
SUBUH
Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala
Ya Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu
wajib BERTUBUH yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT – SI FAT aku mengadap
kepada AKU ada dengan yaitu sebenar benarnya Allah Ta’ala.
ADAB MENGERJAKAN SHOLAT
a. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai dengan kaki kanan lalu azan dan iqamat
b. Berdiri betul
..tangan kanan dan kiri disilangkan ..kanan diatas..pejamkan mata
..pandang DIRI BATIN..apabila jelas .Artinya kebesaran Allah ilmu Allah Melalui Diri Bathin {Ciptaan Nur Dzatnya }Ia Juga Asalnya ..ucapkan KALIMAH SYAHADAH 3 x dan
bedoa seperti berikut :
.
DOA…
Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku duduk dengan huruf BA .. diatas HAMPARAN RASULLULLAH .
Aku menghadap ke BAITULLAH KIBLAT
DADA, KIBLAT RUH ke BAITUL MAKMUR – ALLAH KHALIQUL ALAM. Ruhku yang
MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD – WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang
BERDIRI PADA SIFAT “LAISA KAMISLIHI SYAIUN”
Mengucap 2 Kalimah Syahadah
Mengucap 2 Kalimah Syahadah
.
Maaf sholat hakiki manunggalig kawula gusti..ini adalah pengembangan para ulama dahulu wali allah..dengan doa dan penyaksian diriPAHAMI DULU TENTANG SHOLAT
.
Sebelum kita memulai sholat terlebih
dahulu kita fahami akan ETIKA & PEGANGAN dalam sholat itu karena ini
amat PENTING bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita HAMBAR tidak
akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW.
Sabda Nabi :
“Shollu kama roai tumuni usholli”
Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat
Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat
.
Perkara perkara itu adalah :-
Perkara perkara itu adalah :-
1. AHDAH
Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG
QODIM itulah DIRI BAGI MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT
atau MUHAMMAD AWAL (Ta’ain Awal)
2. WAHDAH
Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan
KEJADIAN itu DARI NUR MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah
MARTABAT TA’AIN TSANI .. SIFAT bagi DZAT.
3. WAHDIAH
PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA
JASAD, hakekatnya ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua didalam sholat
itu atau dengan kata lain YANG SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL
BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada pebuatan kita. YANG ADA HANYA
DIRINYA semata-mata.
“La failun filsolati bihakikati illallah”
Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
4. MI’RAJ
Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU
AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua
beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD kita pada UJUDNYA
dibawa WAHDATUL AF’AL.
5. IHRAM – TERCENGANG
Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana’kan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM.
Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana’kan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM.
6. TUBADIL – TERGANTI
Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
7. MUNAJAT – PERMOHONAN
Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT IRADATNYA jua…maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA.
.
SHOLATKU YANG HAKIKI…..
.
Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak. Aku SHOLAT.
Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka.
Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku.
Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka.
Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku.
Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna.
Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri.
Aku wudhu’ untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri
Hakikiku yaitu Allah Tuhanku.
Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa nafsu. Aku pun QIAM dengan :-
1. Mengucap Dua Kalimah
Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan
Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
2. Kemudian aku mengucap
Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan
mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI
HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH
kepada seluruh Jasadku.
3. Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
4. Aku teruskan Qiamku
dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan bertasdiq bahwa
Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-benarnya
Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat
Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku.
Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah :
Ya Allah masukkanlah wujud
Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam
DzatMu semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia
akhirat. Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan
pula apa yang ada padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau
sepenuhnya.
5. Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati : Ya Allah, aku sholat ……. zohor ….. empat rakaat untuk MENG-USUL, ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
6. Orang lain sembahyang
dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak. Aku
hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI’RAJ kealam asalku yaitu ALAM
LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata.
Kemudian aku turun dari Mi’rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan
Kebesaran AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam
Jantungku.
7. Orang lain sembahyang
BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma menghadapkan
wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang
meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
8. Orang lain sembahyang
dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya
yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam
hatiku. Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.
9. Didalam sembahyang,
orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku tahu
kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu
DZATULHAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu
kepada SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
10. Aku mengakhiri
MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar wudhu’ itu
pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara
Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat,
Asma dan Af’al Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA
karena YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku
dan Tuhan Rabbul Alamin.
ITULAH SHOLAT HAKIKIKU … dan
orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..? karena tidak
sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku
SHOLAT. Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan
orang.
Salam
“Status tentang Nafas”
NAFAS VI
Umumnya orang tua kita dahulu banyak memiliki ilmu yang tersembunyi.
Di antaranya adalah Ilmu Nafas.
Di antaranya adalah Ilmu Nafas.
Dengan cara memperhatikan pergerakan
keluar masuk nafas melalui hidung kemudian digabungkan dengan ilmu
pengetahuan yang pernah dialami (amalan), sebagian orang tua kita mampu
mengetahui apa yang akan terjadi.
…………………….
…………………….
Di depan pintu sebelum hendak keluar meninggalkan rumah untuk berk
erja atau merantau.., petuah dalam ilmu nafas selalu digunakan oleh orang-orang tua kita.
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………
Di atas tempat tidur sebelum hendak berangkat tidur ilmu nafas selalu mereka gunakan…
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………..
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………..
Ada juga orang-orang tua kita yang melakukan zikir-zikir tertentu ketika masuk atau keluarnya nafas mereka…
………………………..
………………………..
Tapi sayang….
Ilmu ini semakin hilang…
Dulu waktu mereka ada jarang di-turun-kan..
Ilmu ini semakin hilang…
Dulu waktu mereka ada jarang di-turun-kan..
Kini…
Ilmu ini menjadi sangat rahasia..
Jika kita hendak mempelajarinya..,
Carilah guru yang benar-benar tahu tentang ilmu ini…
Ilmu ini sangat dalam sekali… butuh ketekunan.. kesabaran..
Bagaimana kaitannya mulai dari Nafas ke Amfas sehinggaTanafas dan menjadi Nufus?
………………………….
Ilmu ini menjadi sangat rahasia..
Jika kita hendak mempelajarinya..,
Carilah guru yang benar-benar tahu tentang ilmu ini…
Ilmu ini sangat dalam sekali… butuh ketekunan.. kesabaran..
Bagaimana kaitannya mulai dari Nafas ke Amfas sehinggaTanafas dan menjadi Nufus?
………………………….
Bahkan dengan ilmu ini, si pengamalnya akan dapat mengetahui kapan saat saat kematiannya!
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
NAFAS V
” Alhamdulillahirabbilalamin…. “
“Matikan dirimu sebelum engkau mati”
“MATI YANG PERTAMA” = seolah-olah bercerai Roh dari Jasad..,
tiada daya upaya walau sedikitpun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian.. dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.
Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan sega
tiada daya upaya walau sedikitpun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian.. dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.
Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan sega
la amanah Allah yaitu Tubuh Jasad ini kepada yang menanggung amanah yaitu Rohaniah jua.
Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Roh). Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.
Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Roh). Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.
Maka..
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama” …
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama” …
“MATI YANG KEDUA” = melakukan “Mi’raj”
yang dinamakan mati maknawi, yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu
malainkan hanya berhadap pada Allah jua.
Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.
Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.
“MATI PADA PERINGKAT KETIGA” = adalah
mati segala usaha ikhtiar dan daya upaya diri karena diri kita ini tidak
dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri. sebab manusia itu
sebenarnya memiliki sifat ‘Fakir, dan Dhaif (lemah) ’.
Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.
Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.
Dari Allah mengerakkan Rohaniah,
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad
dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad
dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.
firmanNya…,
“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontar……… “
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
NAFAS IV
Mari kita bicarakan takrif dan cara-cara untuk mencapai martabat atau maqam sholat da’im..
.
Sholat Da’im boleh ditakrifkan sebagai sholat yang terus-menerus tanpa putus walaupun sesaat dalam masa hidupnya yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir) pada setiap saat seperti firman Allah yg artinya :
” YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SHOLAT” ( Al-Makrij-23).
.
Sholat Da’im boleh ditakrifkan sebagai sholat yang terus-menerus tanpa putus walaupun sesaat dalam masa hidupnya yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir) pada setiap saat seperti firman Allah yg artinya :
” YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SHOLAT” ( Al-Makrij-23).
Di dalam sholat tugas kita adalah
menumpuhkan sepenuh perhatian dengan mata batin kita menilik diri batin
kita dan telinga batin menumpuhkan sepenuh perhatian kepada setiap
bacaan oleh angota zahir dan batin kita disepanjang mengerjakan sholat
tanpa menolehkan perhatian kearah lain.(titik)
Sholat adalah merupakan latihan
diperingkat awal untuk kita melatih diri kita supaya dapat menyaksikan
diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala… setelah sanggup
membuat penyaksian diri diwaktu kita menunaikan sholat,maka hendaknya
kita melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri batin kita
pada setiap saat didalam masa hidup kita dalam waktu dua puluh empat jam
disepanjang hayat kita,
Sebab itulah kita mengucapkan Syahadah:…………
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam waktu 24 jam sehari semalam.
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam waktu 24 jam sehari semalam.
Oleh karena itu untuk mempraktekkan
penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengamalkan sholat da’im dalam
hidup kita seharian seperti yang pernah dibuat dan diamalkan oleh
Rasulullah s.a.w, nabi-nabi dan wali wali yang agung.
Diantaranya syarat syarat untuk mendapatkan maqam sholat da’im adalah sebagai berikut :
1- Hendaklah memahami dan berpegang teguh dengan hakekat melakukan zikir nafas,
2- haruslah terlebih dahulu berhasil mendapat NUR QALBU yaitu hati nurani.
3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS,
4- Juga memahami dan dapat berpegang dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD AL-HAQ,
Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam
sholat da’im maka seseorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya
tentang hakekat melakukan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya :
zikirnya.. lafaz zikirnya… letaknya.. dan sebagainya..,
Hal ini telah dibahas dalam blog..,, oleh
karena itu amalkanlah zikir nafas itu dengan sungguh sungguh supaya
kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita yang
menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk me-makrifat-kan diri kita
dengan Allah Taala.
Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas
sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam jantung
kita akan hancur setelah itu baru terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian
terpancarlah pula makrifah hingga sesorang itu memakrifatkan dirinya
dengan Allah Taala dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri
batin kita membuat hubungan dengan diri ZATUL HAQ Tuhan Semesta Alam.
Latihan untuk menyaksikan diri ini
hendaklah dibuat berperingkat, diperingkat awal melalui sholat
sebagaimana yang diterangkan di dalam bahasan yang lalu.. dalam masa
proses penyaksian diri seseorang itu akan mengalami satu proses
membebaskan diri batin (KHAWAS FI KHAWAS) dari jasad dan dengan itu maka
sesorang itu akan dapat melihat wajah kesatu sampai dengan wajah
kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi… dengan mendapat pemecahan
wajah ini maka akan dapatlah kita membuat suatu penyaksian yang
sebenarnya pada setiap saat dimasa hidupnya… pada masa beribadah (acara
sholat), ataupun keadaan biasa.
Pada peringkat ini dinamakan juga
peringkat martabat BAQA BILLAH yaitu suatu keadaan yang kekal pada
setiap pendengaran.., penglihatan.., perasaan… dan sebagainya,dan pada
tahapan ini mereka adalah seperti orang awam dan sulit untuk kita
mengetahui derajat dirinya dengan Allah Taala..
Umumnya mereka yang mencapai maqam sholat
da’im dapatlah kembali kehadrat Allah Taala dengan diri batin dan diri
zahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, mereka dapat memilih
apakah hendak mati (meninggal) atau hendak ghaib….
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
NAFAS III
Normalnya nafas kita keluar masuk sehari semalam 24 000 kali
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,
Demikian hal-nya seperti huruf “Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”,
masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya.
Barang siapa “mengucap” dengan sempurna yang 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7. Juga barang siapa “mengucap” yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti yang dinamakan Sholatul Da’im (sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).
Barang siapa “mengucap” dengan sempurna yang 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7. Juga barang siapa “mengucap” yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti yang dinamakan Sholatul Da’im (sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).
Sabda Nabi S.A.W :
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku”
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku”
Sebab itulah dikatakan “Ahmadun Nuurul Arwah”
artinya “Muhammad itu bapak dari sekalian nyawa”
artinya “Muhammad itu bapak dari sekalian nyawa”
dan dikatakan “Adam Abu Basyar”
artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.
artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.
Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.
Adapun Awal Muhammad Nyawa kita
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata-kata adanya.
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata-kata adanya.
Kita telah mendengar bahwa barang siapa
yang tidak mengenal ilmu zikir nafas ,maka sudah tentu orang tersebut
tidak dapat menyelami alam hakekat sholat da’im…
Dalam blog yang terdahulu.. telah diterangkan dengan jelas tentang sholat,
dimana pengertian sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri zahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.
dimana pengertian sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri zahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.
Silahkan disimak kembali saudara-ku…
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
NAFAS II
Yang dinamakan HATI NURANI (qalbu) itu
adalah NUR yang dipancarkan dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad)
ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).
Adapun zikir NAFAS ketika keluar = ALLAH- dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.
ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.
Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika keluar adalah = ALLAH- dan ketika masuk adalah HU,letaknya AN
FAS pada hidung, dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.
Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap
diam dengan “ALLAH HU” letaknya di tengah-tengah antara dua telinga,
dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.
Adapun zikir NUFUS adalah ketika naik HU
dan ketika turun adalah “ALLAH” letaknya di dalam jantung,diri nufus ini
dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI…
Sabda Nabi S.A.W :
“Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.
“Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.
Ber-awal Nafas itu atas dua langkah yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.
Satu Naik dan kedua Turun.
Maka takkala naiknya itu sampai ke langit tingkat 7
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.
Dan takkala turun hingga 7 lapis bumi
Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanafas, pujinya AH.. AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Da’im.
Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanafas, pujinya AH.. AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Da’im.
Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini, dengan menghadirkan makna ini senantiasa, di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktifitas yang diperbuat.. hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. segala cahaya Nurul ‘Alam itu atas seluruh anggota tubuh.
Dalam menjaga akan nafas ini, dengan menghadirkan makna ini senantiasa, di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktifitas yang diperbuat.. hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. segala cahaya Nurul ‘Alam itu atas seluruh anggota tubuh.
Maka tetaplah me-nilik kedalam hatimu,
jadikanlah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dn Akhirat dan
semoga di-buka-kan Allah baginya pintu selamat.. sejahteralah di dalam
Dunia dan Akhirat… Semoga dianugerahi Allah Ta’ala sampai kepada
martabat segala Nabi dan segala Muslimin.. dan di-haramkan Allah Ta’ala
tubuhnya dimakan api neraka dan badanya pun tiada dimakan tanah di dalam
kubur.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan” slalu… hingga sampai akhir ajalmu.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan” slalu… hingga sampai akhir ajalmu.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
NAFAS I
Adapun Nafas yang keluar dan masuk itu dinamakan Muhammad.
Maka Nafas itu dinamakan Nabi kepada kita.(…tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan dengan Nafas..
Maka Nafas itu dinamakan Nabi kepada kita.(…tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan dengan Nafas..
Maka Nafas itu dinamakan… :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah Muhammad.
Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah Muhammad.
Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,
Maka ibadah Muhammad itu :
Sholatul Da’im = Sholat terus-menerus.
“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah satu kepada yang banyak”
Sholatul Da’im = Sholat terus-menerus.
“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah satu kepada yang banyak”
Yang dinamakan Nafas itu = yang keluar masuk dari mulut.
Yang dinamakan Nufus itu = yang keluar masuk dari hidung
Yang dinamakan Tanapas itu = yang keluar masuk dari telinga.
Yang dinamakan Ampas itu = yang keluar masuk dari mata.
Yang dinamakan Nufus itu = yang keluar masuk dari hidung
Yang dinamakan Tanapas itu = yang keluar masuk dari telinga.
Yang dinamakan Ampas itu = yang keluar masuk dari mata.
Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID”
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub,
karena itu adalah salah satu daripada ibadah Muhammad.
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub,
karena itu adalah salah satu daripada ibadah Muhammad.
Ingat..!!
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya saja…
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya saja…
Kita lanjutkan…
Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibril, ucapannya “ALLAH”.
Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, ucapannya “HU”.
Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, ucapannya “HU”.
Maka Zikirullah yang dua itu dinamakan NUR.
Maka jadilah dua Nur, yaitu kalimah “ALLAH” satu Nur dan kalimah “HU” satu Nur.
Dua Nur ini bertemu di atas bibir dan tidak masuk ke dalam tubuh.
Dua Nur ini bertemu di atas bibir dan tidak masuk ke dalam tubuh.
Amalan ini harus sampai ke derajatnya yang dinamakan Nurul Hadi.
ke arah itulah yang harus dicapai.
ke arah itulah yang harus dicapai.
Nafas yang naik di dalam tubuh ke
ubun-ubun dinamakan AHMAD, lalu.. turun dari ubun-ubun sampai-lah ke
Jantung Nurani dinamakan Izraill, ucapanya “ALLAH”.
Kemudian Nafas yang dari jantung naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan Jibrill, ucapannya ialah “HU”.
Amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”
Kemudian Nafas yang dari jantung naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan Jibrill, ucapannya ialah “HU”.
Amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”
Inilah Pintu Makrifat…,
salam
“Status-status nasehat 3″
“Al-Qur’an Dalam Pandangan Hakekat”
Tingkatan Al-Qur’an itu ada 4 yaitu :
1. Al-Qur’anul MAJID
2. Al-Qur’anul KARIM
3. Al-Qur’anul HAKIM
4. Al-Qur’anul ADHIM
2. Al-Qur’anul KARIM
3. Al-Qur’anul HAKIM
4. Al-Qur’anul ADHIM
1. Al-Qur’anul MAJID ialah Al-Qur’an yang
ada HURUF-nya, yaitu berupa KITAB yang kita baca dan dikaji di
tempat-tempat pengajian inilah manual (gambaran) dari Al-Qur’an yang
HIDUP.
2. Al-Qur’anul KARIM ialah Al-Qur’an yang MULIA, yaitu yang telah membuat hingga Al-Qur’an itu bisa ditulis kedalam sebuah kitab, siapa yang membuat hingga Al-Qur’an bisa dibaca? tentunya itu hasil karya dari tulisan tangan dan jari-jarinya, jadi yang MULIA itu adalah tangan dan jari-jarinya.
2. Al-Qur’anul KARIM ialah Al-Qur’an yang MULIA, yaitu yang telah membuat hingga Al-Qur’an itu bisa ditulis kedalam sebuah kitab, siapa yang membuat hingga Al-Qur’an bisa dibaca? tentunya itu hasil karya dari tulisan tangan dan jari-jarinya, jadi yang MULIA itu adalah tangan dan jari-jarinya.
3. Al-Qur’anul HAKIM ialah Al-Qur’an yang
AGUNG. yaitu MATA, karena PENGLIHATANnya maka tangan dan jari-jarinya
dapat menulis. Jadi yang AGUNG itu MATA dan PENGLIHATANnya.
4. Al-Qur’anul ADHIM ialah Al-Qur’an yang
SUCI dan ABADI. Itulah yang HIDUP, karena walau ada tangan dan jarinya
serta mata dan penglihatan tetap tidak akan terwujud Al-Qur’an kalau
tidak ada yang HIDUP.
Lebih Jelasnya ….
Al-Qur’an = Hidup
Rasullullah adalah Al-Qur’an yang berjalan (Hidup)
Jadi Al-Qur’an yang hidup adalah INSAN.
Al-Qur’an = Hidup
Rasullullah adalah Al-Qur’an yang berjalan (Hidup)
Jadi Al-Qur’an yang hidup adalah INSAN.
oleh karena itu..
Jika ingin mengaji Al-Qur’an harus sampai kepada SUCI-nya, maka itulah yang SEMPURNA (Melalui 4 tahapan pengkajian Al-Qur’an diatas).
Jika ingin mengaji Al-Qur’an harus sampai kepada SUCI-nya, maka itulah yang SEMPURNA (Melalui 4 tahapan pengkajian Al-Qur’an diatas).
Pertama, harus ada kemauan yang kuat
untuk membaca Al-Qur’anul Majid (Al-Qur’an yang ada hurufnya) inilah
SYARIATnya.., setelah dibaca harus dikaji yaitu diartikan apa
maksudnya.., setelah mengerti maksud-maksudnya segera cari tahu dan
amalkan agar terasa manfaatnya (Tangan yang bergerak) inilah
THAREKATnya…
Maksudnya.. :
Semua berawal dari Al-Qur’anul Majid (Manual Book) yang telah menunjuki jalan mengenal Allah dan Rasul-Nya kemudian dilanjutkan dengan “membaca” Al-Qur’anul Karim artinya mengkaji pekerjaan tangan dan jari kita yang sekiranya bisa menghantarkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Semua berawal dari Al-Qur’anul Majid (Manual Book) yang telah menunjuki jalan mengenal Allah dan Rasul-Nya kemudian dilanjutkan dengan “membaca” Al-Qur’anul Karim artinya mengkaji pekerjaan tangan dan jari kita yang sekiranya bisa menghantarkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bahwa…
Allah memberi tangan dan jari kepada manusia, bukan hanya digunakan untuk membuat dan mengerjakan barang-barang yang berhubungan dengan sifat ke-dunia-an saja tetapi haruslah dipakai dengan membuat jalan untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya agar tangan kita menjadi MULIA.
Allah memberi tangan dan jari kepada manusia, bukan hanya digunakan untuk membuat dan mengerjakan barang-barang yang berhubungan dengan sifat ke-dunia-an saja tetapi haruslah dipakai dengan membuat jalan untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya agar tangan kita menjadi MULIA.
Dalilnya:
“Asa bi’ahum fi adanihim minassowaiki hadarotil mauti wallahi muhitun bil kafirin” Artinya : Kalau tangan dan jari kamu tidak digunakan untuk mengenali jalan kematian, maka tangan dan jari kamu bermartabat tangan dan jari hewan saja…,
“Asa bi’ahum fi adanihim minassowaiki hadarotil mauti wallahi muhitun bil kafirin” Artinya : Kalau tangan dan jari kamu tidak digunakan untuk mengenali jalan kematian, maka tangan dan jari kamu bermartabat tangan dan jari hewan saja…,
Selanjutnya…
Dari Al-Qur’anul Karim naik lagi setingkat kepada Al-Qur’anul Hakim bagian HAKEKAT. Yaitu harus mengkaji pekerjaan PENGLIHATAN kita yang sekiranya belum HAKIM.. “Sidik jari” atau bukti pada barang yang SUCI dan ABADI itu Hakekatnya adalah ALLAH dan MUHAMMAD.
Karena ALLAH dan MUHAMMAD yang memberikan MATA dan PENGLIHATAN itu,
Dari Al-Qur’anul Karim naik lagi setingkat kepada Al-Qur’anul Hakim bagian HAKEKAT. Yaitu harus mengkaji pekerjaan PENGLIHATAN kita yang sekiranya belum HAKIM.. “Sidik jari” atau bukti pada barang yang SUCI dan ABADI itu Hakekatnya adalah ALLAH dan MUHAMMAD.
Karena ALLAH dan MUHAMMAD yang memberikan MATA dan PENGLIHATAN itu,
Penglihatan juga bukan untuk dipakai
melihat barang yang hanya berhubungan dengan keduniaan saja, tetapi
harus juga dipakai untuk melihat dengan mata batin HAKEKAT ALLAH dan
RASULULLAH.
Akhirul Kalam…
Inilah Al-Qur’an yang dimaksud dengan sebenar-benarnya Al-Qur’an yaitu Al-Qur’anul ADHIM yang SUCI lagi ABADI, yang sifatnya HIDUP, yang telah ditanamkan pada dada setiap INSAN dan menjadi IMAM dan juga sebagai IMAN untuk memisah yang Hak dan yang Bathil yang bertaraf MAKRIFAT.
Inilah Al-Qur’an yang dimaksud dengan sebenar-benarnya Al-Qur’an yaitu Al-Qur’anul ADHIM yang SUCI lagi ABADI, yang sifatnya HIDUP, yang telah ditanamkan pada dada setiap INSAN dan menjadi IMAM dan juga sebagai IMAN untuk memisah yang Hak dan yang Bathil yang bertaraf MAKRIFAT.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
AKU adalah titik (noktah).
Awal perjalananku menuju ke titik yang akhir yaitu AKU jua…
Titik awal itu nyata dengan SifatNya dan titik akhir ghaib dengan DzatNya.
Namun itu semua adalah AKU jua….
Ibarat berjalan dari Timur terus ke Barat mengelilingi Dunia ini, maka akhirnya akan kembali ke Timur jua..
Tetapi dari perjalanan ini marilah kita cari Ilmunya..
Oleh karena itu kita harus cari tahu apa perbedaannya.
Mengapa yang awalnya tidak ada kemudian menjadi ada, setelah ada lalu menjadi tidak ada lagi?
Titik itu maksudnya adalah AKU yaitu KetuhananKu dan KetuhananKu adalah Rahasia Hidup yang AKU anugerahkan kepadamu.
Bahwa segala sesuatu itu pertama kalinya berawal dari titik.
Titik ini adalah suatu Kuasa atau daya hidup yang mengalir didalam tubuhmu.
Titik ini menerima dan memberi Kehidupan serta menjaga kestabilan dalam tubuhmu.
Tampa titik ini tubuh tidak akan hidup.
Bertitik dari Dzatullah dan bergerak dengan Qudaratullah.
Di dalamnya mengandung ion, elektron dan proton serta atom-atom Ilahiah.
Dari titik inilah kemudian berkembang menjadi DIRI didalam tubuh.
Setelah itu.. titik yang awal itu lenyap, maka yang nyata hanyalah Diriku, namun AKU (titik) tetap ada tetapi aku berada ditempat yang tiada tempat, menjadi sumber dan tenaga serta AKU kini menjadi Aliran Qudratullah pada tubuhmu.
Setelah berkembang titik ini kemudian menjadi suatu NUR yang memancar membentuk Diri didalam tubuh dan Diri inilah tenaga atau Power bagi tubuh.
Apakah tidak kamu pikirkan darimanakah datangnya atau asal dari tenaga itu….?
Bukankah dari Induk awalnya yaitu titik (AKU)… ?
Sesungguhnya jalan kita untuk Mengenal Diri yang sebenar Diri itu adalah AKU (titik).
Oleh karena itu dalam hal kita mencari kebenaran Ilmu Allah ini terlebih dahulu kita perlu masuk kedalam atau kita perlu melalui JALAN DALAM karena dengan jalan inilah kita akan tahu manakah titik awal dan kemanakah berakhirnya titik itu.
Cobalah perhatikan sesungguhnya titik akhir dan titik awal itu adalah sama jua..
Semua itu adalah AKU,
Dan dibalik AKU (titik) tiada apa-apa kecuali Kekosongan jua…
Maka yang kosong itulah DZAT.
Bukanlah Dzat itu kosong, namun dibalik kekosongan ada suatu kenyataan karena tanpanya mana mungkin titik itu akan berwujud.
Artinya setiap sesuatu itu ada permulaannya namun AKU tidak ada awal dan tidak ada akhir.
Dan AKU mempunyai kekuatan Azali karena titik itulah Qudratullah, Hayatullah dan menjadi RahasiaKU .
Maka AKU peringatkan kepada kalian semua berpeganglah pada AKU ini.
Segala sesuatu itu datangnya dari AKU dan AKU datangnya dari Tuhan.
AKU yang tiada perantara datang langsung dari Tuhan dan sesuatu yang ada semua berawal dariKU, karena AKUlah yang mengadakan sesuatu untuk sesuatu dari sesuatu menuju ke sesuatu.
Dengan kesadaran yang mendalam serta penyerahan yang total buatlah sesuatu itu tidak ada melainkan AKU semata-mata,
Tempatkanlah AKU pada tempatnya antara Tubuh, Diri dan AKU serta Tuhan.
Umpama Gula, Manisnya dan Rasa serta Nikmatnya.
Awal perjalananku menuju ke titik yang akhir yaitu AKU jua…
Titik awal itu nyata dengan SifatNya dan titik akhir ghaib dengan DzatNya.
Namun itu semua adalah AKU jua….
Ibarat berjalan dari Timur terus ke Barat mengelilingi Dunia ini, maka akhirnya akan kembali ke Timur jua..
Tetapi dari perjalanan ini marilah kita cari Ilmunya..
Oleh karena itu kita harus cari tahu apa perbedaannya.
Mengapa yang awalnya tidak ada kemudian menjadi ada, setelah ada lalu menjadi tidak ada lagi?
Titik itu maksudnya adalah AKU yaitu KetuhananKu dan KetuhananKu adalah Rahasia Hidup yang AKU anugerahkan kepadamu.
Bahwa segala sesuatu itu pertama kalinya berawal dari titik.
Titik ini adalah suatu Kuasa atau daya hidup yang mengalir didalam tubuhmu.
Titik ini menerima dan memberi Kehidupan serta menjaga kestabilan dalam tubuhmu.
Tampa titik ini tubuh tidak akan hidup.
Bertitik dari Dzatullah dan bergerak dengan Qudaratullah.
Di dalamnya mengandung ion, elektron dan proton serta atom-atom Ilahiah.
Dari titik inilah kemudian berkembang menjadi DIRI didalam tubuh.
Setelah itu.. titik yang awal itu lenyap, maka yang nyata hanyalah Diriku, namun AKU (titik) tetap ada tetapi aku berada ditempat yang tiada tempat, menjadi sumber dan tenaga serta AKU kini menjadi Aliran Qudratullah pada tubuhmu.
Setelah berkembang titik ini kemudian menjadi suatu NUR yang memancar membentuk Diri didalam tubuh dan Diri inilah tenaga atau Power bagi tubuh.
Apakah tidak kamu pikirkan darimanakah datangnya atau asal dari tenaga itu….?
Bukankah dari Induk awalnya yaitu titik (AKU)… ?
Sesungguhnya jalan kita untuk Mengenal Diri yang sebenar Diri itu adalah AKU (titik).
Oleh karena itu dalam hal kita mencari kebenaran Ilmu Allah ini terlebih dahulu kita perlu masuk kedalam atau kita perlu melalui JALAN DALAM karena dengan jalan inilah kita akan tahu manakah titik awal dan kemanakah berakhirnya titik itu.
Cobalah perhatikan sesungguhnya titik akhir dan titik awal itu adalah sama jua..
Semua itu adalah AKU,
Dan dibalik AKU (titik) tiada apa-apa kecuali Kekosongan jua…
Maka yang kosong itulah DZAT.
Bukanlah Dzat itu kosong, namun dibalik kekosongan ada suatu kenyataan karena tanpanya mana mungkin titik itu akan berwujud.
Artinya setiap sesuatu itu ada permulaannya namun AKU tidak ada awal dan tidak ada akhir.
Dan AKU mempunyai kekuatan Azali karena titik itulah Qudratullah, Hayatullah dan menjadi RahasiaKU .
Maka AKU peringatkan kepada kalian semua berpeganglah pada AKU ini.
Segala sesuatu itu datangnya dari AKU dan AKU datangnya dari Tuhan.
AKU yang tiada perantara datang langsung dari Tuhan dan sesuatu yang ada semua berawal dariKU, karena AKUlah yang mengadakan sesuatu untuk sesuatu dari sesuatu menuju ke sesuatu.
Dengan kesadaran yang mendalam serta penyerahan yang total buatlah sesuatu itu tidak ada melainkan AKU semata-mata,
Tempatkanlah AKU pada tempatnya antara Tubuh, Diri dan AKU serta Tuhan.
Umpama Gula, Manisnya dan Rasa serta Nikmatnya.
Ketahuilah…
Titik awal itu namanya ROHULLAH (KETUHANAN) dan dari titik itulah nyatanya DIRI (ROHANI) dari Rohani inilah RASA, Awal pertama terasa pada badan namun kesemuanya ini bergerak serentak bukan bergerak sendiri-sendiri,
Umpama lampu dan kontak lampu, apabila di-kontak lampu terus menyala, Itulah Rahasianya.
Sekali lagi ingatlah TUHAN dan AKU (titik) ini, jauhnya tiada antara dekatnya tiada berbatas, pandanglah dengan RASA bukan dengan MATA.
Dia ada tetapi tidak ada, Nyata pada kita bila kita tidak ada maka Nyatalah Dia.
Nyatakan PENGAKUANmu pada Tuhanmu, karena Tubuh yang kau terima itu untuk menyatakan pengakuan dan baktimu padaKU.
Akhirnya..
Berangkat dari titik sampai ke titik jua… dan dibalik titik itulah Rahasia tak terungkap oleh makhluk karena sesungguhnya Dia adalah DZATULLAH.
Titik awal itu namanya ROHULLAH (KETUHANAN) dan dari titik itulah nyatanya DIRI (ROHANI) dari Rohani inilah RASA, Awal pertama terasa pada badan namun kesemuanya ini bergerak serentak bukan bergerak sendiri-sendiri,
Umpama lampu dan kontak lampu, apabila di-kontak lampu terus menyala, Itulah Rahasianya.
Sekali lagi ingatlah TUHAN dan AKU (titik) ini, jauhnya tiada antara dekatnya tiada berbatas, pandanglah dengan RASA bukan dengan MATA.
Dia ada tetapi tidak ada, Nyata pada kita bila kita tidak ada maka Nyatalah Dia.
Nyatakan PENGAKUANmu pada Tuhanmu, karena Tubuh yang kau terima itu untuk menyatakan pengakuan dan baktimu padaKU.
Akhirnya..
Berangkat dari titik sampai ke titik jua… dan dibalik titik itulah Rahasia tak terungkap oleh makhluk karena sesungguhnya Dia adalah DZATULLAH.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
“KITA”
Siapa KITA..?
Mereka mengira bahwa KITA terbagi menjadi 2 bahagian :
1.Jasad KITA..
2.Roh KITA…
Lalu..
Kalau sudah terpisah Jasad dan Roh..
Mau kemana KITA?
Jawaban mereka :
1.Jasad KITA di kubur di bumi..
Siapa KITA..?
Mereka mengira bahwa KITA terbagi menjadi 2 bahagian :
1.Jasad KITA..
2.Roh KITA…
Lalu..
Kalau sudah terpisah Jasad dan Roh..
Mau kemana KITA?
Jawaban mereka :
1.Jasad KITA di kubur di bumi..
2.Roh KITA kalau baik ke surga.. kalau tidak baik ke neraka.
Pertanyaan-nya :
KITA-nya kemana…??
…………….
Pertanyaan-nya :
KITA-nya kemana…??
…………….
Kisah : “ Kerbau dan Pedati”
Dahulu kala kerbau dan pedati dijadikan sebagi alat transportasi untuk membawa barang-barang dagangan hasil bumi untuk di jual ke kota atau ke pasar-pasar..
Perjalanan dari desa ke kota kadang memakan waktu hingga berhari-hari melalui jalan yang berliku-liku, menanjak dan menurun melalui panas teriknya matahari dan hujan …
Pedati yang ditarik kerbau itu sarat muatan barang dagangan berisikan hasil bumi..
Pada suatu saat di dalam perjalanan.. setelah berkali-kali mendaki dan menurun .. pada pendakian yang menanjak agak curam dengan ayun langkah yang guntai, nafas yang ter engah-engah, dan air ludah yang berbuih di mulut.. sambil melihat kekiri dan kekanan.. seakan-akan kerbau bertanya kepada pedati ..
“ Masih jauhkah lagi tempat perhentiannya..?”
Lalu apa jawab pedati..
“Wahai kawan.. engkau salah duga, salah anggap, salah kira, jangan kau tanyakan ini kepadaku, ketahuilah.. aku ini benda mati, walaupun aku mempunyai kaki tapi kakiku tidak sebanyak kakimu, kakimu empat sedangkan kakiku Cuma dua, kalau tidak karena engkau aku tak bisa berjalan, karena aku memang tak bisa jalan sendiri, bukankah engkau yang menarik hingga aku sampai kesini..?
Nasibmu masih baik kawan.., karena nanti kalau sudah sampai di perhentian, aku akan engkau tinggalkan begitu saja. Sedangkan engkau diberi makan dan minum, bahkan kadang-kadang dimandikan dan dibersihkan. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan untukmu kawan..
Sedangkan aku.., sesampainya di perhentian nanti, ditinggalkan begitu saja. Aku menanggung beban bawaan, akan tetapi dipikulkan pada pundakmu, karena engkaulah yang menarikku. Kalau engkau hendak bertanya tentang perhentian ini, tanyakanlah pada orang yang duduk dibelakangmu. mungkin dia tahu…
Sang kerbau mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang duduk di belakangnya itu. Belum sempat dia melihat orangnya yang ditunjuk itu, tahu-tahu dia dengar suara yang berarti terus jalan. Waktu itu dia hanya sempat melihat sekejap seperti cahaya sebesar api rokok membayang di belakangnya.
Terpaksa dia berjalan terus, menarik beban yang terpikul di pundaknya. adapun api yang nampak sekilas oleh kerbau itu ialah api rokok tukang pedati, yang waktu itu dalam malam gelap-gulita, merokok sambil duduk di tempatnya, dengan pakaiannya serba hitam sampai ke kain ikat kepalanya.
Inilah tiga hal yang jalan bersama untuk satu arah dan tujuan. Kerbau bergerak dengan empat kakinya, pedati dengan dua rodanya, dan si tukang pedati berjalan dengan duduk di tempatnya. Ketiga-tiganya menuju ke tempat perhentian, dan konon kabarnya di tempat perhentian itu mereka berpisah satu sama lain; si kerbau tinggal di kandangnya, pedati ditinggalkan geletak begitu saja, dan si tukang pedati balik ke rumahnya.
Renungkan….
Dahulu kala kerbau dan pedati dijadikan sebagi alat transportasi untuk membawa barang-barang dagangan hasil bumi untuk di jual ke kota atau ke pasar-pasar..
Perjalanan dari desa ke kota kadang memakan waktu hingga berhari-hari melalui jalan yang berliku-liku, menanjak dan menurun melalui panas teriknya matahari dan hujan …
Pedati yang ditarik kerbau itu sarat muatan barang dagangan berisikan hasil bumi..
Pada suatu saat di dalam perjalanan.. setelah berkali-kali mendaki dan menurun .. pada pendakian yang menanjak agak curam dengan ayun langkah yang guntai, nafas yang ter engah-engah, dan air ludah yang berbuih di mulut.. sambil melihat kekiri dan kekanan.. seakan-akan kerbau bertanya kepada pedati ..
“ Masih jauhkah lagi tempat perhentiannya..?”
Lalu apa jawab pedati..
“Wahai kawan.. engkau salah duga, salah anggap, salah kira, jangan kau tanyakan ini kepadaku, ketahuilah.. aku ini benda mati, walaupun aku mempunyai kaki tapi kakiku tidak sebanyak kakimu, kakimu empat sedangkan kakiku Cuma dua, kalau tidak karena engkau aku tak bisa berjalan, karena aku memang tak bisa jalan sendiri, bukankah engkau yang menarik hingga aku sampai kesini..?
Nasibmu masih baik kawan.., karena nanti kalau sudah sampai di perhentian, aku akan engkau tinggalkan begitu saja. Sedangkan engkau diberi makan dan minum, bahkan kadang-kadang dimandikan dan dibersihkan. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan untukmu kawan..
Sedangkan aku.., sesampainya di perhentian nanti, ditinggalkan begitu saja. Aku menanggung beban bawaan, akan tetapi dipikulkan pada pundakmu, karena engkaulah yang menarikku. Kalau engkau hendak bertanya tentang perhentian ini, tanyakanlah pada orang yang duduk dibelakangmu. mungkin dia tahu…
Sang kerbau mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang duduk di belakangnya itu. Belum sempat dia melihat orangnya yang ditunjuk itu, tahu-tahu dia dengar suara yang berarti terus jalan. Waktu itu dia hanya sempat melihat sekejap seperti cahaya sebesar api rokok membayang di belakangnya.
Terpaksa dia berjalan terus, menarik beban yang terpikul di pundaknya. adapun api yang nampak sekilas oleh kerbau itu ialah api rokok tukang pedati, yang waktu itu dalam malam gelap-gulita, merokok sambil duduk di tempatnya, dengan pakaiannya serba hitam sampai ke kain ikat kepalanya.
Inilah tiga hal yang jalan bersama untuk satu arah dan tujuan. Kerbau bergerak dengan empat kakinya, pedati dengan dua rodanya, dan si tukang pedati berjalan dengan duduk di tempatnya. Ketiga-tiganya menuju ke tempat perhentian, dan konon kabarnya di tempat perhentian itu mereka berpisah satu sama lain; si kerbau tinggal di kandangnya, pedati ditinggalkan geletak begitu saja, dan si tukang pedati balik ke rumahnya.
Renungkan….
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“AKU adalah PERBENDAHARAAN yang tersembunyi”
AKU ingin dikenal…
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Wahai hamba …!
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Tiada pula engkau memiliki Jasadmu,
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Wahai hamba …!
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Wahai hamba …!
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Ketahuilah…
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Wahai hamba …!
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Ketika AKU ciptakan sesuatu untukmu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Ketahuilah…
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“MANUSIA”
Manusia adalah khalifah di bumi.
Manusia adalah makhluk yang di jadikan Tuhan sama dengan makhluk yang lain.
Asal usul awalnya adalah dari pada Nur,
Maksudnya : Dari pada Allah (sedangkan Allah adalah NUR) ,
“KULLA MIN INDALLAH” Artinya : segala sesuatu itu daripada Allah.
Manusia ini adalah jenis makhluk yang berderajat tinggi jika dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain..,
Manusia adalah makhluk yang di jadikan Tuhan sama dengan makhluk yang lain.
Asal usul awalnya adalah dari pada Nur,
Maksudnya : Dari pada Allah (sedangkan Allah adalah NUR) ,
“KULLA MIN INDALLAH” Artinya : segala sesuatu itu daripada Allah.
Manusia ini adalah jenis makhluk yang berderajat tinggi jika dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain..,
Dengan dikaruniahkan akal kepada manusia
seharusnya manusia berfikir tentang dirinya dibandingkan dengan makhluk
Allah yang lain.
Agar manusia dapat keluar dari sifat MAHLUK kepada sifat MANUSIA, dan dari sifat MANUSIA kepada sifat INSAN KAMIL, karena dengan taraf Insan Kamil-lah baru manusia itu menjadi SEMPURNA.
Firman Allah :
“ Sesungguhnya Kami jadikan Insan itu sebaik-baik kejadian, kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang hina (At Tin 4, 5)”
Mengapa setelah di jadikan Sempurna kemudian di kembalikan pada tempat yang hina?
Karena manusia itu sendiri tidak mau mengenal akan derajatnya (Diri)..,
Bagaimana cara kita memberi derajat kepada Diri kita seimbang dengan bagaimana cara kita beribadah kepada Allah?
Apakah kita beribadah kepada Allah masih berderajat Makhluk .. atau berderajat Manusia.. atau berderajat Insan Kamil.
Dari cara beribadah inilah derajat manusia itu diberikan.
Dengan memahami derajat tersebut mudah-mudahan manusia dapat melaksanakan tugasnya kepada Allah dengan sempurna sejajar dengan kesempurnaannya, oleh karena itu maka manusia perlu mengenali dirinya dan statusnya sebagai manusia yang sempurna :
Agar manusia dapat keluar dari sifat MAHLUK kepada sifat MANUSIA, dan dari sifat MANUSIA kepada sifat INSAN KAMIL, karena dengan taraf Insan Kamil-lah baru manusia itu menjadi SEMPURNA.
Firman Allah :
“ Sesungguhnya Kami jadikan Insan itu sebaik-baik kejadian, kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang hina (At Tin 4, 5)”
Mengapa setelah di jadikan Sempurna kemudian di kembalikan pada tempat yang hina?
Karena manusia itu sendiri tidak mau mengenal akan derajatnya (Diri)..,
Bagaimana cara kita memberi derajat kepada Diri kita seimbang dengan bagaimana cara kita beribadah kepada Allah?
Apakah kita beribadah kepada Allah masih berderajat Makhluk .. atau berderajat Manusia.. atau berderajat Insan Kamil.
Dari cara beribadah inilah derajat manusia itu diberikan.
Dengan memahami derajat tersebut mudah-mudahan manusia dapat melaksanakan tugasnya kepada Allah dengan sempurna sejajar dengan kesempurnaannya, oleh karena itu maka manusia perlu mengenali dirinya dan statusnya sebagai manusia yang sempurna :
“MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU”
Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya
Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya
Maksudnya :
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia mengenal dirinya NAFSAHU(Manusia) maka barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama RABBAHU, Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN (Yang tidak berupa apa pun jua)
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia mengenal dirinya NAFSAHU(Manusia) maka barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama RABBAHU, Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN (Yang tidak berupa apa pun jua)
Maksudnya lagi :
MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang “Laisa kamislihi syaiun ” yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai INSAN atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS,
MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang “Laisa kamislihi syaiun ” yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai INSAN atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS,
Nyawa atau Nafas adalah bagian dari diri Rohani, fungsinya adalah menghidupkan diri Jasmani atau diri yang bernama DIRI TERPERI.
Coba rasakan di dalam tubuh ini : ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
Anasirnya terdiri dari NAFAS, NUFUS, AMFAS dan juga TANAFAS yang senantiasa mengingat Allah tanpa henti-hentinya,
Seharusnya diri manusia yang bertaraf MAN dan NAFSAHU ini wajib di kenali, dan ibadahnya pun wajib juga di kenali, karena inilah NILAI SEBENAR MANUSIA.
Diri terperi juga mempunya komponen Rohani yang lain yaitu : Roh, Akal dan Nafsu,
Coba rasakan di dalam tubuh ini : ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
Anasirnya terdiri dari NAFAS, NUFUS, AMFAS dan juga TANAFAS yang senantiasa mengingat Allah tanpa henti-hentinya,
Seharusnya diri manusia yang bertaraf MAN dan NAFSAHU ini wajib di kenali, dan ibadahnya pun wajib juga di kenali, karena inilah NILAI SEBENAR MANUSIA.
Diri terperi juga mempunya komponen Rohani yang lain yaitu : Roh, Akal dan Nafsu,
Lebih jelasnya adalah :
Dalam Jasad itu ada dua ROH,
Pertama Roh Yaqazah,(Roh Jaga=akal+nafsu) jika ia berada pada jasad, jadilah manusia itu jaga, maka apabila ia “keluar” dari jasad maka tidurlah manusia itu dengan mimpinya.
Kedua adalah Ruhul Hayat (Nyawa) jika ia berada pada jasad maka hiduplah jasad, apabila ia “keluar” dari jasad maka matilah manusia itu.
Kedua jenis Roh ini berada dalam jasmani manusia, tiada yang mengetahui tempatnya melainkan Allah swt.
Dalam Jasad itu ada dua ROH,
Pertama Roh Yaqazah,(Roh Jaga=akal+nafsu) jika ia berada pada jasad, jadilah manusia itu jaga, maka apabila ia “keluar” dari jasad maka tidurlah manusia itu dengan mimpinya.
Kedua adalah Ruhul Hayat (Nyawa) jika ia berada pada jasad maka hiduplah jasad, apabila ia “keluar” dari jasad maka matilah manusia itu.
Kedua jenis Roh ini berada dalam jasmani manusia, tiada yang mengetahui tempatnya melainkan Allah swt.
Roh itu adalah..,
Satu bernama Ruhul Yaqazah yang terdiri daripada Roh, Akal dan Nafsu,
Ruhul Yaqazah ini juga di kenal sebagai HATI, ia memberikan fungsi kepada manusia supaya “HIDUP BERARTI”, dengan adanya Roh ini di dalam jasad maka dapat memberikan kekuatan kepada setiap komponen jasmani, AKAL dapat memberikan kemampuan berfikir, mengingat, dan berperasaan, sementara fungsi yang terdapat pada anasir NAFSU adalah untuk menimbul suatu hasrat atau berkeinginan,
Ruhul Yaqazah ini jika dia masih berada didalam jasad maka manusia akan menjadi aktif (sadar) dan apabila ia keluar dari jasad maka jasmani menjadi hilang kesadaran secara total, semua ini adalah atas ketentuan Allah swt jua…
Satu bernama Ruhul Yaqazah yang terdiri daripada Roh, Akal dan Nafsu,
Ruhul Yaqazah ini juga di kenal sebagai HATI, ia memberikan fungsi kepada manusia supaya “HIDUP BERARTI”, dengan adanya Roh ini di dalam jasad maka dapat memberikan kekuatan kepada setiap komponen jasmani, AKAL dapat memberikan kemampuan berfikir, mengingat, dan berperasaan, sementara fungsi yang terdapat pada anasir NAFSU adalah untuk menimbul suatu hasrat atau berkeinginan,
Ruhul Yaqazah ini jika dia masih berada didalam jasad maka manusia akan menjadi aktif (sadar) dan apabila ia keluar dari jasad maka jasmani menjadi hilang kesadaran secara total, semua ini adalah atas ketentuan Allah swt jua…
Surah Az Zumar ayat 42 menyatakan bahwa :
Ruhul Yaqazah ini di tahan kemudian di lepaskan, jika dilepaskan jasad menjadi aktif dan apabila ditahan maka jasad menjadi hilang kemampuannya, hasratnya, berfikirnya, maka jadilah jasad tidur, (lihat lagi Surah Al An’am ayat 60)
Ruhul Yaqazah ini di tahan kemudian di lepaskan, jika dilepaskan jasad menjadi aktif dan apabila ditahan maka jasad menjadi hilang kemampuannya, hasratnya, berfikirnya, maka jadilah jasad tidur, (lihat lagi Surah Al An’am ayat 60)
Sementara Roh yang satu lagi dinamakan
Ruhul Hayat atau di kenal sebagai NYAWA kepada JASAD, atau dikenal juga
sebagai INSAN BATIN,
Ruhul Hayat (Roh menghidupkan) ini selama ia tidak “keluar” dari jasmani maka jasad tidak akan mati, akan tetapi apabila ia “keluar” maka jasad manusia akan mati dan menjadi busuk atau hilang (ghaib),
Sementara Ruhul Yaqazah akan mengikuti kemana saja Ruhul Hayat berada.
Ruhul Hayat (Roh menghidupkan) ini selama ia tidak “keluar” dari jasmani maka jasad tidak akan mati, akan tetapi apabila ia “keluar” maka jasad manusia akan mati dan menjadi busuk atau hilang (ghaib),
Sementara Ruhul Yaqazah akan mengikuti kemana saja Ruhul Hayat berada.
Kesimpulan Awal..
ROHANI yang terdiri daripada Anasir ROH, AKAL, NAFSU dan NYAWA adalah makhluk yang TERSIRAT dan yang berhak diistilahkan sebagai DIRI YANG SEBENARNYA kepada manusia,
ROHANI yang lebih awal Allah jadikan sebelum Allah ciptakan MANUSIA dari jenis yang TERSURAT.
Jasmani ibarat Rumah (tempat kediaman) yang mana kita boleh keluar dan masuk dan memeliharanya dengan baik supaya dapat tinggal lama disitu,
Karena itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur apabila Rohani itu di kembalikan Allah kedalam jasmani agar dapat meneruskan kerja KHALIFAH di bumi ini.
ROHANI yang terdiri daripada Anasir ROH, AKAL, NAFSU dan NYAWA adalah makhluk yang TERSIRAT dan yang berhak diistilahkan sebagai DIRI YANG SEBENARNYA kepada manusia,
ROHANI yang lebih awal Allah jadikan sebelum Allah ciptakan MANUSIA dari jenis yang TERSURAT.
Jasmani ibarat Rumah (tempat kediaman) yang mana kita boleh keluar dan masuk dan memeliharanya dengan baik supaya dapat tinggal lama disitu,
Karena itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur apabila Rohani itu di kembalikan Allah kedalam jasmani agar dapat meneruskan kerja KHALIFAH di bumi ini.
Akhirul kalam..
Inillah Doa yang biasa di ucapkan ketika bangun tidur :
“Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan Rohku kepadaku, dan yang telah memberi kesehatan pada tubuhku”
Doa ini mengisyaratkan bahwa Rohani (Ruhul Yaqazah) itu boleh “keluar” dan masuk kedalam jasad manusia atas izin Allah swt.
Inillah Doa yang biasa di ucapkan ketika bangun tidur :
“Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan Rohku kepadaku, dan yang telah memberi kesehatan pada tubuhku”
Doa ini mengisyaratkan bahwa Rohani (Ruhul Yaqazah) itu boleh “keluar” dan masuk kedalam jasad manusia atas izin Allah swt.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Ijab Kabul pertama kalinya… “
Alkisah..
Setelah Adam diciptakan..
Kemudian Berjalan-jalanlah ia sendiri melihat-lihat keadaan di dalam surga sambil memakan buah-buahan yang di sukainya.. setelah sekian lama berjalan-jalan maka Adam merasa letih dan mengantuk lalu tertidur dia…,
Ketika Adam terbangun dari tidur-nya di dapatinya seorang wanita sedang duduk di dekatnya lalu Adam menyapa perempuan tersebut..
“Siapakah kamu.. ?
Jawab wanita itu “Saya adalah seorang wanita..”
Adam bertanya lagi “Untuk apa kamu di jadikan.. ?
Jawab wanita itu ” Aku di jadikan untuk menemani kamu .. “
Adam pun memanggil wanita itu datang kepadanya..,
Lalu wanita itu berkata ” Kamulah datang kesini.. !”
Ketika Adam mau menghampiri wanita itu maka terdengar suara “Wahai Adam ! tunggu dulu.. , karena wanita itu belum halal bagimu..,”
Kemudian Allah perintahkan malaikat berkumpul lalu Adam di Ijab Kabulkan di bawah sebuah pohon di surga yang bernama Shajaroti Thaubah.
Di saksikan empat malaikat Jibrail, Mikail, Isrofil dan Izroil.
.. Sebelum di akad nikahkan, malaikat yang berada disamping Adam dan wanita itu bertanya kepada Adam “siapakah namanya wahai Adam ..?
Jawab Adam ” Namanya Hawa !”
Bertanya malaikat lagi “Mengapa Hawa.. ?
Jawab Adam ” Karena dia di jadikan dari benda yang hidup”
Setelah itu barulah Adam dan Hawa di Ijab Kabulkan ,
Setelah Adam diciptakan..
Kemudian Berjalan-jalanlah ia sendiri melihat-lihat keadaan di dalam surga sambil memakan buah-buahan yang di sukainya.. setelah sekian lama berjalan-jalan maka Adam merasa letih dan mengantuk lalu tertidur dia…,
Ketika Adam terbangun dari tidur-nya di dapatinya seorang wanita sedang duduk di dekatnya lalu Adam menyapa perempuan tersebut..
“Siapakah kamu.. ?
Jawab wanita itu “Saya adalah seorang wanita..”
Adam bertanya lagi “Untuk apa kamu di jadikan.. ?
Jawab wanita itu ” Aku di jadikan untuk menemani kamu .. “
Adam pun memanggil wanita itu datang kepadanya..,
Lalu wanita itu berkata ” Kamulah datang kesini.. !”
Ketika Adam mau menghampiri wanita itu maka terdengar suara “Wahai Adam ! tunggu dulu.. , karena wanita itu belum halal bagimu..,”
Kemudian Allah perintahkan malaikat berkumpul lalu Adam di Ijab Kabulkan di bawah sebuah pohon di surga yang bernama Shajaroti Thaubah.
Di saksikan empat malaikat Jibrail, Mikail, Isrofil dan Izroil.
.. Sebelum di akad nikahkan, malaikat yang berada disamping Adam dan wanita itu bertanya kepada Adam “siapakah namanya wahai Adam ..?
Jawab Adam ” Namanya Hawa !”
Bertanya malaikat lagi “Mengapa Hawa.. ?
Jawab Adam ” Karena dia di jadikan dari benda yang hidup”
Setelah itu barulah Adam dan Hawa di Ijab Kabulkan ,
Tidak lama setelah itu maka turunlah perintah Tuhan kepada Adam seperti yang di nyatakan dalam (Al-A’raf ayat 19) :
“Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
“Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
Singkat cerita….
Iblis berhasil merayu Adam dan Hawa supaya menghampiri pohon khuldi dan memakannya.. setelah memakan buah tersebut maka terbukalah pakaian mereka berduah lalu apa yang terjadi… (keduanya lupa akan perintah Allah)
Maka Allah memanggil mereka berdua.. ” Bukankah Aku telah melarang kamu untuk menghampiri pohon itu.. ?”
Dan Aku telah peringatkan bahwa setan itu musuh kamu yang terang dan nyata (Al-Araf ayat.22)
Adam ketika di suruh oleh Allah mengadapnya pada mulanya dia merasa malu kepada Tuhan dan coba untuk melarikan diri namun…
Tuhan memanggilnya “Wahai Adam kemana engkau akan lari ?”
Jawab Adam ” Tidak wahai TuhanKu.., Ampunkan dosa kami wahai TuhanKu !”
Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (Al -A’raf ayat 24).
Kita dalami… (dengan Soal –Jawab) sedikit lagi ..?
Iblis berhasil merayu Adam dan Hawa supaya menghampiri pohon khuldi dan memakannya.. setelah memakan buah tersebut maka terbukalah pakaian mereka berduah lalu apa yang terjadi… (keduanya lupa akan perintah Allah)
Maka Allah memanggil mereka berdua.. ” Bukankah Aku telah melarang kamu untuk menghampiri pohon itu.. ?”
Dan Aku telah peringatkan bahwa setan itu musuh kamu yang terang dan nyata (Al-Araf ayat.22)
Adam ketika di suruh oleh Allah mengadapnya pada mulanya dia merasa malu kepada Tuhan dan coba untuk melarikan diri namun…
Tuhan memanggilnya “Wahai Adam kemana engkau akan lari ?”
Jawab Adam ” Tidak wahai TuhanKu.., Ampunkan dosa kami wahai TuhanKu !”
Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (Al -A’raf ayat 24).
Kita dalami… (dengan Soal –Jawab) sedikit lagi ..?
Soal : Mengapa wanita itu tahu bahwa dia seorang wanita.. ?
Jawab : Sebab dia berasal dari sifat nafsu yaitu hawa dari nafsu Adam di sebelah kiri yaitu nafsu Amarah, Lawammah dan Radhiah dan dia tahu bahwa hawa nafsunya dapat ”menjinakan” lelaki karena dia terdiri dari tiga jenis darah yaitu darah merah, darah putih (benih) dan air susu = dia bukan di jadikan dari tulang rusuk Adam sebelah kiri sebagaimana pandangan umum.
Jawab : Sebab dia berasal dari sifat nafsu yaitu hawa dari nafsu Adam di sebelah kiri yaitu nafsu Amarah, Lawammah dan Radhiah dan dia tahu bahwa hawa nafsunya dapat ”menjinakan” lelaki karena dia terdiri dari tiga jenis darah yaitu darah merah, darah putih (benih) dan air susu = dia bukan di jadikan dari tulang rusuk Adam sebelah kiri sebagaimana pandangan umum.
Soal : Mengapa Adam memerintahkan kepada wanita itu supaya datang kepadanya.. ?
Jawab : Karena fitrah manusia wajib mengikut kata-kata seorang lelaki (Rijal).
Jawab : Karena fitrah manusia wajib mengikut kata-kata seorang lelaki (Rijal).
Soal : Mengapa wanita itu berkata kepada Adam “kamulah datang kesini.. ?
Jawab : Karena fitrah lelaki yang datang melamar wanita (inilah sejarah fitrah ijab dan kabul dan bermulanya halal di antara seorang lelaki dan wanita).
Jawab : Karena fitrah lelaki yang datang melamar wanita (inilah sejarah fitrah ijab dan kabul dan bermulanya halal di antara seorang lelaki dan wanita).
Soal : Mengapa malaikat bertanyakan siapa wanita itu kepada Adam ?
Jawab : Sebab bentuk Adam dan wanita itu berbeda sekalipun mereka berdua memakai pakaian surga yaitu cahaya, lalu.. Adam memberitahu malaikat bahwa wanita itu adalah Hawa.
Jawab : Sebab bentuk Adam dan wanita itu berbeda sekalipun mereka berdua memakai pakaian surga yaitu cahaya, lalu.. Adam memberitahu malaikat bahwa wanita itu adalah Hawa.
Soal : Malaikat bertanya Adam mengapa Hawa ?
Jawab : Adam menjawab sebab Hawa di jadikan daripada benda yang hidup, artinya Hawa itu benda yang hidup atau menghidupkan .
Jawab : Adam menjawab sebab Hawa di jadikan daripada benda yang hidup, artinya Hawa itu benda yang hidup atau menghidupkan .
Soal : Bagaimana Adam tahu wanita itu Hawa ?
Jawab : Sebab Adam dapat merasakan sesuatu rahasia yang terdapat pada diri Hawa, karena itu pada awalnya dia mau mendekati Hawa lalu terdengar suara menahannya.. “Adam ! tunggu dulu karena ia belum halal bagimu, kemudian dia di ijab kabulkan di bawah pohon bernama sajaroti tauba.
Jawab : Sebab Adam dapat merasakan sesuatu rahasia yang terdapat pada diri Hawa, karena itu pada awalnya dia mau mendekati Hawa lalu terdengar suara menahannya.. “Adam ! tunggu dulu karena ia belum halal bagimu, kemudian dia di ijab kabulkan di bawah pohon bernama sajaroti tauba.
Soal : Mengapa Adam di larang Allah supaya jangan menghampiri pohon itu, dan siapa sebenarnya pohon itu ?
Jawab : Sebenarnya pohon itu adalah Siti Hawa sendiri, (ayat kiasan di dalam Al-Quran yang mengatakan pohon khuldi).
Jawab : Sebenarnya pohon itu adalah Siti Hawa sendiri, (ayat kiasan di dalam Al-Quran yang mengatakan pohon khuldi).
Soal : Jika Siti Hawa itu adalah pohon
yang tidak boleh di hampiri oleh Adam, Lalu mengapa.. ? Sedangkan mereka
telah Ijab kabul ?
Jawab : Sebab di surga bukanlah tempat untuk berketurunan, .. surga adalah tempat(balasan) bagi manusia yang soleh sebab itu dia di larang menghampiri pohon khuldi (Hawa isterinya).
Jawab : Sebab di surga bukanlah tempat untuk berketurunan, .. surga adalah tempat(balasan) bagi manusia yang soleh sebab itu dia di larang menghampiri pohon khuldi (Hawa isterinya).
Soal : Kemudian apakah yang terjadi ?
Jawab : Iblis dapat mempengaruhi Adam dan Hawa.. akhirnya mereka hampir menghampiri, kemudian mereka terus memakan buah itu, yaitu Adam makan buah Hawa dan Hawa makan buah Adam, lalu terbukalah pakaian keduanya..
Jawab : Iblis dapat mempengaruhi Adam dan Hawa.. akhirnya mereka hampir menghampiri, kemudian mereka terus memakan buah itu, yaitu Adam makan buah Hawa dan Hawa makan buah Adam, lalu terbukalah pakaian keduanya..
Soal : Apakah maksudnya makan buah ini ?
Jawab : Maksudnya.. mereka telah melakukan persetubuhan, sebab itu ketika Hawa turun kebumi dalam keadaan mengadung kali pertama,
Jawab : Maksudnya.. mereka telah melakukan persetubuhan, sebab itu ketika Hawa turun kebumi dalam keadaan mengadung kali pertama,
Soal : Kemudian apa seterusnya.. ?
Jawab : Atas kesalahan Adam melanggar perintah Tuhan maka Allah pun memerintahkan dan arahkan mereka keluar dari surga.. , namun.. Adam bukanlah bersalah karena bersetubuh.., karena ia telah halal sebagai suami isteri akan tetapi dia bersalah karena melanggar perintah Tuhan.., “Jangan hampiri pohon itu.. !”
Jawab : Atas kesalahan Adam melanggar perintah Tuhan maka Allah pun memerintahkan dan arahkan mereka keluar dari surga.. , namun.. Adam bukanlah bersalah karena bersetubuh.., karena ia telah halal sebagai suami isteri akan tetapi dia bersalah karena melanggar perintah Tuhan.., “Jangan hampiri pohon itu.. !”
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Nasehat Perkawinan..”
Dalam pandangan umum perkawinan adalah menyatunya seorang lelaki dan perempuan yang di ikat dengan ijab Kabul..
Perkawinan haruslah berlandaskan cinta kasih agar jantung mereka dapat berdenyut menjadi satu terus bergerak maju dan terus maju dan mendekat ke hadirat Illahi Robbi.
Dalam batin haruslah dikembangkan sifat-sifat yang baik atas pasangan kita..
Seandainya yang kit
Perkawinan haruslah berlandaskan cinta kasih agar jantung mereka dapat berdenyut menjadi satu terus bergerak maju dan terus maju dan mendekat ke hadirat Illahi Robbi.
Dalam batin haruslah dikembangkan sifat-sifat yang baik atas pasangan kita..
Seandainya yang kit
a inginkan adalah pasangan yang jujur,
tulus dan penuh cinta kasih maka kita sendiri yang harus memberikan
terlebih dahulu sifat-sifat itu..
Sehingga…
Ketika hal ini tertanam dalam alam bawah sadar (batin) maka benar-benar hal itulah yang akan terjadi…
Sehingga…
Ketika hal ini tertanam dalam alam bawah sadar (batin) maka benar-benar hal itulah yang akan terjadi…
Ingat ..!
Berhentilah menggambarkan ketakutan pada pasangan hidup anda ..
Berhentilah menggambarkan ketakutan pada pasangan hidup anda ..
Sebaliknya.. gambarkan kebaikan-kebaikan
seperti cinta, damai, sejahterah.. maka perkawinan akan tumbuh lebih
baik dan lebih indah.. pelihara terus gambar mental ini..
Seandainya ada permasaalahan dalam rumah tangga…
Segera selesaikan cepat permasaalan anda = Jangan di biarkan berlarut-larut..
Kalau tidak bisa juga…
Carilah nasehat dari seorang Ahli = Jangan pergi ke orang yang bukan ahli.
Begitupun jangan gampang menceritakan permasaalan kepada teman, kerabat.. karena umumnya mereka hanya meng-iya-kan apa yang anda ceritakan…
Segera selesaikan cepat permasaalan anda = Jangan di biarkan berlarut-larut..
Kalau tidak bisa juga…
Carilah nasehat dari seorang Ahli = Jangan pergi ke orang yang bukan ahli.
Begitupun jangan gampang menceritakan permasaalan kepada teman, kerabat.. karena umumnya mereka hanya meng-iya-kan apa yang anda ceritakan…
Semoga anda akan mengalami perkawinan Surgawi yang serasi dan damai …. Aamiin.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Apa itu agama…?”
Kalau dibandingkan dengan sejarah panjang
kehidupan di muka bumi .. maka.. agama yang di anut sekarang ini hanya
merupakan penemuan baru saja..
Maksud di ciptakan agama adalah untuk di jadikan Pedoman Hidup ….
Pedoman = Aturan
Aturan hanya berlaku bagi yang tidak tahu aturan..
Yang tidak tahu aturan biasanya anak kecil, karena anak kecil belum bisa mengunakan pikirannya dengan baik maka harus di beritahu mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Oleh karena itu… pada anak kecil (belum aqil balig) tidak dikenakan sangsi atas hukum agama.
Hukum agama hanya berlaku bagi yang telah akil balig(dewasa)
Maka sebaiknya kita yang telah aqil balig harus meng-update pengetahuan agama kita agar tidak seperti anak kecil lagi..
Maksud di ciptakan agama adalah untuk di jadikan Pedoman Hidup ….
Pedoman = Aturan
Aturan hanya berlaku bagi yang tidak tahu aturan..
Yang tidak tahu aturan biasanya anak kecil, karena anak kecil belum bisa mengunakan pikirannya dengan baik maka harus di beritahu mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Oleh karena itu… pada anak kecil (belum aqil balig) tidak dikenakan sangsi atas hukum agama.
Hukum agama hanya berlaku bagi yang telah akil balig(dewasa)
Maka sebaiknya kita yang telah aqil balig harus meng-update pengetahuan agama kita agar tidak seperti anak kecil lagi..
Selanjutnya…
Sementara mereka yang sudah Akil balig dalam agama disegerakan untuk menikah..
Sementara mereka yang sudah Akil balig dalam agama disegerakan untuk menikah..
Sepertinya …
Menikah dulu baru beragama = tidak beragama kalau belum nenikah
Manusia dulu baru beragama = tidak ada manusia tidak ada agama
Manusia lebih besar dari agama = agama jangan mengecilkan manusia
…………………………
Menikah dulu baru beragama = tidak beragama kalau belum nenikah
Manusia dulu baru beragama = tidak ada manusia tidak ada agama
Manusia lebih besar dari agama = agama jangan mengecilkan manusia
…………………………
Perempuan melalui wakilnya di serahkan (Ijab) kepada lelaki dewasa yang menerima (Kabul) artinya sudah sah (sempurna)…
Dari sinilah dimulainya agama yang Benar ada Hak ada Kewajiban ada Tanggung jawab = tidak ada Hak tidak ada kewajiban tidak ada tanggung jawab..
…………………….
Dari sinilah dimulainya agama yang Benar ada Hak ada Kewajiban ada Tanggung jawab = tidak ada Hak tidak ada kewajiban tidak ada tanggung jawab..
…………………….
Kalau mau di kaji lagi lebih mendalam maka inti ajaran agama akan ber maqam di dalam rumah tangga…
Sepertinya ada kaitan antara agama dan pernikahan.. (lihat blog ttg Ilmu Nisai)
Sepertinya ada kaitan antara agama dan pernikahan.. (lihat blog ttg Ilmu Nisai)
Karena..
Dalam Rumah tangga saja kita bisa menyaksikan nikmatnya Penyaksian (Musyahadah)..
Mungkin ada bisa menyaksikan dengan cara lain…?
…. Sementara semuanya sudah di ciptakan berpasang-pasangan.. untuk saling melengkapi.. ada siang ada malam.. ada langit ada bumi.. dan laki ada perempuan … … …
Dalam Rumah tangga saja kita bisa menyaksikan nikmatnya Penyaksian (Musyahadah)..
Mungkin ada bisa menyaksikan dengan cara lain…?
…. Sementara semuanya sudah di ciptakan berpasang-pasangan.. untuk saling melengkapi.. ada siang ada malam.. ada langit ada bumi.. dan laki ada perempuan … … …
ALLAH + MUHAMMAD
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
““Syareat Muhammad SAW = Syareat + Tharekat + Hakekat”
Sebagaimana Sabda-nya :
Syariatul aqwali (Syareat itu perkataan-ku).… Tharekatul ahwali (Tharekat itu perbuatan-ku)…. Hakekatul rasamali (Hakekat adalah keadaan batin-ku)…
Syariatul aqwali (Syareat itu perkataan-ku).… Tharekatul ahwali (Tharekat itu perbuatan-ku)…. Hakekatul rasamali (Hakekat adalah keadaan batin-ku)…
Maksudnya :
SYAREAT adalah ilmu dari seluruh ajaran yang telah disampaikan melalui ucapan.
THAREKAT adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam meng-amal-kan Syareat.
HAKEKAT adalah tingkat kesadaran spiritual serta derajat atau maqam yang dicapai.
SYAREAT adalah ilmu dari seluruh ajaran yang telah disampaikan melalui ucapan.
THAREKAT adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam meng-amal-kan Syareat.
HAKEKAT adalah tingkat kesadaran spiritual serta derajat atau maqam yang dicapai.
Maka..
MAKRIFAT itulah hasil-nya
MAKRIFAT itulah hasil-nya
Begitu pula tentang Islam, Iman dan Ikhsan
….…
….…
Islam berkembang menjadi Ilmu Fikih..
Iman berkembang menjadi Ilmu Kalam..
Ikhsan berkembang menjadi Ilmu Tasawuf..
Iman berkembang menjadi Ilmu Kalam..
Ikhsan berkembang menjadi Ilmu Tasawuf..
Jadi ..
Berbicara mengenai Tasawuf adalah berbicara tentang tujuan atau Hakekat dari Agama..
Agama yang tidak berhenti pada syareat saja .. tetapi.. Syareat Muhammad SAW yang mencakup Syareat + Tharekat + Hakekat..
Berbicara mengenai Tasawuf adalah berbicara tentang tujuan atau Hakekat dari Agama..
Agama yang tidak berhenti pada syareat saja .. tetapi.. Syareat Muhammad SAW yang mencakup Syareat + Tharekat + Hakekat..
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Mati yang Sempurna itu teramat indah…”
Sulit di ungkapkan dengan kata-kata..
Kalaulah boleh di-umpama-kan.. maka..
Sebutkan saja nikmat dunia yang pernah anda rasakan dan anda anggap nikmat..
Maka Nikmatnya… . 1000x lagi lebih dari nikmat yang anda sebutkan itu..
Oleh karenanya mereka yang pernah merasakan mati ini ingin lagi dan lagi…
Bernahagialah bagi yang telah mencapai maqam ini…
Sungguh..
Kalaulah boleh di-umpama-kan.. maka..
Sebutkan saja nikmat dunia yang pernah anda rasakan dan anda anggap nikmat..
Maka Nikmatnya… . 1000x lagi lebih dari nikmat yang anda sebutkan itu..
Oleh karenanya mereka yang pernah merasakan mati ini ingin lagi dan lagi…
Bernahagialah bagi yang telah mencapai maqam ini…
Sungguh..
Sejatinya Manusia adalah yang sudah meraih Ilmu ini…
Tiada-lah dia mati..
Kecuali hidup selamanya…
Menyebutnya mati, berarti tidak berpengetahuan..
Karena dia tidak tersentuh lahat..
Cuma beralih tempat dengan memboyong kraton-nya.
Kecuali hidup selamanya…
Menyebutnya mati, berarti tidak berpengetahuan..
Karena dia tidak tersentuh lahat..
Cuma beralih tempat dengan memboyong kraton-nya.
Tidak-lah Roh itu keluar dari jasad ketika berpisah…
Kecuali beralih = bergeser = pindah
Kalau mereka katakan keluar…
Kecuali beralih = bergeser = pindah
Kalau mereka katakan keluar…
Pertanyaan-nya :
Mau keluar dan pergi kemana Roh itu..?
Mau keluar dan pergi kemana Roh itu..?
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Siapa Roh..? Siapa Jasad..?”
Roh dan jasad
Bertemu dan berpisah…
Bagi orang yang mengetahui hakekatnya Satu jua…
Seperti ombak dan laut Satu jua..
Kelihatanya saja Dua..
Tapi bertemu juga tidak.. berpisah juga tidak..
Bertemu dan berpisah…
Bagi orang yang mengetahui hakekatnya Satu jua…
Seperti ombak dan laut Satu jua..
Kelihatanya saja Dua..
Tapi bertemu juga tidak.. berpisah juga tidak..
Laut itu laut jua dari Awalnya..
Yang baru itu Ombaknya..
Laut itu Qadim.., kalau laut bergelombang itu namanya Ombak.
Tetapi pada hakekatnya laut jua…
Jadi.. Laut dan Ombak sama-sama Qadim..
Laut itu Qadim.., kalau laut bergelombang itu namanya Ombak.
Tetapi pada hakekatnya laut jua…
Jadi.. Laut dan Ombak sama-sama Qadim..
Bagaimana mungkin Roh bisa keluar dari jasad..? karena Tuhannya tidak bercerai dengan hambanya
WA HUA MA’AKUM AINAMA KUNTUM
“DIA Allah beserta kamu dimana saja kamu berada”
WA HUA MA’AKUM AINAMA KUNTUM
“DIA Allah beserta kamu dimana saja kamu berada”
IA jua yang Dahulu (Awal)
IA jua yang Kemudian (Akhir)
IA jua yang Nyata (Zahir)
IA jua yang Tersembunyi (Batin).
IA jua yang Kemudian (Akhir)
IA jua yang Nyata (Zahir)
IA jua yang Tersembunyi (Batin).
Lihatlah sebuah Pohon..
Daunnya lain, Dahannya lain, Bunganya lain, Buahnya lain, Akarnya lain. Pada Hakekatnya semua itu pohon jua.
Walaupun Namanya dan Rupanya dan Warnanya berbeda-beda, Hakekatnya pohon jua…
Dari sebiji benih pohon.., di dalamnya sudah terdapat satu pohon yang lengkap. Asalnya biji benih itu jua.., setelah pohon tumbuh menjadi besar maka.. biji benih itu pun ghaib (tidak kelihatan) hanya pohon saja yang kelihatan.
…………………..
Begitu juga Tiada bedanya antara aku dan Tuhanku hanya saja aku di Martabat Hamba dan Tuhanku pada Martabat Tuhan..
Daunnya lain, Dahannya lain, Bunganya lain, Buahnya lain, Akarnya lain. Pada Hakekatnya semua itu pohon jua.
Walaupun Namanya dan Rupanya dan Warnanya berbeda-beda, Hakekatnya pohon jua…
Dari sebiji benih pohon.., di dalamnya sudah terdapat satu pohon yang lengkap. Asalnya biji benih itu jua.., setelah pohon tumbuh menjadi besar maka.. biji benih itu pun ghaib (tidak kelihatan) hanya pohon saja yang kelihatan.
…………………..
Begitu juga Tiada bedanya antara aku dan Tuhanku hanya saja aku di Martabat Hamba dan Tuhanku pada Martabat Tuhan..
Ilmu Hakekat Usul Diri
“Melafadz Allah haruslah diikuti dengan kesaksian akan Allah…”
Siapakah Allah itu..?
Alllah yang tidak mempunyai rupa dan tiada tanpak..
Tidak ada disana atau disini tapi ada dimana-mana…
Bukan ini atau itu tapi meliputi seluruh-nya
Tidak ada disana atau disini tapi ada dimana-mana…
Bukan ini atau itu tapi meliputi seluruh-nya
Apakah hal ini tidak membingungkan… ?
Apakah tidak diragukan kebenarannya (maksudnya : jika dia tidak mengetahui diri pribadinya yang sejati) …?
Ketahuilah…
Nama.. dengan yang mempunyai nama itu berbeda..?
Nama.. dengan yang mempunyai nama itu berbeda..?
Firmanya : Dengan nama Allah… maka.. kalian mengenal KU
BISMILLAH=dengan nama Allah… LA ILLAHA=tidak ada Allah ILLAHU=kecuali DIA
Dengan nama = atas nama = tidak langsung
………………..
Karena presiden-nya tidak bisa di-hadir-kan maka cukuplah di wakil-kan ke menteri saja yang bertindak atas nama presiden…
BISMILLAH=dengan nama Allah… LA ILLAHA=tidak ada Allah ILLAHU=kecuali DIA
Dengan nama = atas nama = tidak langsung
………………..
Karena presiden-nya tidak bisa di-hadir-kan maka cukuplah di wakil-kan ke menteri saja yang bertindak atas nama presiden…
Bahwa…
Sesungguhnya nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya..
Di ucapkan untuk me-NYATA-kan yang di Puja
Dan untuk menyatakan suatu janji..
Sesungguhnya nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya..
Di ucapkan untuk me-NYATA-kan yang di Puja
Dan untuk menyatakan suatu janji..
Akhirnya…
Nama itu dikembangkan menjadi kalimat yang di ucapkan Muhammad Rasulullah.
Nama itu dikembangkan menjadi kalimat yang di ucapkan Muhammad Rasulullah.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“AKU adalah PERBENDAHARAAN yang tersembunyi”
AKU ingin dikenal…
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Wahai hamba …!
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Tiada pula engkau memiliki Jasadmu,
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Wahai hamba …!
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Wahai hamba …!
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Ketahuilah…
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Wahai hamba …!
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Ketika AKU ciptakan sesuatu untukmu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Ketahuilah…
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
Mengenal Diri IV
Mari kita lanjutkan sedikit saja bagaimana saja cara atau jalannya kelahiran Diri Sebenar Diri ini..
Dilihat dari cara di bukanya dapat-lah kita kelompokan menjadi 3 jalan yaitu :
1. Terbuka Sendiri.
2. Membuka Sendiri.
3. Dibuka oleh Sang Mursyid
1. Terbuka Sendiri.
Mereka yang masuk dalam kelompok ini
adalah yang mempunyai jalur khusus sebagaimana yang pernah kita uraikan
dalam bahasan Ilmu Nisai yaitu bagaimana cara mereka (orang tua)
memanggil.. memilih.. siapa yang ingin dihadirkan ke muka bumi ini…..
akhirnya.. pada saatnya akan terbuka sendiri karena awalnya memang telah
dipersiapkan…..
2. Membuka sendiri.
Ini mungkin saja bisa dilakukan dengan
ketekunan dan kesabaran dalam upaya-nya untuk di lahirkan Diri Sebenar
Diri itu, mereka yang masuk dalam kelompok ini tentunya harus
mendapatkan Hati Nurani terlebih dahulu kemudian terus menjaga dan
merawatnya hingga akhirya di izinkan Allah.
3. Dibuka oleh Sang Mursyid
Mereka yang ingin di buka perlu duduk
dihadapan sang guru dan akan berzikir bersama sama sehingga Diri itu
lahir, tentunya dengan izin Allah.
Umumnya orang akan mempelajarinya mengikut cara ke-3 ini, yaitu dengan cara di bukakan atau dilahirkan Diri sebenar Diri itu melalui Guru yang membukakan-nya.
Umumnya orang akan mempelajarinya mengikut cara ke-3 ini, yaitu dengan cara di bukakan atau dilahirkan Diri sebenar Diri itu melalui Guru yang membukakan-nya.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
Mengenal Diri III
“Barang siapa mengenal Dirinya maka kenalah dia akan Tuhannya”
Diri ini Rupanya saperti kita cuma saja ia ghaib.
Duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan maka dia juga di sebut NYAWA.
Inilah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan RASA dan PERASAAN.
Bagaimana cara kita untuk mengenalnya..?
Jika ingin mengenalnya, dalam arti kata kenal yang sebenar benar kenal tentulah kita perlu “melahirkan” Diri itu.
Duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan maka dia juga di sebut NYAWA.
Inilah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan RASA dan PERASAAN.
Bagaimana cara kita untuk mengenalnya..?
Jika ingin mengenalnya, dalam arti kata kenal yang sebenar benar kenal tentulah kita perlu “melahirkan” Diri itu.
Kelahiran pertama kita adalah ketika Ibu kita melahirkan kita..,
Kelahiran kedua adalah ketika kita mampu melahirkan Diri Sebenar Diri
Yang diamnya di dalam jasad kita sendiri.. dan dengan tugas dan rahasianya yang tersendiri…
Menghidupkan kita..
Tapi sayang…
Mengapa Jasad tidak pernah berpikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.?.
Kelahiran kedua adalah ketika kita mampu melahirkan Diri Sebenar Diri
Yang diamnya di dalam jasad kita sendiri.. dan dengan tugas dan rahasianya yang tersendiri…
Menghidupkan kita..
Tapi sayang…
Mengapa Jasad tidak pernah berpikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.?.
Karena itu kenali-lah Diri sebenar Diri mu itu..,
Diri yang banyak daya guna..
Diri yang bisa dimintakan pertolongan…
Diri yang banyak menyimpan rahasia…
Bukankah dia berasal dari sana.. ?.
Dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar…?
Diri yang banyak daya guna..
Diri yang bisa dimintakan pertolongan…
Diri yang banyak menyimpan rahasia…
Bukankah dia berasal dari sana.. ?.
Dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar…?
Untuk itu lahirkan-lah Diri Sebenar Diri mu..
Dengan mau membuka pintu baginya untuk keluar.,
Dengan mau membuka pintu baginya untuk keluar.,
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
Mengenal Diri II
“AKU”
Siapa AKU ..?
Perlukah kita mencari AKU..?.
Pentingkah AKU..?
AKU adalah diri yang sebenar-benar diri.
AKU adalah diri yang sebenar-benar diri.
AKU adalah ROHULLAH yang datangnya dari ZATULLAH.
Dan Menyatakan akan UJUDULLAH,
AKU lah yang dinamakan AMAR ROBBI yaitu urusan Tuhan.
AKU yang hidup datangnya dari Yang Maha Hidup yang bersifat ghaib yang datang dari Yang Maha Ghaib…
Takkala ZATUL HAQ ingin menyatakan akan diriNya maka DIA mentajallikan akan NUR-Nya
yang dinamakan ROHULLAH atau AKU.
yang dinamakan ROHULLAH atau AKU.
Kini AKU yang nyata dan AKU merupakan SIFATNYA.
Sebagaimana firmanNya…
“Kulli rohi min amri robbi” Artinya : Setiap Roh itu adalah urusanku
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang ketemu.
Ini karena AKU berada jauh didalam RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam…
Dimanakah AKU berada ?
Tentunya pada Badan yaitu didalam Badan Diri.
Kalau ada yang mau mencari AKU, maka katakanlah….
AKU ada tetapi tiada.., AKU tiada tetapi ada…
Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa.
AKU yang tidak berupa merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup
lagi menghidupkan karena AKU adalah HAYATULLAH yang berasal dari
ZATULLAH.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
Mengenal Diri I
Banyak orang beranggapan bahwa yang
dimaksud dengan Diri adalah yang kelihatan yaitu jasad kasar kita ini
atau yang di sebut dengan panggilan Badan. atau Tubuh.
Sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan disini..
Diri yang di maksudkan itu adalah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau tubuh kasar kita ini.
Mari kita pisahkan antara :
Mana Jasmani mana Rohani
Mana Diri terdiri dan Diri terperi,
Mana Jiwa dan mana Raga
Mana Zahir dan mana Batin.
Baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini, sebelum kita berkata..
Sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan disini..
Diri yang di maksudkan itu adalah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau tubuh kasar kita ini.
Mari kita pisahkan antara :
Mana Jasmani mana Rohani
Mana Diri terdiri dan Diri terperi,
Mana Jiwa dan mana Raga
Mana Zahir dan mana Batin.
Baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini, sebelum kita berkata..
Diri berbeda dengan Badan, Jasmani
tentunya berbeda dengan Rohani, Jiwa berbeda dengan Raga dan pastinya
Zahir berbeda dengan Batin,
Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang senatiasa menjadi sebutan kita?
Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang senatiasa menjadi sebutan kita?
Kita selalu menyebut akan kata-kata diatas ini, tapi tahukah kita perbedaan antara keduanya?
Perbedaan inilah yang banyak orang tidak dapat menerangkan dengan jelas apalagi untuk dapat merasakan perbedaannya.
Perbedaan inilah yang banyak orang tidak dapat menerangkan dengan jelas apalagi untuk dapat merasakan perbedaannya.
Bahwa..
Jasad kasar kita ini atau badan kita ini tidak dapat hidup dengan sendirinya,
Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan dipercantik, sebenarnya cuma benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri.
Penghidup inilah yang dipanggil Diri Sebenar Diri.
Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad ,
Sekali lagi.. Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Sebagimana tentang ujudnya Adam pada mulanya..
Alkisah :
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam maka Jasad Adam terbaring kaku, dan Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, kemudian bertanyalah Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan manakah aku harus masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana saja yang kamu suka” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. untuk selanjutnya kita bernafas melalui hidung.
Jasad kasar kita ini atau badan kita ini tidak dapat hidup dengan sendirinya,
Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan dipercantik, sebenarnya cuma benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri.
Penghidup inilah yang dipanggil Diri Sebenar Diri.
Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad ,
Sekali lagi.. Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Sebagimana tentang ujudnya Adam pada mulanya..
Alkisah :
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam maka Jasad Adam terbaring kaku, dan Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, kemudian bertanyalah Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan manakah aku harus masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana saja yang kamu suka” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. untuk selanjutnya kita bernafas melalui hidung.
Jadi melalui cerita ini dapatlah kita
pahami bahwa ketika Roh masuk ke dalam jasad Adam, barulah Adam hidup
dan seterusnya bangun dan berdiri, ini jelas menunjukkan setelah Roh
masuk kedalam Jasad barulah Jasad hidup atau juga disebut BERNYAWA.
Maka…
Diri sebenar Diri adalah…
Setelah Roh memasukki Jasad, barulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini DATANG
Kesimpulannya…
Roh itu adalah Cahaya dan ketika ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasadnya sendiri.
Maka dengan sebab inilah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, HANYA SAJA ia ghaib.
Dan harus diingat hanya yang GAIB saja yang dapat menghubungi yang GAIB.
Diri sebenar Diri adalah…
Setelah Roh memasukki Jasad, barulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini DATANG
Kesimpulannya…
Roh itu adalah Cahaya dan ketika ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasadnya sendiri.
Maka dengan sebab inilah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, HANYA SAJA ia ghaib.
Dan harus diingat hanya yang GAIB saja yang dapat menghubungi yang GAIB.
Cahaya (Diri) tadi mengalir ke seluruh
jasad di dalam, dan dialah yang menjadi “PENGHIDUP” kepada Jasad. Dia
lah hidup sebenar benar hidup, lagi menghidupkan.
“Status-status nasehat 2″
Ilmu Hakekat Usul DiriSaudara-ku semua yang saya cintai..
ILMU HAKEKAT USUL DIRI adalah salah satu ilmu untuk kita bisa lebih Mengenal Diri..
Mengenal Diri adalah mengenal Tuhan..
Ilmu ini adalah ilmu rahasia..
Yang halus…
Yang tinggi…
Yang bijaksana sekali..
Agar kita..
Bisa Melihat apa yang tidak ter-lihat..
Bisa Mendengar apa yang tidak ber-suara..
Bisa Merasakan apa yang tidak terasa..
Bisa Membaca apa yang tidak tertulis..
Bisa Mengukur apa yang tidak terukur..
Agar kita..
Bisa Membuka tirai…
Menembus batas..
Agar kita..
Semakin dekat dan dekat dan menyatu dengan Zat Yang Maha BESAR.
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
CARI YANG TERSIRAT
Ujud itu hanya sebagai perbendaharaan…
Yang tersirat-lah yang sebenarnya..
Yang tersirat sulit dinilai karena tiada bentuk dan warna,
akan tetapi…
Dialah yang mewarnai kehidupan seluruh-nya,
Dialah yang tersembunyi yang mempunyai nilai yang tinggi ..
Dia mempunyai rahasia yang perlu diselidiki dalam kehidupan manusia dan makhluk-makluk lain-nya…
Namun…
Mengapa kita kurang memperhatikan-nya..?
Apakah karena ia tidak Nampak..? terpendam..? atau tersembunyi…?
Hingga membuat pusing kepala..?
Ketahuilah bahwa..
Setiap sesuatu mempunyai rahasia yang tersirat..
Dan memang… mencarinya tidak semudah membicarakanya..
Akan tetapi hal ini perlu di kaji secara mendalam..
Karena ia adalah sumber Ilmu dan perkara yang Hak,..
Jaganlah memandang remeh tentang tersirat itu…
Jangan meng-anggap ter-surat lebih penting dan bermutu dan yang benar dan yang mewarnai kehidupan,
Pandangan tersebut kurang tepat adanya..
oleh karena itu..
Mari kita pelajari serta meng-kaji setiap zarah apa yang nampak atau pun yang tidak nampak..
Karena apa yang nampak itu adalah bayangan saja dari rahasia ilmu ter-sirat-nya,
Yang terbaik adalah mencari Ilmu dan Rahasia yang ada pada Ilmu tersebut.,
agar..
Yang Hak itu menjadi jelas dan nyata dan bertambah iman di dada.
Kenyataan Ilmu di ambil dari pada kalam Tuhan yaitu Al-Qur’an,
Sedangkan Al-Qur’an itu mengandung rahasia tentang seluruh kejadian apa yang ada di alam semesta ini..
“Li kulli Ayatin wa Harfim wa Nuqthotin minal Qur’aani”
Artinya :
Setip ayat, huruf dan titik, di dalam Al-Qur’an mempunyai hikmah
Ayat di atas adalah contoh yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yang mana dinyatakan setiap titik,huruf,ayat dan surah mempunyai Hikmah dan Rahmat,
Maksudnya :
Al-Qur’an adalah Kalam Allah,
Setiap Huruf ada kemanisannya,
Setiap Ayat ada kebahagiaannya,
Setiap Kalimah ada kemuliaannya,
Setiap Juz ada pembalasannya,
dan setiap Surah ada keselamatannya
Demikian juga dengan berbagai peristiwa yang terjadi pasti ada hikmahnya
dan menjadi ilmu serta ingatan, juga tauladan bagi kita..
Manusia perlu mencari Rahasia
Karena manusia itu sendiri adalah Rahasia
Terutama tentang kejadian kejadian yang terang, jelas dan nyata
Agar bisa di jadikan ilmu dan pemahaman tentang kekuasaan dan kebesaran Tuhan yang berlaku terhadap seluruh makhluk Tuhan,
***
Setiap kejadian apapun itu.. tidak habis begitu saja..
Karena tidak ada yang kebetulan terjadi,,
Semua itu perlu di jadikan iktibar atau kajian sebab dan musabab..
Dan di atas kajian itulah akan lahir Ilmu dibalik Tabir
atau apa yang kita sebut sebagai TERSIRAT
Salam,
Ilmu Hakekat Usul DiriAL-QUR’AN DALAM DIRI MANUSIA
Di dalam Al-Qur’an ada dua ayat yang jelas-jelas menyebutkan bahwa Al-Qur’an itu di turunkan oleh Allah di dalam diri manusia dengan menggunakan istilah hati dan dada.
Pertama :
Surah Al-Baqarah ayat 97
“Man kaana ‘aduwwan lijibriila fa-innahu nazzalahu ‘alaa qalbika bi-idznillaahi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wahudan wabusyraa lilmu’miniin.”
Katakanlah : “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Kedua :
Surah Al-Qiyamah ayat 16
Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkan Al-Qur’an (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Telah kita ketahui bersama bahwa :
Al-Qur’an itu terbentuk dari titik kemudian menjadi huruf dan seterusnya menjadi ayat yang ber-jumlah 6666 ayat dan menjadi panduan hidup manusia… kemudian… di masuk-kan pula oleh Allah ke dalam diri manusia
Pada kesempatan ini mari-lah sama-sama kita coba untuk mengkaji maksud sebenar-nya ayat di-atas karena ayat tersebut sangat JELAS dan MUDAH untuk di-pahami,
Yang menjadi persoalan-nya sekarang ialah..
Al-Qur’an yang mana-kah yang di-maksud-kan?
Al-Qur’an itu sudah berada di dalam hati manusia (Al-Baqarah 97)
Al-Qur’an itu sudah berada di dalam dada manusia (Al-Qiyamah 16)
…… sebaiknya tidak perlu di-perdebatkan lagi ….
Namun…
Siapa-kah Al-Qur’an itu..?
Setiap apa yang di katakan Al-Qur’an itu adalah Qadim (Kalam Qadim)
ini ber-arti A-Qur’an itu bersifat Qidam..
Jika ia bersifat Qidam maka ia bukan-lah Muhadas (yang baru)
Sebab..
Yang baru itu adalah makhluk yang di-ciptakan-Nya
dan yang di-cipta-kan jika ia ber-bentuk Roh maka jelas ia makhluk..
Pandangan sebagian Ulama mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah Qadim yaitu : Awal tiada permulaan.
Artinya ..
Kalam yang Qadim yang menjadi Hak Allah,
Jika ia menjadi Hak Allah
Maka..
Ia tidak boleh bersifat Roh akan tetapi ia harus bersifat DZAT
Jadi..
Yang bersifat Dzat itulah yang di turunkan oleh Allah di dalam dada atau hati manusia,
Siapakah dia..?
Apakah Al-Quran yang berbentuk Jirim..?
atau Jisim ?
atau Jauharul Fardhi ?
atau Jauharul Basits ?
Jika Al-Qur’an itu berbentuk yang ber-istilah di atas..
maka apakah dia sebenarnya yang di masukan oleh Allah di dalam hati manusia atau di dalam dada manusia..?
Kita wajib mengetahui hal ini sebab dia berada di-dalam diri kita sendiri, dan juga menjadi Panduan Hidup kita…
Jika ia sebagai panduan hidup manusia..
maka dapat kita katakan bahwa dia itu menjadi panduan kepada Roh, Akal, Nafsu dan Tubuh yang terdiri dari tulang, daging, urat,darah, rambut, dan sebagainya,
Tanpa ia semua yang ada pada sebuah batang tubuh manusia menjadi tiada berarti sama sekali,
Sebab itu-lah dikatakan mencari sesuatu di dalam diri..
Apa yang dicari dalam diri..?
Ini adalah isyarat untuk memahami bahwa Al- Qur’an itu ada di dalam hati manusia dan ada di dalam dada manusia,
Mungkin awal-nya kita merasa sulit untuk memahami bahwa Al-Qur’an itu ada di dalam diri manusia,
Walau apapun itu…… inilah ketentuan Allah dalam Al Quran,
Tapi…
Dalam bentuk apakah ..?
Jika berbentuk Al-Qur’an sebagaimana yang kita ketahui (bentuk kitab yang ada huruf dan rupa)
Maka itu adalah MUSTAHIL karena tidak mungkin Al-Qur’an ber-bentuk itu di masukan ke-dalam jasad kita.
Al-Qur’an adalah panduan hidup dan mati manusia…
Al-Qur’an adalah Kalam Tuhan, yang bersifat NUR untuk seluruh alam ciptaan Tuhan..
Kepada orang yang berfikir.. akan melihatnya sebagai sesuatu yang Benar dan Suci dan Bersih dengan tiada keraguan terhadapnya,
Karena itu layak-lah ia di namakan Kalam yang Qadim yaitu Kalamullah,
Rasullullah sendiri tidak akan ber-bicara melainkan pembicaraan-nya adalah Al-Qur’an,
ini ber-arti berbicara yang benar dan Haq itu Di dalam Al-Qur’an.
Ada ayat yang meng-gatakan Al-Qur’an ini sebagai Hablillah (tali Allah)
yaitu tali yang mengaitkan antara hamba dengan Tuhannya
Jika tali ini tidak di pegang teguh..
maka akan bercerai berai-lah manusia bersama Allah.
Sedangkan..
Hablillah ini mengenal Tuhan-nya sejak dari alam Roh dan dia-lah yang mengakui bahwa Tuhan itu adalah Rabbi yaitu Tuhan yang mencipta-nya,
Kalam-nya tidak pernah dusta..
Sebagaimana Rasullullah bersabda tidak mengikut perasaan-nya melainkan mengikut panduan Al-Qur’an semata-mata,
KESIMPULAN :
Al-Qur’an itu bukanlah berbentuk Jirim,Jisim atau Jauhar yang Fardhi karena istilah tersebut adalah berbentuk-bentuk dalam wujud ke-benda-an.
Al-Qur’an yang di maksud-kan oleh Allah swt ini bukanlah berbentuk kitab yang ber-jilid dan naskah akan tetapi ia adalah berbentuk Jauhar yang sulit untuk di lihat dengan mata kasar.
Al-Qur’an tersebut adalah berbentuk Zat, karena Basits itu adalah sebagian dari pada Zat yang di ujud-kan oleh Allah dan sesuai dengan Asma Allah yang Ma’anawiyah di samping ia adalah IMAM
Fungsi-nya sebagai IMAM atau Pemimpin sebagaimana yang di kehendaki oleh Allah kepada setiap muslim menjawab-nya ketika di tanya oleh malaikat Mungkar dan Nangkir di dalam kubur atau berbentuk Hablillah (tali Allah).
Karena ia IMAM maka ia adalah makhluk yang bertaraf Zat Di alam Roh…
Ketika Roh itu di tanya oleh Allah swt (Bani Isroil ayat 85 dan 86) Maka yang menjawab pertanyaan tersebut ialah yang menjadi ketua atau IMAM kepada Roh, Akal dan Nafsu,
Al-Qur’an adalah Nur Muhammad atau Hakekatul Muhammadiyah atau di kenal sebagai Nyawa atau Nafs kepada sumber segala kehidupan (Al-Basit)
Maka dia juga di kenal sebagai makhluk La Yakhluqu = Zat yang tidak menjadikan sesuatu (An-Nahl ayat 17),
Yang jelas…
Al-Qur’an yang di masuk-kan oleh Allah ke dalam diri manusia itu ialah :
Nur Muhammad atau
Hakekatul Muhammadiyah atau
Diri kebatinan manusia yang sebenarnya atau
Diri sebenar Diri yang tidak menanggung dosa,
Karena ia adalah makhluk bertaraf Dzat
maka..
Ia tidak terkecuali dari beribadah kepada Allah swt ,
Karena..
Ia beribadah dengan nama Shuhud kepada Wahdah dan juga Kasrah dan Sir.
Ia juga-lah yang di kenal sebagai NAFSAHU kepada ayat mengenal diri dan Tuhan,
Ia juga-lah yang di kenal seagai INSAN yang Sempurna yang tidak ada cacat dan celanya.
………………………………..
Salam
Ilmu Hakekat Usul DiriNUR MUHAMMAD (2)
Kepercayaan dan keyakinan yang penuh-lah membuat diri seseorang itu percaya kepada istilah Nur Muhammad,
Ini di sebabkankarena Nur Muhammad adalah sesuatu yang gaib maka terlalu sukar bagi manusia itu hendak mem-percayai-nya walaupun dalam Rukun Iman harus percaya kepada yang gaib namun… mau tidak mau.. manusia terpaksa ragu dengan keimanan-nya karena Allah s.w.t sentiasa menyeru kepada manusia yang ber-azas-kan kepada seruan orang-orang yang BERIMAN bukan kepada orang-orang ISLAM.
Tidak semestinya orang Islam itu beriman karena jika setiap orang Islam itu benar-benar beriman maka sudah tentu-lah mereka akan melaksanakan arahan dari Allah supaya melaksanakan Hukum-Nya, karena itulah Allah menyatakan kebanyakan mereka tidak beriman sebagaimana firman-Nya yang artinya :
“Sebagian daripada mereka tidak mau beriman malah melakukan syirik (Yusuf ayat 106)”
Di dalam kehidupan manusia kadang kala manusia bertanya-tanya apakah penilaian Allah terhadap seorang manusia..?
Jawabannya sangat mudah…
Allah tidak memandang kepada manusia (Jasmani).
tetapi Allah memandang kepada HATI yang di dalamnya ada mengandungi NUR.
Maksud-nya adalah :
Hati yang mengandungi Nur Muhammmad (cahaya yang terpuji)
Maka..
Manusia hendaklah mengenali hatinya yaitu tempat bersemayam Allah swt,
Hati yang dimaksud adalah bukan merupakan segumpal daging..,
tetapi Hati itu adalah Rohani (Ruhul Yaqazah) yang terdiri dari :
Roh,
Akal,
Nafsu,
Memang agak sulit untuk mengenali Ammar Rabbi ini..
kecuali mempelajarinya..,
Karena telah banyak orang salah sangka dengan istilah tersebut, sehingga timbul berbagai-bagai pemahaman yang membawa kepada “kesesatan” atau menolaknya..
Akibatnya..
maka jadilah Ilmu ini sebagai “momok” dan di takuti oleh umat Islam itu sendiri..
yang pada giliran-nya mereka menutup rapat istilah “Nur Muhammad” ini di dalam kehidupan-nya.
Di dalam Al Quran Allah berfirman yang artinya :
“Jadilah kamu orang Rabbani Ahlullah dengan mengajar kitab dan mempelajari kitab Al Quran (Surah Al Imran79) “
Ayat di atas adalah suatu perintah dari Allah jadilah kamu orang Rabbani (orang yang memahami ilmu ketuhanan) yaitu suatu kepercayaan tentang yang gaib.,
Ilmu yang gaib datangnya daripada Allah karena Tuhan itu adalah yang Maha Gaib.
Ilmu ini akan menyentuh permasaalahan tentang Asma, Sifat.. dan dalam
soal asal usul… soal Af’al Allah..,
Walaupun Ilmu ini jarang di ajar-kan..,
Namun…
Itulah yang di perintahkan oleh Allah kepada manusia.
Rabbani itu ialah :
Dia yang awal,
Dia yang akhir,
Dia yang zahir,
Dia yang batin.
Jika mau mengenal Dia..,
maka Dia itu Zat,
maka Zat itu pula adalah Zat yang tidak berupa apa-pun jua (Laisa kamislihi)
artinya : ketika hendak mengenal yang gaib, maka di sana terdapat “lampu merah” tanda bahaya…
yaitu jangan ada di antara manusia yang coba-coba mau mengenal Zat-Nya
ini sangat terlarang…
akan tetapi… yang di perintahkan adalah tentang mengenal makhluk ciptaanNya sekalipun makhluk itu berbentuk gaib seperti
Jauhal fardh,
Jisim
Jirim
Jauhar basit
……………………..
Atau istilah..
Moleikul.
Atom,
Elektron,
Newtron
Proton,
Ion
dan sebagainya..
Maka.. di sin-ilah para ilmuan mengambil suatu pendekatan untuk mengenal Allah melalui mengenal Asma-Nya yaitu Nur,
Untuk suatu pendekatan mengenal-Nya dan dengan mengenal Asma Allah-lah lahir ilmu yang di sebut sebagai Sifat 20 dengan tujuan untuk mengenal Tuhan dan mengenal diri..
Semua bentuk ilmu ini adalah ber-azas-kan kepada yang Gaib..
Coba pikirkan…
dari apa nyawa di jadikan oleh Allah..?
Rohnya..?
Akalnya..?
Nafsunya …?
Semua ini adalah makhluk Tuhan… sekalipun nyawa itu bertaraf Zat..
Salam
Ilmu Hakekat Usul Diri
“NUR MUHAMMAD”
Muhammad itu merupakan Nur yang terpancar dari Dzat Tuhan..
Nur Muhammad adalah yang pertama diciptakan..
Nur Muhammad adalah Roh dari segala makhluk…
Sehingga tidak ada makhluk tanpa adanya Nur Muhammad..
Karena dengan Nur Muhammad inilah DIA melahirkan secara nyata sifat ketuhanan-Nya dalam diri setiap makhluk.
Hakekat Nur Muhammad Hakekat Sifat Allah dalam DIRI
—————————————————————-
Hidup kita karena hidupnya Muhammad dalam DIRI kita,
Hidupnya Muhammad dalam diri kita karena HAYAT-Nya Allah SWT.
Tahu kita karena tahu-nya Muhammad pada HATI kita,
Tahu-nya Muhammad pada hati kita dengan ILMU-Nya Allah SWT.
Kuasa kita karena kuasa Muhammad pada TULANG kita,
Kuasanya Muhammad pada tulang kita dengan QUDRAT-Nya Allah SWT.
Ber-kehandak kita karena ke-hendak Muhammad pada NAFSU kita,
Ber-kehendak-nya Muhammad pada nafsu kita dengan IRADAT-Nya Allah SWT.
Men-dengar kita karena pen-dengar-an Muhammad pada TELINGA kita,
Men-dengar-nya Muhammad pada telinga kita dengan SAMI’-Nya Allah SWT
Me-lihat kita karena peng-lihat-an Muhammad pada MATA kita,
Me-lihat-nya Muhammad pada mata kita dengan BASIR-Nya Allah SWT.
Ber-kata kita karena Ber-kata-nya Muhammad pada LIDAH kita,
Ber-kata-nya Muhammad pada lidah kita dengan KALAM-Nya Allah SWT.
Awal Muhammad adalah NURANI, menjadi ROH dalam diri kita.
Akhir Muhammad itu adalah ROHANI, menjadi HATI dalam diri kita.
Dzahir Muhammad itu adalah INSANI, menjadi RUPA dalam diri kita.
Batin Muhammad itu adalah RABBANI, menjadi UJUD dalam diri kita
Sedangkan Anasir Roh Muhammad itu dapat di-faham-i dalam 4 kedudukan yaitu :
Ujud–Ujud merupakan pen-zahir-an dari Zat Allah menjadi RAHASIA pada kita dan pada hakekatnya merupakan Keberadaan Muhammad.
Ilmu–Ilmu merupakan pen-zahir-an dari Sifat Allah menjadi ROH pada kita dan pada hakekatnya merupakan Roh Muhammad.
Nur–Nur merupakan pen-zahir-an dari Asma Allah menjadi HATI pada kita dan pada hakekatnya merupakan Hati Muhammad.
Syuhud–Syuhud merupakan pen-zahir-an dari Afa’al Allah menjadi TUBUH pada kita dan pada hakekatnya merupakan Tubuh Muhammad.
Pemahaman tentang Ujud adalah Zat Allah, merupakan realitas IMAN dan keimanan. Artinya Ujud itu Ada dan yang diadakan.
Pemahamannya adalah bahwa yang ADA itu Allah dan yang DIADAKAN itu Muhammad.
Pemahaman tentang Ilmu adalah Sifat Allah, merupakan realitas ROH, Artinya Ilmu itu mengetahui dan yang diketahui.
Pemahamannya adalah bahwa yang MENGETAHUI itu Allah dan yang DIKETAHUI itu Muhammad
Pemahaman tentang Nur adalah Asma Allah, merupakan realitas HATI, Artinya Nur itu terang dan yang diterangi.
Pemahamannya adalah bahwa yang TERANG itu Allah dan yang DITERANGI itu Muhammad
Pemahaman tentang Syuhud adalah Afa’al Allah, merupakan realitas TUBUH INSAN, Artinya Syuhud itu memandang dan yang dipandang.
Pemahamannya adalah bahwa yang MEMANDANG itu Allah dan yang DIPANDANG itu Muhammad.
Demikian PEMAHAMAN Tentang HAKEKAT NUR MUHAMMAD,
Salam
Ilmu Hakekat Usul DiriSaudara-ku…
Mari sama-sama kita teruskan pemahaman ini…
Nama ALLAH itu terkandung di dalam Al-Quran sebanyak 2696 kali.
Apa hikmah-nya yang bisa ambil..?
Mengapa begitu banyak nama Allah, bagi kita…?
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Allah itu Nama-KU
Allah itu Zat-KU
Tidak akan pernah bercerai, Nama-KU dan Zat-KU itu.
Seluruh kitab-kitab yang ada… semua terhimpun dalam Al-Qur’annul Karim.
Rahasia Al-Qurannul Karim terletak pada kata ALLAH.
Begitu pula dengan kalimah ” La Ilaha Ilallah “,
Jika ditulis dalam Bahasa Arab ada 12 huruf,
Jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah yaitu : La Ilaha Illa
Maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu : ALLAH.
Makna kata ALLAH itu adalah sebuah nama saja,
Sekalipun digugurkan satu persatu.. nilainya tidak akan pernah berkurang..,
Justru akan mengandung makna dan arti yang semakin mendalam..,
Dan..
Mengandung Rahasia Penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh-Nya dalam bentuk yang paling sempurna.
Saudaraku, …
ALLAH berhuruf dasar : Alif, Lam awal, Lam akhir dan Ha.
Mari sama-sama kita lihat Ke-SEMPURNAAN-nya..
Coba-lah gugurkan huruf-nya satu persatu…,
Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ),
Maka akan tersisa 3 huruf saja (Lam awal, Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak ALLAH lagi, tetapi akan berbunyi LILLAH,
Artinya :
Bagi Allah, dari Allah, kepada Allah-lah kembalinya segala makhluk.
Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ),
Maka akan tersisa 2 huruf saja (Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak LILLAH lagi, tetapi akan berbunyi LAHU.
Lahu Mafissamawati wal Ardi,
Artinya :
Bagi Allah segala apa saja yang ada pada 7 lapis langit dan 7 lapis bumi.
Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل),
Maka akan tersisa 1 huruf saja (Ha)
Dan bunyinya tidak LAHU lagi, tetapi HU,
Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kata HU ringkasnya dari kata Huwa,
Sebenarnya setiap kata Huwa, artinya Zat,
Misal-nya:
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kata HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal batin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kata ALLAH, ke bawah tiada berbatas dan ke atas tiada terhingga.
Perhatikan ini :
Pada kata ALLAH itu.. jika kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) kedua-nya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (di pangkal dan di akhir), yaitu huruf ALIF dan huruf HA (dibaca AH).
Kata ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas ke atas atau ke bawah tetapi hanya dibaca dengan TITIK.
Kata AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri dua huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Ke-sudah-an dan ke-akhir-an),
Seandai saja kita berjalan “mencari” ALLAH tentu akan ada per-mula-annya dan tentunya juga akan ada ke-sudahan-nya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan.
……………………………………………………………..
(Sampai sini silahkan bertanya kepada guru kita masing-masing).
Selanjutnya…
Gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya yaitu huruf HA,
Maka akan tersisa 2 huruf di tengahnya, yaitu huruf LAM awal (Lam Alif) dan huruf LAM akhir ( La Nafiah).
Maksud-nya :
Jika kita berkata LA (Tidak ada Tuhan),
ILLA (Ada Tuhan),
Nafi mengandung Isbat,
Isbat mengandung Nafi
Tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya lagi…
Gugurkan huruf LAM akhir dan huruf HA,
Maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf ALIF dan huruf LAM yang awal, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah,
Maksud-nya :
Kata ALLAH bukan NAKIRAH,
Kata Allah adalah MAKRIFAT, yakni Isyarat dari huruf ALIF dan LAM yang pertama pada awal kata ALLAH.
Gugurkan 3 huruf sekaligus, yaitu huruf LAM awal, LAM akhir dan HA,
Maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf ALIF (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Beri-lah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan Depan, maka akan berbunyi : A. I. U.
ARTINYA setiap berbunyi A… I… U… maka di-paham-kan Ada Zat Allah..,
Jadi..
Segala bunyi atau suara di dalam Alam, baik itu yang timbul atau dating-nya dari Alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan timbul dari apa saja, semuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang Maha Esa
Sedangkan huruf ALIF itulah dasar dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka…
Jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada.
Lihat dan perhatikan lagi sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah… Pandang yang satu kepada yang banyak..
Syuhudul Kasrah Fil Wahdah… Pandang yang banyak kepada yang satu,..
Maka..
Yang ada hanya SATU JUA, yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.
Telah kita ketahui bersama bahwa :
Al-Quran yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun ke dalam Suratul Fateha,
Dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada Basmallah,
Dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA’
Dan huruf BA’ akan terhimpun pada titiknya (Nuktah).
Jika kita tilik dengan jeli maka TITIK itulah yang akan menjadi segala huruf,
Terlihat banyak padahal ia Satu…
Terlihat satu padahal ia Banyak….
Setelah…
Huruf-huruf lafad ALLAH digugurkan semua-nya..
Maka tinggallah 4 huruf yang ada di atas lafad ALLAH tadi,
Yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif)
Di atas Tasydid ada lagi 1 huruf ALIF.
4 huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk men-TAUHID-kan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah yang terakhir…
Gugurkan ke-seluruh-annya,
Maka yang akan tinggal adalah KOSONG…
LA SAUTIN WALA HARFUN,
Artinya :
Tidak ada huruf dan tiada suara..
Inilah Kalam Allah yang Qadim,
Tidak bercerai dan terpisah SIFAT dengan ZAT.
Salam
Ilmu Hakekat Usul DiriSaudara-ku…….
Mari sama-sama kita fahami Rahasia Huruf..
Awalnya huruf hanya melambangkan sebuah rumus yang tidak memiliki arti apa-apa …
Kemudian..
Huruf disusun menjadi sebuah kata, susunan kata menjadi sebuah kalimat dan dalam kalimat megandung sebuah pengertian tetapi.. “Pengertian itu bukanlah sebuah kalimat!!”
Dahulu, sebelum ada kesepakatan manusia mengenai Rumusan Huruf..,
Maka.. Huruf
adalah sebuah artikulasi yang keluar dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan suatu bunyi…
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada..
Maka Huruf dan Kata dan Kalimat pun tidak ada, …
Namun..
Walaupun rumus-rumus dan huruf-huruf tidak ada..,
Tapi.. Hakekat pengertian dalam diri manusia tetap ada.
Kita bisa menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu BAHASA JIWA, yang..
Tidak berhuruf..
Tidak bersuara,..
Tidak bergambar…
Maka.. benarlah adanya jika demikian bahwa Al-Qur’an itu awalnya adalah bahasa Wahyu (Bahasa Allah)
“LA SHAUTIN WALA HARFUN”
“Tidak berupa suara dan bukan berupa huruf”
Yang kemudian di-translate kedalam bahasa manusia yaitu Bahasa Arab.
Saat itu.. Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya.
Bahasa Allah itu berupa Ilham atau Wahyu,
Menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, Ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa seseorang dengan cepat.
Dimasukkan dengan cepat = dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimah-nya, …
Seperti sesekor lebah..,
Ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi.. Lebah mampu menangkap ajaran Allah.. ketika Allah meng-instruksi-kan untuk membuat rumahnya, maka lihatlah bagaimana Lebah membuat rumah yang indah dan tersusun rapi.
Saudara-ku…
PENGERTIAN itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara..
Seperti perasaan CINTA..
Perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A
Walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami cinta itu?
Yang akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku cinta ….
Selanjutnya..
Setelah anda mengerti akan uraian saya diatas..
Maka mari-lah kita membahas mengenai Rahasia Huruf dalam Al-Qur’an :
Al-Qur’an mengandung 6666 ayat,
Terhimpun dalam AL FATIHAH
Dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM
Dan Bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif,
Sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’
Dan BA’ terhimpun pada Titiknya.
Pada Titik inilah AWAL MULA semua kejadian bentuk huruf….
Jadi..
Pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam Ummul Qur’an (Al fatihah).
Pada Ummul Qur’an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur’an :
Tentang masalah Ketuhanan yaitu Sifat, Af’al dan Zat Allah…
Dia-lah Allah yang memiliki Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang..
Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia
Dia- lah tempat segalanya bergantung..
Karena Dia adalah penguasa alam semesta dan diri manusia
Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai BA’ Sababiyah),
Artinya..
Semua yang ada berasal dari huruf BA’ dengan sebab Ismi atau Nama.
Kalau di pisah BI- ISMI- ALLAH
Semua yang ada karena sebab adanya Asma,
Pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat,
Ini terangkum dalam arti TITIK,
Karena titik baru bersifat KUN (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu.
Karena KUN-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis dan garis menjadi bentuk atau wujud.
Sedangkan Zat tidak berupa titik, karena titik masih merupakan sifat dari pada DzAT.
Artinya lagi..
KUN Allah bukanlah DZAT,
Karena Kun (Kalam atau Wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, (bukan Dzat itu sendiri)
Sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan,
Pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud dalam Ilmu Hakekat Usul Diri sebagai NUR MUHAMMAD (Cahaya Terpuji),
Karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat,
Dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya.
Dengarkan ceritera ini…
Seorang guru mengajarkan kepada muridnya hal berikut :
Guru : Ambilkan aku buah pohon itu disana..
Murid : Ini buah-nya guru ….
Guru : Belah menjadi dua.
Murid : Sudah terbelah, guru..
Guru : Apakah yang kamu lihat?
Murid : Saya melihat biji yang amat kecil
Guru : Belah dua-lah salah satu dari padanya
Murid : Dia sudah terbelah, guru
Guru : Apakah yang kamu lihat didalamnya?
Murid : Tidak ada sesuatu apapun, guru
Sang guru berkata :
Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah Hakekat yang sejati,
Itulah hidup…
Itulah kamu ……
Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, …
Nanti akan ada sebuah akar yang menjulur,
Daun-daun yang hijau,
Batang yang kokoh serta buahnya yang ranum.
Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat,
Yaitu HAKEKAT HIDUP
Ingat ini.!!
Hukum per-kata-an adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain,
Hal ini membawa kepada kepiluan dan kecemasan,
Ingat lagi ini..!!
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah Hijab belaka atas Zat illahi.
Karena sesungguhnya Zat illahi itu tidak dapat menerima pembatas.
Zat illahi itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Illahi adalah urut-urutan yang menurun.
Asma dengan Zat Asmanya berdiri tanpa perbuatan,
Asma dapat berbuat hanya di-karena-kan Zat Allah semata…
Dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah),
Al-Qur’an adalah ayat-ayat kauliyah …
Semua alam semesta ter-kandung dalam Asma Allah (bismillah)
Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam Sifat…
Sifat terkandung dalam Af’al
Af’al terkandung pada Dzat
Semua itu adalah HIJAB,
Karena Asma, Sifat, Af’al bukanlah DZAT itu sendiri …
Itulah yang dimaksud bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF,
Dan merupakan HIJAB, …
Sedangkan Dzat berada dibalik TITIK …
Dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, …
Untuk mengetahui Zat ALLAH kita harus MENYINGKIRKAN Huruf dan titik,
Salam
Ilmu Hakekat Usul DiriSaudara-ku yang sedang bertawaf…
Apakah yang anda rasakan ketika bertawaf mengelilingi kabah?
Ketika engkau bergerak mendekati ka’bah, engkau akan merasa bagaikan anak sungai yang bergabung dengan sebuah sungai besar..
Dihanyutkan ombak..
Engkau tak bisa menyentuh tanah..
Engkau tiba-tiba mengambang…
Terbawa oleh arus itu.
Ketika semakin mendekat ke pusat, tekanan dari keramaian orang mendesak begitu kuat, sehingga engkau seakan-akan diberi sebuah kehidupan baru.
Kini engkau menjadi bagian dari orang banyak.
Kini engkau adalah seorang manusia..
Hidup dan abadi..
Ka’bah adalah mentari dunia yang wajahnya menarik engkau masuk kedalam orbitnya..
Kini engkau telah menjadi bagian dari system universal ini..
Dengan bertawaf, engkau akan segera ter-lupa pada diri sendiri..
Engkau telah berubah menjadi partikel..
Engkau perlahan-lahan lebur..
Kemudian engkau sirna…
Inilah puncak-nya..
Salam
Ilmu Hakekat Usul DiriAl-kisah :
Ketika Bismillahirrahmanirrahim di turunkan..,
Awan-awan bergerak ke timur..,
Kemudian…
Angin-angin menjadi tenang..,
Lautan bergelora,
Bintang-bintang semua mendengarkan dengan pendengarannya,
Syaitan-syaitan di lempar dari langit.
Demikian kehebatan ketika turunnya ayat Bismillahirrahmanirrahim,
Maka..
Tidaklah berlebihan jika ayat ini menjadi bacaan pada setiap pembukaan Surah,
dan.. ayat ini juga menjadi bacaan pada saat memulai suatu pekerjaan.
Ayat ini ber-awal dari huruf Baa’,
Huruf Baa’ .. akan tidak bermakna apa-apa jika tidak mempunyai titik,
Maka.. pada titik itulah Rahasia dari segala Rahasia ini di mulai..
Orang dapat membaca ayat Al-Qur’an tanpa baris..
Namun .. kita tidak dapat membaca ayat tanpa titik..
Al- Qur’an itu hanya dapat di baca jika ada mempunyai titik-titik-nya
Setelah itu …
Baru-lah datang huruf yang pertama yaitu : ALIF,
Di dalam Al-Quran hanya ada tiga titik..
Huruf ber-titik yang ada dalam Al Quran berjumlah 102.440 huruf
dari keseluruhan huruf yang berjumlah 320.779.
Ber-arti..
Huruf yang bertitik menjadi Nyawa bagi Al-Qur’an itu sendiri.
Karena … hampir setiap perkataan mempunyai huruf yang ber-titik.
Kita perlu selami hal ini lebih mendalam..
……………………………….
.
Sebenar-nya apakah peranan titik-titik ini… pada asal usulnya.. yang pada awalnya tiada…, yaitu : Zaman O ,
Zaman O…
Hanya ada Zat yang Maha Agung saja,
yaitu zaman Dia bersifat Salbiyah
Firman Allah:
Artinya :
“Bukankah (sesungguhnya) telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
(Al Insan ayat 1)
Ayat di atas menunjukkan telah datang di suatu zaman yang kita tidak tahu kapan.., saat itu manusia zahir dan batin masih belum lagi ujud dan tidak tau abad kapan.. atau.. mungkin belum ada abad,
Yang Wujud ketika itu hanya Zat-nya saja,
Bahwa.. pada zaman tersebut.. Rohani belum di jadi-kan oleh Tuhan atau Nur Muhammad belum lagi Ujud, zaman ini di sebut sebagai :
La Ta’ayun (zaman yang tiada kenyataan)
artinya :
Pada zaman ini kita tidak dapat membuat apa-apa
Firman Allah di dalam hadis qudsi :
Artinya :
“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin di kenal, lalu Aku ciptakan makhluk ini, agar mereka mengenal-Ku”
Zaman ini di kenal sebagai.
Ta’ayun Awal (Kenyataan yang pertama)
Yang mana pada zaman ini awal makhluk hendak di jadikan oleh Allah agar makhluk yang di jadikan-Nya itu mengenal-Nya,
Zaman ini sudah ada satu kenyataan.. awal ilmu.. yaitu zaman keagungan sifat Tuhan,
zaman ini kita mengetahui bahwa Tuhan itu rupanya berbeda dengan makhluk yang mana Dia bersifat Salbiyah
“Bi kana ma kana”
Maksud=nya:
Bersama-KU ada apa yang telah ada..
apa yang telah ada….?
Nur ala Nur (cahaya diatas cahaya)
Kemudian…
di ikuti dengan…
“Bi kanu ma yakunu”
Nurullah
Maksudnya.. :
Bersama-KU akan ada apa saja yang akan ada,
Apakah yang akan ada..?
Awal kejadian..
Atau..
Hakekatul Muhammad yang berasal dari anasir Wujud, Ilmu, Nur dan Shuhud,
Yakni…
Asal Wujud dari Dzat,
Asal Ilmu dari Sifat,
Asal Nur dari Asma dan
Asal Shuhud dari Af’al
Yaitu daripada ALLAH
Zaman ini adalah..
Zaman dua titik (Ta’ayun Sani)
Kemudian..
Barulah di lengkapi Allah dengan kenyataan yang ketiga yaitu..
Zaman tiga titik ( Ta’ayun Salasa)
“Fa wujudul ‘awalimi bi”
Maksudnya:
Adanya sekalian alam ini adalah dengan-Ku
…………………………………………………………..
……………………………………………………………
Semuanya hal ini wajib di ketahui…,
Ilmu Hakekat usul DiriAsal-ku
KOSONG
NOKTAH
SATU
Ilmu Hakekat Usul DiriDari HA
DICIPTAKAN
DIMASUKAN
DIKELUARKAN
Ilmu Hakekat Usul DiriKebenaran tidak sama dengan kata-kata, disini kata-kata hanya sebagai pengantar, untuk bisa menyaksikan kebenaran maka lampaui-lah kata-kata itu sendiri, semoga apa-apa yang sudah saya sampaikan disini bermanfaat untuk kita semua. salam hormat : Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul DiriDalam diri-mu ada rahasia Allah
Tanggung-jawab-mu menjaga-Nya
Mengenal diri kewajiban-mu
Makrifatullah jalan sebenarnya.
Tiada hidup dan tiada mati
Mati itu hanya-lah khayalan
melainkan kita bertukar alam
Tanggung jawab tak terlupakan.
Tiada nyata hanya Allah
Kita penyata sifat DiriNya
Tiada mati tiada terhenti
Hanya kita harus kembali
.
Jangan-lah kau pandang aku dari luar tentang hidup-ku dan status sosial-ku
Tapi perhatikan dan teliti-lah baik-baik tulisan-tulisan-ku ini
Jangan pula engkau ikuti apa yang telah aku per-buat selama ini
Tapi ikuti-lah apa-apa yang aku tuang-kan dalam catatan-catatan ini.Semoga Allah s.w.t. meridhoi kita bersama.
Salam Zulkarnain Bandjar
“Status-status Nasehat 1″
Saudara-ku yang selalu dalam Rahmat dan Kasih Sayang-Nya…
Kehidupan sebagai manusia adalah tahap yang TERTINGGI dalam evolusi dunia. Meskipun demikian..,
Tanpa usaha spiritual yang murni dan suci, hidup ini tidak ada artinya.
Karakter sangat penting dalam usaha spiritual.. .
Karakter yang baik membuat hidup kita abadi..
Karakter yang baik hidup terus mengatasi kematian…
Karakter yang baik adalah kekuatan..
Karakter yang baik merupakan pra-syarat untuk memperoleh pengetahuan yang baik.
Karakter yang baik adalah keharuman bunga yang memberi nilai dan hakekat.
Karakter yang baik akan abadi karena berhubungan dengan sesuatu yang abadi..,
Karena itu..,
Engkau harus sungguh-sungguh menginginkan dan berusaha membuat karakter-mu tidak tercela dan ternoda.
Tanpa usaha spiritual yang murni dan suci, hidup ini tidak ada artinya.
Karakter sangat penting dalam usaha spiritual.. .
Karakter yang baik membuat hidup kita abadi..
Karakter yang baik hidup terus mengatasi kematian…
Karakter yang baik adalah kekuatan..
Karakter yang baik merupakan pra-syarat untuk memperoleh pengetahuan yang baik.
Karakter yang baik adalah keharuman bunga yang memberi nilai dan hakekat.
Karakter yang baik akan abadi karena berhubungan dengan sesuatu yang abadi..,
Karena itu..,
Engkau harus sungguh-sungguh menginginkan dan berusaha membuat karakter-mu tidak tercela dan ternoda.
Ke-luhuran-mu tercermin dalam karakter-mu..
Tunbuhkan sifat cinta-kasih terhadap sesama-mu..
Jujur, santun dan beradab…
Bantulah mereka yang membutuhkan bantuan-mu…
Sabarlah, tabahlah dan setialah…
Tahan diri-mu untuk melakukan hal yang tidak baik.
Pelihara-lah sifat-sifat yang mulia ini…
Tunbuhkan sifat cinta-kasih terhadap sesama-mu..
Jujur, santun dan beradab…
Bantulah mereka yang membutuhkan bantuan-mu…
Sabarlah, tabahlah dan setialah…
Tahan diri-mu untuk melakukan hal yang tidak baik.
Pelihara-lah sifat-sifat yang mulia ini…
Saudara-ku yang baik,
Ratusan hal-hal kecil yang engkau lakukan setiap hari akhirnya menetap menjadi kebiasaan-mu..
Kebiasaan berkembang menjadi perilaku,
Perilaku berkembang menjadi sifat..
Sifat itulah karakter-mu
Keadaan-mu sekarang diakibatkan oleh masa lalu-mu dan oleh kebiasaan-kebiasaan yang selama itu terbentuk.
Apa pun juga sifat karakter-mu, yang engkau anggap tidak baik…
Yakin-lah..!
Semua itu pasti dapat diubah, dengan cara mengubah proses berpikir dan berangan-angan yang selama ini merupakan kebiasaan-mu
Tidak ada orang jahat yang tidak dapat diperbaiki…
Kebiasaan dapat diubah..,
Karakter dapat diperhalus..
Dengan ke-sungguhan semua pasti bisa…
Ratusan hal-hal kecil yang engkau lakukan setiap hari akhirnya menetap menjadi kebiasaan-mu..
Kebiasaan berkembang menjadi perilaku,
Perilaku berkembang menjadi sifat..
Sifat itulah karakter-mu
Keadaan-mu sekarang diakibatkan oleh masa lalu-mu dan oleh kebiasaan-kebiasaan yang selama itu terbentuk.
Apa pun juga sifat karakter-mu, yang engkau anggap tidak baik…
Yakin-lah..!
Semua itu pasti dapat diubah, dengan cara mengubah proses berpikir dan berangan-angan yang selama ini merupakan kebiasaan-mu
Tidak ada orang jahat yang tidak dapat diperbaiki…
Kebiasaan dapat diubah..,
Karakter dapat diperhalus..
Dengan ke-sungguhan semua pasti bisa…
Ketahui-lah…
Di dalam diri kita SELALU ADA kemampuan untuk menentang kecenderungan-kecenderungan yang buruk dan selalu ingin mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik..
Engkau hanya perlu menyadarinya…
Dengan kesadaran, dengan penyangkalan diri, dengan pengabdian…dengan.. dengan.. perbuatan kita yang baik lain-nya, serta RENUNGAN, engkau dapat membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak baik.
Di dalam diri kita SELALU ADA kemampuan untuk menentang kecenderungan-kecenderungan yang buruk dan selalu ingin mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik..
Engkau hanya perlu menyadarinya…
Dengan kesadaran, dengan penyangkalan diri, dengan pengabdian…dengan.. dengan.. perbuatan kita yang baik lain-nya, serta RENUNGAN, engkau dapat membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak baik.
Mari..
Kita bentuk kebiasaan baru yang membawa kita ke-jalan Ilahi.
Kita bentuk kebiasaan baru yang membawa kita ke-jalan Ilahi.
Untuk saudara-ku yang masih muda-muda..
Dengar-kan ini..
Dengar-kan ini..
Kondisi dan keadaan pada saat pembuahan antara kalian berdua akan berpengaruh pada KARAKTER mereka nanti.
Maka..
Berikan kepercayaan kalian..
Berikan kecerdasan kalian..
Berikan cinta kalian..
Berikan kesenangan..
Berikan kebahagian..
Berikan kegembiraan.
Agar mereka ikut patuh, cerdas, cinta, senang, bahagia, dan gembira seperti kalian..
Itulah dasar yang penting dan perlu kalian tanamkan sejak awal..
Maka..
Berikan kepercayaan kalian..
Berikan kecerdasan kalian..
Berikan cinta kalian..
Berikan kesenangan..
Berikan kebahagian..
Berikan kegembiraan.
Agar mereka ikut patuh, cerdas, cinta, senang, bahagia, dan gembira seperti kalian..
Itulah dasar yang penting dan perlu kalian tanamkan sejak awal..
…………………………………
Dalam biji ada lembaga dalam lembaga tersimpan RAHASIA dan KARAKTER suatu pohon…
Itulah yang dibilang ilmu yang sedikit…
Dalam biji ada lembaga dalam lembaga tersimpan RAHASIA dan KARAKTER suatu pohon…
Itulah yang dibilang ilmu yang sedikit…
Salam
Zulkarnain Bandjar
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang berbahagia di mana saja berada…
Ucapan adalah instrument indah yang diberikan kepada kita..
Ucapan memiliki kekuatan yang luar biasa..
Ucapan bisa untuk mengangkat diri dan orang lain,
Ucapan juga bisa untuk menjatuhkan diri dan orang lain.
Ingat..!
Ucapan-mu = Doa-mu = Permintaan-mu.
Setiap doa pasti dikabul-kan.
Yang meminta pasti di-beri.
Ucapan memiliki kekuatan yang luar biasa..
Ucapan bisa untuk mengangkat diri dan orang lain,
Ucapan juga bisa untuk menjatuhkan diri dan orang lain.
Ingat..!
Ucapan-mu = Doa-mu = Permintaan-mu.
Setiap doa pasti dikabul-kan.
Yang meminta pasti di-beri.
Maka..
Pilih-lah kata-kata yang baik dalam ucapan-mu.
Pilih-lah kata-kata yang baik dalam ucapan-mu.
Saudara-ku yang selalu menjaga setiap ucapan-nya…
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang mengganggu ketenangan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang membawa kesedihan atau kegelisahan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang mempersulit keadaan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang melemah-kan kekuatan fisik.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang menjatuh-kan keberanian mental.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang mengganggu ketenangan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang membawa kesedihan atau kegelisahan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang mempersulit keadaan.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang melemah-kan kekuatan fisik.
Jagan-lah mengatakan sesuatu yang menjatuh-kan keberanian mental.
Per-halus-lah semua ucapan-mu saudara-ku…
Mari…
Katakan-lah sesuatu yang menyenangkan..
Katakan-lah sesuatu yang menyejukan..
Katakan-lah sesuatu yang menghibur..
Katakan-lah sesuatu yang membuat mereka kuat.
Katakana-lah sesuatu yang memudah-kan..
Karena..
Kata-kata tidak memerlukan biaya apapun..
Namun kata-kata baik-mu itu sungguh tak ternilai harganya.
Mari…
Katakan-lah sesuatu yang menyenangkan..
Katakan-lah sesuatu yang menyejukan..
Katakan-lah sesuatu yang menghibur..
Katakan-lah sesuatu yang membuat mereka kuat.
Katakana-lah sesuatu yang memudah-kan..
Karena..
Kata-kata tidak memerlukan biaya apapun..
Namun kata-kata baik-mu itu sungguh tak ternilai harganya.
Kata-kata semestinya di-gunakan dengan hati-hati dan bijaksana,
Hanya kata-kata yang baik saja-lah yang boleh keluar dari ucapan-mu.
Jangan-lah kau sia-sia-kan ucapan-mu..
Jagan-lah membuang waktu-mu dengan gosip yang kering saudara-ku
Buanglah waktu-mu untuk satu tujuan yang murni dan produktif saja.
Hanya kata-kata yang baik saja-lah yang boleh keluar dari ucapan-mu.
Jangan-lah kau sia-sia-kan ucapan-mu..
Jagan-lah membuang waktu-mu dengan gosip yang kering saudara-ku
Buanglah waktu-mu untuk satu tujuan yang murni dan produktif saja.
Lebih baik engkau memilih diam sejenak
untuk memurnikan ucapan-mu dari kata-kata yang tidak baik yang keluar
tanpa terkontrol olehmu.
Kalau-lah pepatah mengatakan :
Berbicara itu perak dan Diam itu emas,
Maka…
Berbicara-lah yan baik itu-lah Berlian untuk-mu.
Berbicara itu perak dan Diam itu emas,
Maka…
Berbicara-lah yan baik itu-lah Berlian untuk-mu.
Ketahui-lah..
Pikiran dapat mengarahkan kedalam pandangan batin Tuhan
Ucapan dapat membawa kita ke pandangan luar…
Namun keduanya dapat meningkatkan ke-imanan kita kepada-Nya.
Pikiran dapat mengarahkan kedalam pandangan batin Tuhan
Ucapan dapat membawa kita ke pandangan luar…
Namun keduanya dapat meningkatkan ke-imanan kita kepada-Nya.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-saudara-ku yang terkasih,
Negeri-ku ibarat rumah sakit yang besar..
Ada yang mengeliat-geliat karena sakit iri.
Ada yang bengkak karena kesombongan.
Ada yang tidak dapat tidur karena benci.
Ada yang menjadi buta karena kikir.
Ada lagi yang terserang kelumpuhan karena mementingan diri sendiri.
Ada yang bengkak karena kesombongan.
Ada yang tidak dapat tidur karena benci.
Ada yang menjadi buta karena kikir.
Ada lagi yang terserang kelumpuhan karena mementingan diri sendiri.
Setiap orang menderita beberapa macam penyakit…
Saudara-ku yang kini dalam proses penyembuhan…
Engkau harus berterima kasih kepada dokter yang mendiagnosa penyakit-mu.
Engkau harus berterima kasih juga kepada para perawat yang merawat-mu.
Engkau harus bertekad mengikuti pengobatan yang disarankan.
Engkau harus mengikuti system diet yang di-anjurkan.
Engkau harus berterima kasih juga kepada para perawat yang merawat-mu.
Engkau harus bertekad mengikuti pengobatan yang disarankan.
Engkau harus mengikuti system diet yang di-anjurkan.
Tidak cukup engkau menghafal resep-nya saja.
Tidak cukup engkau membaca lebel di-botol (3x sehari).
Atau datang ke rumah sakit setiap hari, memuja dan memuji dokter-nya,
Hal itu mungkin hanya menyebabkan ia merasa iba kepada-mu.
Tetapi penyakit-mu hanya bisa sembuh dengan makan obat,
Mematuhi diet, pembatasan dalam makan dan minum..
Serta kebiasaan-kebiasaan-mu….
Tidak cukup engkau membaca lebel di-botol (3x sehari).
Atau datang ke rumah sakit setiap hari, memuja dan memuji dokter-nya,
Hal itu mungkin hanya menyebabkan ia merasa iba kepada-mu.
Tetapi penyakit-mu hanya bisa sembuh dengan makan obat,
Mematuhi diet, pembatasan dalam makan dan minum..
Serta kebiasaan-kebiasaan-mu….
Saudara-ku yang berbahagia dengan profesi dokter-nya.
Jangan-lah engkau ber-tengkar demi dompet pasien-mu.
Jangan-lah berusaha merebut pasien dari dokter yang lain.
Jangan-lah menghina dokter yang lain.
Jangan-lan bersikeras dengan cara pengobatan-mu sendiri.
Jangan-lah mengabaikan pengalaman kegagalan-mu.
Jangan-lah menuruti tingkah atau kesenangan perkiraan dan prasangka-mu.
Jangan-lah mementingkan kedudukan pasien dari pada penyakitnya.
Jangan-lah kau jual obat-obat paten-mu untuk memperkaya diri.
Jangan-lah berusaha merebut pasien dari dokter yang lain.
Jangan-lah menghina dokter yang lain.
Jangan-lan bersikeras dengan cara pengobatan-mu sendiri.
Jangan-lah mengabaikan pengalaman kegagalan-mu.
Jangan-lah menuruti tingkah atau kesenangan perkiraan dan prasangka-mu.
Jangan-lah mementingkan kedudukan pasien dari pada penyakitnya.
Jangan-lah kau jual obat-obat paten-mu untuk memperkaya diri.
Semoga cepat sembuh saudara-ku…
Semoga bertambah lagi dokter-dokter yang berhati mulia..
Semoga damai negeri-ku tercinta.
Semoga bertambah lagi dokter-dokter yang berhati mulia..
Semoga damai negeri-ku tercinta.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Engkau harus mencari silsilah leluhur-mu.
Dan membanggakan-nya.
Dalam diri-mu ada tanda mata-nya.
Bapak dan Ibu-mu…
Kakek dan nenek-mu..
…….
…….
Rasul dan Tuhan-mu.
Dan membanggakan-nya.
Dalam diri-mu ada tanda mata-nya.
Bapak dan Ibu-mu…
Kakek dan nenek-mu..
…….
…….
Rasul dan Tuhan-mu.
Inilah keramat-keramat-mu..
Yang selalu menjaga-mu..
Membimbing-mu..
Yang menyebabkan kehadiran-mu…
Yang selalu menjaga-mu..
Membimbing-mu..
Yang menyebabkan kehadiran-mu…
Saudara-ku,
Engkau harus menjunjung tanah leluhur-mu.
Dan membanggakan-nya.
Dalam diri-mu ada tanda mata-nya…
Tanah kelahiran-mu.
Kampung halaman-mu.
Negara-mu.
…….
…….
Engkau harus menjunjung tanah leluhur-mu.
Dan membanggakan-nya.
Dalam diri-mu ada tanda mata-nya…
Tanah kelahiran-mu.
Kampung halaman-mu.
Negara-mu.
…….
…….
Inilah guru awal-mu..
Yang telah mengajar-mu
Membentuk-mu..
Yang menjadi darah-daging-mu
Yang telah mengajar-mu
Membentuk-mu..
Yang menjadi darah-daging-mu
DIA
Tuhan Yang Maha Tinggi
Asal segala sesuatu..
Tuhan Yang Maha Tinggi
Asal segala sesuatu..
ALAM
Turun bersama dengan timbul-nya ilusi
Kemudian..
Timbul-lah eter..
Timbul-lah angin..
Timbul-lah api..
Timbul-lah air..
Timbul-lah tanah (bumi).
Turun bersama dengan timbul-nya ilusi
Kemudian..
Timbul-lah eter..
Timbul-lah angin..
Timbul-lah api..
Timbul-lah air..
Timbul-lah tanah (bumi).
Dari kombinasi ke-lima unsur ini di-hasil-kan engkau..
Persemayaman suci bagi Tuhan.
Persemayaman suci bagi Tuhan.
Seluruh tangga ini harus didaki untuk mencapai..
Asal-usul semua-nya.
Asal-usul semua-nya.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang berbudi pekerti baik…
Kita adalah orang-orang yang ber-beda..
Dengan Pendapat-pendapat yang ber-beda..
Dan Tindakan-tindakan yang ber-beda..
Semua-nya hadir bersama dan menyatu…
Untuk menciptakan KEBERSAMAAN.
Dengan Pendapat-pendapat yang ber-beda..
Dan Tindakan-tindakan yang ber-beda..
Semua-nya hadir bersama dan menyatu…
Untuk menciptakan KEBERSAMAAN.
Dengarkan nada-nada yang ber-beda dalam suatu simfoni.
Nada-nada itu serempak membuat suatu harmoni yang indah bukan?
Nada-nada itu serempak membuat suatu harmoni yang indah bukan?
Saya sangat menghargai setiap per-bedaan.
Memang..
Hati kita yang merupakan pikiran terdalam..
Yang paling dekat dengan jiwa, sangat sensitif dengan perbedaan.
Hati kita yang merupakan pikiran terdalam..
Yang paling dekat dengan jiwa, sangat sensitif dengan perbedaan.
Namun..
Jika pikiran ter-buka..
Hati kita segar dan bangkit…
Kita akan mudah merasakan sentuhan-sentuhan halus..
Keindahan-keindahan dalam suatu perbedaan.
Jika pikiran ter-buka..
Hati kita segar dan bangkit…
Kita akan mudah merasakan sentuhan-sentuhan halus..
Keindahan-keindahan dalam suatu perbedaan.
Setiap perbedaan tidak perlu disikapi dengan kecurigaan…
apalagi permusuhan…
Norma agama telah mengajarkan kita untuk
Santun..
Damai..
Beradab..
Bersatu…
……………
apalagi permusuhan…
Norma agama telah mengajarkan kita untuk
Santun..
Damai..
Beradab..
Bersatu…
……………
“ IKHTILAFU UMMATI RAHMATAN”
Perbedaan di-antara umat-ku adalah Rahmat.
Perbedaan di-antara umat-ku adalah Rahmat.
Salam.
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang selalu dalam kasih sayang-Nya…
Kalau-lah kita memiliki kepercayaan kepada Tuhan…
Tidak perlu rasa-nya berdoa menceriterakan dan meminta..
Keperluan dan keinginan dan kebutuhan kita kepada-Nya.
Mengapa?
Karena DIA akan memenuhi itu semua walaupun tidak kamu katakan.
Karena DIA mengetahui apa-apa yang belum ter-ucap dari mulut-mu.
Karena DIA mengetahui tentang diri-mu daripada diri-mu sendiri.
Tidak perlu rasa-nya berdoa menceriterakan dan meminta..
Keperluan dan keinginan dan kebutuhan kita kepada-Nya.
Mengapa?
Karena DIA akan memenuhi itu semua walaupun tidak kamu katakan.
Karena DIA mengetahui apa-apa yang belum ter-ucap dari mulut-mu.
Karena DIA mengetahui tentang diri-mu daripada diri-mu sendiri.
Betapa DIA sangat menyayangi-mu saudara-ku..
Suka cita-mu adalah suka cita-Nya.
Duka cita-mu pun duka cita-Nya.
Suka cita-mu adalah suka cita-Nya.
Duka cita-mu pun duka cita-Nya.
Lihat-lah kasih sayang yang diberikan oleh orang tua-mu.
Begitupula gambaran kasih sayang yang diberikan oleh-Nya.
Begitupula gambaran kasih sayang yang diberikan oleh-Nya.
Karena sekarang…
Dia mengenal-mu lebih dari pada kamu mengenal diri-mu sendiri..
Maka..
DIA akan mengabulkan doa yang sesuai buat-mu menurut-Nya, bukan menurut-mu.
DIA akan mengabulkan doa pada saat yang DIA kehendaki, bukan yang kamu kehendaki.
Dia mengenal-mu lebih dari pada kamu mengenal diri-mu sendiri..
Maka..
DIA akan mengabulkan doa yang sesuai buat-mu menurut-Nya, bukan menurut-mu.
DIA akan mengabulkan doa pada saat yang DIA kehendaki, bukan yang kamu kehendaki.
Jangan-lah ragu akan kasih sayang-Nya…
Jangan-lah meminta karena itu artinya kamu tidak percaya.
Jangan-lah memaksa…
Jangan-lah kau rendah-kan kwalitas ke-imanan-mu saudara-ku…
Jangan-lah meminta karena itu artinya kamu tidak percaya.
Jangan-lah memaksa…
Jangan-lah kau rendah-kan kwalitas ke-imanan-mu saudara-ku…
Mari..
Tingkat-kan terus kwalitas iman-mu..
Terus-lah tebarkan kebaikan dimana saja kamu berada..
Tabung-lah terus amal-kebaikan-mu…
Berbuat baik-lah dan segera lupakan…
Tingkat-kan terus kwalitas iman-mu..
Terus-lah tebarkan kebaikan dimana saja kamu berada..
Tabung-lah terus amal-kebaikan-mu…
Berbuat baik-lah dan segera lupakan…
DIA MAHA MENGETAHUI
DIA MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG
DIA MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG
Ketahui-lah..
Kwalitas keimanan-mu itulah kwalitas doa-mu dihadapan-Nya.
Kwalitas keimanan-mu itulah kwalitas doa-mu dihadapan-Nya.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang tengah menempuh perjalan hidup-nya..
Mengarungi kehidupan…
Laksana menapaki perjalanan jauh dan berliku..
Sejauh hamparan mata memandang..
Laksana menapaki perjalanan jauh dan berliku..
Sejauh hamparan mata memandang..
Ada kalanya kita melewati daerah padang gersang..
di-terpa angin panas kencang menghujam..
pernah tenggorokan ini kering..
namun pundi-pundi air-pun telah kering..
ada kalanya juga kita harus mendaki..
menemui bukit yang curam dan terjal dan berbatu tajam..
pernah di-tengah pendakian..
hujan turun diselimuti mendung yang kelam.
di-terpa angin panas kencang menghujam..
pernah tenggorokan ini kering..
namun pundi-pundi air-pun telah kering..
ada kalanya juga kita harus mendaki..
menemui bukit yang curam dan terjal dan berbatu tajam..
pernah di-tengah pendakian..
hujan turun diselimuti mendung yang kelam.
Ini-lah salah satu sesi kehidupan kita.
Saudaraku yang terus bergerak maju..
Sadari-lah..
Bahwa…
Ini-lah cara Tuhan menyaring untuk memilih,
Masih mampukahkita terseyum kala berduka?
Masih iklas-kah kita memberi ketika susah?
Masih sabar-kah kita, ketika seluruh upaya telah sirna?
Sadari-lah..
Bahwa…
Ini-lah cara Tuhan menyaring untuk memilih,
Masih mampukahkita terseyum kala berduka?
Masih iklas-kah kita memberi ketika susah?
Masih sabar-kah kita, ketika seluruh upaya telah sirna?
Ujian ini tidak-lah berat..
Manakala tujuan hidup telah terpancang.
Manakala tantangan bukan di-anggap beban.
Manakala menganggap ini adalah kewajiban.
Manakala tujuan hidup telah terpancang.
Manakala tantangan bukan di-anggap beban.
Manakala menganggap ini adalah kewajiban.
Pupuklah terus iman di dada.
Tetap berpikir baik.
Ber peri-laku positif.
Teruslah perbaiki diri.
Taklukan itu semua.
Banggakan diri-mu dan diri-Nya
Tetap berpikir baik.
Ber peri-laku positif.
Teruslah perbaiki diri.
Taklukan itu semua.
Banggakan diri-mu dan diri-Nya
Salam.
Zulkarnain Bandjar
lmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang sedang diliputi perasaan sedih dan cemas…
Kalau-lah takdir itu adalah satu ujian yang berat menurut-mu,
Maka…
jika engkau lulus dari ujian..
Sungguh engkau benar-benar telah ber-bahagia di dunia ini.
Maka…
jika engkau lulus dari ujian..
Sungguh engkau benar-benar telah ber-bahagia di dunia ini.
Takdir adalah ketentuan..
Yang sudah kita sepakati bersama-Nya
Yang tidak bisa di tawar-tawar lagi.
Yang tersurat dan tersirat dan menjadi hak, tidak dapat di-ubah..
Hari ini terjadi takdir pada kita..
Besok mungkin kepada saudara kita yang lain..
Atau mungkin juga masih pada kita..
Lalu kenapa?
Yang sudah kita sepakati bersama-Nya
Yang tidak bisa di tawar-tawar lagi.
Yang tersurat dan tersirat dan menjadi hak, tidak dapat di-ubah..
Hari ini terjadi takdir pada kita..
Besok mungkin kepada saudara kita yang lain..
Atau mungkin juga masih pada kita..
Lalu kenapa?
Bergembira-lah engkau yang menerima takdir..
Karena engkau telah di-perhatikan,
Karena engkau telah dipilih,
Karena takdir-mu… ingin menguji-mu dan mencuci-mu dan memuliakan-mu.
agar kamu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Menangis-lah apabila engkau tidak menerima takdir,
karena tanpa takdir di-khawatirkan..
kamu akan lupa kepada-Nya.
Karena engkau telah di-perhatikan,
Karena engkau telah dipilih,
Karena takdir-mu… ingin menguji-mu dan mencuci-mu dan memuliakan-mu.
agar kamu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Menangis-lah apabila engkau tidak menerima takdir,
karena tanpa takdir di-khawatirkan..
kamu akan lupa kepada-Nya.
Saudara-ku, ingat-lah ini..
Jangan-lah pernah katakan “ Tuhan.. mengapa aku diberikan ujian yang berat ini..”
Tapi katakan-lah “ Tuhan.. aku ingin membanggakan-Mu, berilah aku ujian yang lebih berat lagi”
Karena…
Yang di-beri kemudahan bisa jadi ditolak…
Yang diberi kesukaran bisa jadi diterima…
Jangan-lah pernah katakan “ Tuhan.. mengapa aku diberikan ujian yang berat ini..”
Tapi katakan-lah “ Tuhan.. aku ingin membanggakan-Mu, berilah aku ujian yang lebih berat lagi”
Karena…
Yang di-beri kemudahan bisa jadi ditolak…
Yang diberi kesukaran bisa jadi diterima…
Saudara-ku..
Sudah semestinya kita bersyukur dengan takdir kita,
karena DIA pasti mempunyai rencana baik di-balik ini semua,
ini bukan soal keberuntungan saudaraku..,
Karena dengan bersyukur kita senantiasa berpikir baik,
mungkin ada yang berpendapat ini tidak realistis?
Namun..
Bersyukur telah membuat kita bersikap menerima kenyataan.
Adakah yang lebih realistis selain kita terbebas dari kecemasan dan ketakutan?
Maju-lah saudara-ku..,
Maju-lah terus..
Gapai-lah takdir-mu
Tak ada yang meringankan hidup-mu.
Selain dari sikap BERSYUKUR.
Sudah semestinya kita bersyukur dengan takdir kita,
karena DIA pasti mempunyai rencana baik di-balik ini semua,
ini bukan soal keberuntungan saudaraku..,
Karena dengan bersyukur kita senantiasa berpikir baik,
mungkin ada yang berpendapat ini tidak realistis?
Namun..
Bersyukur telah membuat kita bersikap menerima kenyataan.
Adakah yang lebih realistis selain kita terbebas dari kecemasan dan ketakutan?
Maju-lah saudara-ku..,
Maju-lah terus..
Gapai-lah takdir-mu
Tak ada yang meringankan hidup-mu.
Selain dari sikap BERSYUKUR.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang hatinya menerangi akal fikirannya….
Ketika lahir, kita nampak begitu lemah sekali..
Lalu..
Mulai-lah kita belajar merangkak dan berdiri dan berjalan..
Masa kanak-kanak kita lalui hingga sampai-lah remaja dan menjadi dewasa.
Semangat untuk hidup dan belajar dan bekerja menimbulkan rasa cinta akan kehidupan.
Akhirnya.. kita menikah dan ber-anak cucu…
Selanjutnya..
Semangat hidup itu mulai menurun secara bertahap samapai akhirnya kita menjadi lemah kembali.
Seperti sedia kala saat kita mulai dilahir-kan..
Lemah tak berdaya..
Lalu..
Mulai-lah kita belajar merangkak dan berdiri dan berjalan..
Masa kanak-kanak kita lalui hingga sampai-lah remaja dan menjadi dewasa.
Semangat untuk hidup dan belajar dan bekerja menimbulkan rasa cinta akan kehidupan.
Akhirnya.. kita menikah dan ber-anak cucu…
Selanjutnya..
Semangat hidup itu mulai menurun secara bertahap samapai akhirnya kita menjadi lemah kembali.
Seperti sedia kala saat kita mulai dilahir-kan..
Lemah tak berdaya..
Kita sudah melalui beberapa masa saudara-ku..
Penurunan terjadi sepanjang waktu..
Banyak tanda-tanda yang menegaskan hal itu..
Lihat-lah lapisan kulit-mu yang dulu halus, memikat dan padat..
Ber angsur-angsur keriput, lembek, tidak menarik lagi.
Kaki-mu kini bergetar karena menahan beban tubuh..
Tangan-mu gemetar…
Daya ingat-mu berkurang dan pikiran-mu pun mulai melemah…
Kini… kau cepat lelah.. pandangan-mu kabur.. gigi-mu menjadi ompong…
Lihatlah warna rambut-mu yang tadinya hitam…
Lambat laun memutih..
Lihat-lah semua-nya saudara-ku…
Kalau-lah rambut saja mau memutih?
Mengapa tidak kau putih-kan juga hatimu?
Penurunan terjadi sepanjang waktu..
Banyak tanda-tanda yang menegaskan hal itu..
Lihat-lah lapisan kulit-mu yang dulu halus, memikat dan padat..
Ber angsur-angsur keriput, lembek, tidak menarik lagi.
Kaki-mu kini bergetar karena menahan beban tubuh..
Tangan-mu gemetar…
Daya ingat-mu berkurang dan pikiran-mu pun mulai melemah…
Kini… kau cepat lelah.. pandangan-mu kabur.. gigi-mu menjadi ompong…
Lihatlah warna rambut-mu yang tadinya hitam…
Lambat laun memutih..
Lihat-lah semua-nya saudara-ku…
Kalau-lah rambut saja mau memutih?
Mengapa tidak kau putih-kan juga hatimu?
Saudara-ku yang kini telah meningkat kwalitas hidup-nya..
Kematian dan kehidupan adalah dua gambaran yang saling sambung menyambung..
Seperti atom dan energi..
Ketika mati energinya akan menghilang, yang tersisa hanya materi serta atom..
Agar ada kehidupan.. diperlukan adanya kematian…
Agar kita nampak nyata di dunia ini.. maka saudara kita yang lain harus pergi…
Dan.. kita akan pergi agar bisa memberi tempat kepada saudara kita yang lain..
Demikian-lah hal ini berjalan.. dan terus berjalan…
Semua itu terjadi tidak secara tiba-tiba.. tidak secara serampangan…
Disana.. pasti ada konsep alam yang sangat BESAR..
Kematian dan kehidupan adalah dua gambaran yang saling sambung menyambung..
Seperti atom dan energi..
Ketika mati energinya akan menghilang, yang tersisa hanya materi serta atom..
Agar ada kehidupan.. diperlukan adanya kematian…
Agar kita nampak nyata di dunia ini.. maka saudara kita yang lain harus pergi…
Dan.. kita akan pergi agar bisa memberi tempat kepada saudara kita yang lain..
Demikian-lah hal ini berjalan.. dan terus berjalan…
Semua itu terjadi tidak secara tiba-tiba.. tidak secara serampangan…
Disana.. pasti ada konsep alam yang sangat BESAR..
AFALA TA’LAMUUN……
AFALA TA’KILUUN….
AFALA YATAFAKKARUUN….
AFALA TA’KILUUN….
AFALA YATAFAKKARUUN….
Apakah kamu tidak berfikir… apakah kamu tidak berfikir?
Alam saja sudah membawa kita supaya berhasil sampai ke tingkatan akal dan kecerdasan tertingginya.
Adakah di planet ini yang lebih cerdas daripada kita?
Alam saja sudah membawa kita supaya berhasil sampai ke tingkatan akal dan kecerdasan tertingginya.
Adakah di planet ini yang lebih cerdas daripada kita?
Kita masih ada di awal perjalanan saudara-ku…
Kita harus bisa memutar kembali roda waktu agar kita bisa memahami ini semua..
Sekarang..
Saya akan biarkan saudara-ku semua untuk merenung-kan sebentar saja..
…………………………………………………………………..
Kita harus bisa memutar kembali roda waktu agar kita bisa memahami ini semua..
Sekarang..
Saya akan biarkan saudara-ku semua untuk merenung-kan sebentar saja..
…………………………………………………………………..
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang dicintai dan mencintai Tuhan-nya…
Bila cinta memanggil-mu..
Turutilah bersama-nya, kendati jalan yang terpampang terlihat keras dan terjal.
Bila cinta merangkul-mu..
Berserah diri-lah padanya, walaupun barangkali akan meremukkan tulang-mu.
Bila cinta bertutur pada-mu..
Percayalah padanya, meskipun kata-katanya melukai dan menghancurkan harapan-mu.
Cinta akan menyuburkan sekaligus mematikan-mu.
Membumbungkan dan menghempaskan.
Menguliti sampai engkau terlepas dari kulit luar-mu.
Melumat-mu untuk memutihkan-mu.
Meremukkan-mu hingga engkau lentur..
Cinta melakukan semua itu hanya untuk-mu.
Sampai engkau berhasil menguak rahasia dalam diri-mu.
Agar engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan.
Agar cinta dapat menyatukan diri-mu dan diri-Nya.
Turutilah bersama-nya, kendati jalan yang terpampang terlihat keras dan terjal.
Bila cinta merangkul-mu..
Berserah diri-lah padanya, walaupun barangkali akan meremukkan tulang-mu.
Bila cinta bertutur pada-mu..
Percayalah padanya, meskipun kata-katanya melukai dan menghancurkan harapan-mu.
Cinta akan menyuburkan sekaligus mematikan-mu.
Membumbungkan dan menghempaskan.
Menguliti sampai engkau terlepas dari kulit luar-mu.
Melumat-mu untuk memutihkan-mu.
Meremukkan-mu hingga engkau lentur..
Cinta melakukan semua itu hanya untuk-mu.
Sampai engkau berhasil menguak rahasia dalam diri-mu.
Agar engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan.
Agar cinta dapat menyatukan diri-mu dan diri-Nya.
Saudara-ku yang bersemayam cinta dalam lubuk hati-nya…
Jangan-lah engkau ijin-kan keraguan atau ketakutan bersemayam di hati-mu.
Jangan pula engkau perbudak cinta-mu hanya demi meraup kesenangan.
Mari….
Masuk-lah kedalam alam cinta yang tak mengenal musim..
Yang akan membuat-mu bebas tersenyum….
Tertawa yang bukan terbahak..
Menangis….
Air mata yang bukan tangisan.
Karena..
Cinta tak akan pernah meng-anuhgrah-kan apapun kecuali wujudnya sendiri.
Dan..
Cinta tak pernah menuntut apapun dari-mu kecuali wujud-nya sendiri
……………..
Jangan-lah engkau ijin-kan keraguan atau ketakutan bersemayam di hati-mu.
Jangan pula engkau perbudak cinta-mu hanya demi meraup kesenangan.
Mari….
Masuk-lah kedalam alam cinta yang tak mengenal musim..
Yang akan membuat-mu bebas tersenyum….
Tertawa yang bukan terbahak..
Menangis….
Air mata yang bukan tangisan.
Karena..
Cinta tak akan pernah meng-anuhgrah-kan apapun kecuali wujudnya sendiri.
Dan..
Cinta tak pernah menuntut apapun dari-mu kecuali wujud-nya sendiri
……………..
Cinta tidak pernah menguasai.. dan dikuasai…
Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta.
Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta.
Akhir-nya…
Demi cinta-mu saudara-ku..
Jangan pernah engkau bertutur “Tuhan bersemayam di dalam lubuk hati-mu”
Namun ucapkanlah “Aku tengah bersemayam di dalam lubuk hati Tuhan”
………………………..
Demi cinta-mu saudara-ku..
Jangan pernah engkau bertutur “Tuhan bersemayam di dalam lubuk hati-mu”
Namun ucapkanlah “Aku tengah bersemayam di dalam lubuk hati Tuhan”
………………………..
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudara-ku yang bersemayam Tuhan didalam lubuk hati-nya…
Ber-awal.. Lautan menguap dan membumbung dan menggumpal lalu.. jadilah awan.
Kemudian.. awan melintasi perbukitan dan lembah-lembah.
Hingga.. manakala berjumpa semilir angin lembut, menangis-lah ia, bercucuran membasahi bumi.
Di manakah ia jatuh?
Sungguh berbahagia-lah ia yang kembali menyatu bersama bengawan, kembali ke lautan tanah air-nya.
Bagaimana dengan ia yang jatuh di hutan belantara yang jauh dari sang bengawan?
Kapankah akan kembali lagi ke-lautan tanah air-nya?
Kemudian.. awan melintasi perbukitan dan lembah-lembah.
Hingga.. manakala berjumpa semilir angin lembut, menangis-lah ia, bercucuran membasahi bumi.
Di manakah ia jatuh?
Sungguh berbahagia-lah ia yang kembali menyatu bersama bengawan, kembali ke lautan tanah air-nya.
Bagaimana dengan ia yang jatuh di hutan belantara yang jauh dari sang bengawan?
Kapankah akan kembali lagi ke-lautan tanah air-nya?
Saudara-ku yang sedang berjalan menuju lautan cinta…
Kehidupan awan-gemawan adalah,
Perpisahan dan pertemuan..
Air mata dan senyuman..
Demikian juga ketika jiwa berpisah dari roh.
Kita berjalan di-alam materi dan berlalu seperti awan.
Kadang kita diatas pegunungan suka-cita.
Kadang pula dibawah pedataran dan lembah duka cita.
Hingga kita bertemu angin sepoi kematian.
Maka Pulang-lah kita kemana tempat kita ber-asal..
Tapi…
Kemana-kah kita akan kembali?
Tuhan tidak mengatakan bahwa DIA ada di surga atau di neraka.
Tuhan mengatakan bahwa DIA ada dalam diri manusia :
“Aku bersama kamu di mana saja kamu berada” (QS Al Hadiid 57:4)
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf: 16)
Wadzkur Rabbaka fi nafsika..
“ Ingat tuhan-mu didalam diri-mu” (QS.7:25).
……………
Kalau-lah DIA sudah ada disini, setiap detik ada disini..
Lalu ..
Jika tidak menjadi manusia.. mau kemana kita bertemu dengan-Nya?
Pulang-lah…
Pulang-lah…
Kelautan cinta dan keindahan.
Bersama-Nya..
Kehidupan awan-gemawan adalah,
Perpisahan dan pertemuan..
Air mata dan senyuman..
Demikian juga ketika jiwa berpisah dari roh.
Kita berjalan di-alam materi dan berlalu seperti awan.
Kadang kita diatas pegunungan suka-cita.
Kadang pula dibawah pedataran dan lembah duka cita.
Hingga kita bertemu angin sepoi kematian.
Maka Pulang-lah kita kemana tempat kita ber-asal..
Tapi…
Kemana-kah kita akan kembali?
Tuhan tidak mengatakan bahwa DIA ada di surga atau di neraka.
Tuhan mengatakan bahwa DIA ada dalam diri manusia :
“Aku bersama kamu di mana saja kamu berada” (QS Al Hadiid 57:4)
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf: 16)
Wadzkur Rabbaka fi nafsika..
“ Ingat tuhan-mu didalam diri-mu” (QS.7:25).
……………
Kalau-lah DIA sudah ada disini, setiap detik ada disini..
Lalu ..
Jika tidak menjadi manusia.. mau kemana kita bertemu dengan-Nya?
Pulang-lah…
Pulang-lah…
Kelautan cinta dan keindahan.
Bersama-Nya..
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
Saudaraku yang menginginkan kebenaran dalam ilmu makrifatullah…
Sewaktu kita masih kecil.., dalam fikiran kita belum tersimpan kecintaan terhadap kehidupan dunia.
Akal kita masih suci dari tipu daya, dan nafsu serakah,
Yang kita ambil dari dunia ini hanyalah sekedar yang kita butuhkan saat itu saja, ibarat burung yang keluar dari sarang-nya dengan perut kosong, kemudian pulang dengan perut kenyang.
Sekali lagi saudara-ku, kita kecil adalah kita yang tidak mengambil apa-apa dari dunia ini melainkan sesuatu yang kita butuhkan saat itu saja (titik)
Yang kita tahu saat kecil itu hanya main-main, makan, tidur, kita menginginkan sesuatu dengan memohon kepada yang punya, bahkan sambil menangis, karena kita tahu pemiliknya.
Setiap ada yang menyakiti kita, kita hanya bisa benci atau takut kepada orang itu. akan tetapi hati kita suci tanpa dendam ataupun keinginan untuk membalasnya.
Keberadaan kita menjadi hiburan bagi orang lain.
DALIL ALAM ini adalah bahan dasar ilmu hakekat usul diri, bagi siapa saja yang mau berfikir.
Akal kita masih suci dari tipu daya, dan nafsu serakah,
Yang kita ambil dari dunia ini hanyalah sekedar yang kita butuhkan saat itu saja, ibarat burung yang keluar dari sarang-nya dengan perut kosong, kemudian pulang dengan perut kenyang.
Sekali lagi saudara-ku, kita kecil adalah kita yang tidak mengambil apa-apa dari dunia ini melainkan sesuatu yang kita butuhkan saat itu saja (titik)
Yang kita tahu saat kecil itu hanya main-main, makan, tidur, kita menginginkan sesuatu dengan memohon kepada yang punya, bahkan sambil menangis, karena kita tahu pemiliknya.
Setiap ada yang menyakiti kita, kita hanya bisa benci atau takut kepada orang itu. akan tetapi hati kita suci tanpa dendam ataupun keinginan untuk membalasnya.
Keberadaan kita menjadi hiburan bagi orang lain.
DALIL ALAM ini adalah bahan dasar ilmu hakekat usul diri, bagi siapa saja yang mau berfikir.
Saya teruskan…
Saat kita kecil saudara-ku,
Siapakah yang paling kita sayangi saat itu?
Siapakah yang paling kita takuti saat itu?
Dan siapakah yang paling mencintai kita saat itu?
Jawab-nya adalah Orang Tua kita,
mengapa demikian?
Karena yang kita tahu saat itu adalah mereka-lah yang memberi kita makan, mereka-lah yang mengasuh kita, mereka-lah yang menjaga dan melindungi kita dari bahaya.
Akan tetapi setelah kita besar, fikiran kita mulai diisi dengan keinginan yang banyak, karena kita mulai mengenal masa depan, kemudian angan-angan panjang membuat fikiran dan akal kita bekerja keras, untuk mempersiapkan bekal hari esok, sehingga kita lupa kenikmatan masa kecil kita.
bahkan kita juga lupa dengan hak-hak orang lain,
dan kita juga lupa siapa-kah yang telah memberikan semua kenikmatan kepada kita saat ini.
Saat kita kecil saudara-ku,
Siapakah yang paling kita sayangi saat itu?
Siapakah yang paling kita takuti saat itu?
Dan siapakah yang paling mencintai kita saat itu?
Jawab-nya adalah Orang Tua kita,
mengapa demikian?
Karena yang kita tahu saat itu adalah mereka-lah yang memberi kita makan, mereka-lah yang mengasuh kita, mereka-lah yang menjaga dan melindungi kita dari bahaya.
Akan tetapi setelah kita besar, fikiran kita mulai diisi dengan keinginan yang banyak, karena kita mulai mengenal masa depan, kemudian angan-angan panjang membuat fikiran dan akal kita bekerja keras, untuk mempersiapkan bekal hari esok, sehingga kita lupa kenikmatan masa kecil kita.
bahkan kita juga lupa dengan hak-hak orang lain,
dan kita juga lupa siapa-kah yang telah memberikan semua kenikmatan kepada kita saat ini.
Saudara-ku yang baik hatinya…
Awal-nya kita menerima nikmat Dari Allah melalui Orang tua kita,
Sungguh mereka-lah yang bertanggung jawab atas semua itu (“halal atau haram yang diberikan”)
Setelah akal kita berfungsi dan kita mampu mencari apa yang kita inginkan, maka kita-lah yang bertanggung jawab atas rizki dan nikmat yang Allah berikan,
ingatlah, bahwa semua akan dipertanyakan, maka berhati-hatilah saudara-ku…
Awal-nya kita menerima nikmat Dari Allah melalui Orang tua kita,
Sungguh mereka-lah yang bertanggung jawab atas semua itu (“halal atau haram yang diberikan”)
Setelah akal kita berfungsi dan kita mampu mencari apa yang kita inginkan, maka kita-lah yang bertanggung jawab atas rizki dan nikmat yang Allah berikan,
ingatlah, bahwa semua akan dipertanyakan, maka berhati-hatilah saudara-ku…
Saat ini..
Tanyakan lagi didalam diri kita, bahwa siapakah yang memberikan rizki kepada kita?
Siapakah yang paling menyayangi kita?
Dan siapakah yang telah melindungi kita dan memberikan kita kekuatan?
Lalu… kenapa kita tidak mencintai..,
Kenapa juga kita tidak bersyukur kepada yang memiliki semua itu.
DIA adalah..,
Zat yang Maha Kaya yang Pengasih dan Penyayang,
Zat yang Maha perkasa dan Berkuasa Atas segala sesuatu,
Zat tempat Kita Mengadu. Dan Kepadanya-lah kita akan Kembali.
ADZKURUUNII – ADZKURUKUM
Ingat-lah AKU maka AKU pun mengingat-mu
Sejenak ini saya ingin mengajak semua saudara-ku untuk MENGHENINGKAN CIPTA
Tinggal-kan sejenak urusan dunia-mu wahai saudara-ku…
Saat hening nanti… maka cipta-lah…
Bawa-lah DIA ke-hati-mu
Duduk atau berbaring-lah dengan tenang dan damai
Pejam-kan mata-mu
Biar-kan jiwa-mu mengembara
Tanpa harapan
Tanpa khayalan
Tanpa rupa dan warna
Tanpa suara
Hampa, tanpa apa-apa
Tidak berharap bahagia
Tidak takut dengan apa-apa
Hanya kekosongan
Tanyakan lagi didalam diri kita, bahwa siapakah yang memberikan rizki kepada kita?
Siapakah yang paling menyayangi kita?
Dan siapakah yang telah melindungi kita dan memberikan kita kekuatan?
Lalu… kenapa kita tidak mencintai..,
Kenapa juga kita tidak bersyukur kepada yang memiliki semua itu.
DIA adalah..,
Zat yang Maha Kaya yang Pengasih dan Penyayang,
Zat yang Maha perkasa dan Berkuasa Atas segala sesuatu,
Zat tempat Kita Mengadu. Dan Kepadanya-lah kita akan Kembali.
ADZKURUUNII – ADZKURUKUM
Ingat-lah AKU maka AKU pun mengingat-mu
Sejenak ini saya ingin mengajak semua saudara-ku untuk MENGHENINGKAN CIPTA
Tinggal-kan sejenak urusan dunia-mu wahai saudara-ku…
Saat hening nanti… maka cipta-lah…
Bawa-lah DIA ke-hati-mu
Duduk atau berbaring-lah dengan tenang dan damai
Pejam-kan mata-mu
Biar-kan jiwa-mu mengembara
Tanpa harapan
Tanpa khayalan
Tanpa rupa dan warna
Tanpa suara
Hampa, tanpa apa-apa
Tidak berharap bahagia
Tidak takut dengan apa-apa
Hanya kekosongan
………………………………………
Asal dari suci, kembali-lah ke suci.
Salam
Zulkarnain Bandjar“Makna huruf Hijaiyah”
Huruf Hijaiyah kaitannya dengan Martabat Ketuhanan.
1. ﺍ = Tidak ada Tuhan selain Allah.
2. ﺏ = Yang Awal dan yang Akhir, yang Buka dan yang Tutup.
3. ﺖ = Yang maha menerima taubat dari seluruh hambanya.
4. ﺙ = Yang maha menetapkan bagi semua mahluk.
5. ﺝ = Yang maha agung, dan terpuji serta suci akan seluruh nama-namanya.
6. ﺡ = Yang haq, maha hidup, penyayang dan kekal.
7. ﺥ = Yang maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hambanya.
8. ﺪ = Yang maha memberi balasan kepada hambanya baik atau buruk.
9. ﺫ = Yang maha memiliki seluruh keagungan dan kemuliaan.
10. ﺭ = Yang maha lemah lembut terhadap hamba-hambanya.
11. ﺯ = Yang merupakan hiasan hamba terhadap khaliknya.
12. ﺲ = Yang maha mendengar dan maha melihat.
13. ﺶ = Hanya kepada Allah seorang hamba bersyukur.
14. ﺹ = Yang maha benar akan setiap janji-janjinya.
15. ﺽ = Yang maha nampak dan menampakkan seluruh tanda-tanda.
16. ﻁ = Yang maha adil dan maha bijaksana.
17. ﻅ = Tidak beranak dan tidak diperanakkan.
18. ﻉ = Yang maha mengetahui akan hamba-hambanya.
19. ﻍ = Tempat pengharapan dari semua ciptaan.
20. ﻑ = Yang maha menubuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
21. ﻕ = Yang maha kuasa atas segala mahluk.
22. ﻚ = Yang maha mencukupi dan tidak ada satupun yang setara dengan dia.
23. ﻞ = Yang maha kaya dan pemurah terhadap hamba-hambanya.
24. ﻡ = Yang memiliki semua kerajaan.
25. ﻥ = Cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya Arasy-nya.
26. ﻮ = Tempat bergantung semua mahluk dan tidak dipersekutukan.
27. ﻫ = Yang maha pemberi petunjuk kepada seluruh mahluknya.
29. ﻱ = Kekuasaan Allah yang terbuka luas bagi seluruh mahluknya.
30. ﻻ = Tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya.
“Dari titik”
Bismillahirrahmaanirrahiim
Semua kitab suci yang diturunkan ada di dalam Al-Qur’an.
Semua yang ada dalam Al-Qur’an ada di dalam Al-Fatihah.
Semua yang ada dalam Al-Fatihah ada di dalam Bismillnahirrahmaanirrahiim.
Semua yang ada dalam Bismillahirrahmaanirrahiim ada di dalam huruf Baa’,
Dan semua yang terkandung di dalam Baa’ ada di dalam titik yang berada dibawah Baa’.
Bismillaahirrahmaanirrahim itu kedudukannya sama dengan “kun” dari Allah.
Pembahasan mengenai
Bismillahirrahmaanirrahiim banyak bila ditinjau dari berbagai segi, baik
dari segi gramatikal (Nahu dan sharaf) ataupun segi bahasa
(etimologis), di tinjuan dari materi huruf, bentuk, karakteristik,
kedudukan, susunannya serta keistemewaanya atas huruf-huruf lainnya yang
ada dalam Surat Pembuka Al-Qur’an ini, kristalisasi dan spesifikasi
huruf-huruf yang ada dalam huruf Baa’, manfaat dan rahasianya.
Pembahasannya akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, karena seluruh tujuannya adalah Makrifat kepada Allah swt.
Ketahuilah bahwa titik yang
berada dibawah huruf Baa’ adalah awal mula setiap Surah dan Kitab Allah
Ta’ala. Sebab huruf itu sendiri tersusun dari titik, dan sudah tentu
setiap surah ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu
ada titik yang menjadi awalnya huruf. Karena itulah maka titik itu
sendiri adalah awal dari pada setiap Surah yaitu Kitab Allah Ta’ala.
Bahwa Baa’ dalam setiap surah itu sendiri menjadi keharusan karena berada dalam Bassmalah bagi setiap surat,
Seperti dalam surat Al-Baqarah,
huruf Baa’ mengawali ayat dalam surat tersebut. Karena itu dalam konteks
inilah setiap surat dalam Al-Qur’an mesti diawali dengan Baa’,
“Bahwa seluruh kandungan
Al-Qur’an itu terhimpun dalam surah Al-Fatihah, terhimpun lagi di dalam
Basmalah, dan terhimpun lagi dalam Huruf Baa’, akhirnya terhipun dalam
titik”
Seperti huruf Taa’ ( ت ) dengan
dua titik, lalu ditambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’( ث ), maka
yang dibaca itu tidak lain kecuali titik itu sendiri. Sebab Taa’( ت )
bertitik dua, dan Tsaa’ ( ث ) bertitik tiga bentuknya satu, yang terbaca
titiknya belaka.
Seandainya kita membaca di dalam
diri titik itu niscaya bentuk masing-masing berbeda antara satu dengan
lainnya. dengan titik itulah masing-masing dibedakan, sehingga setiap
huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja.
“Hal yang sama dilihat dalam perspektif makhluk, maka makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah jua” Bahwa anda mengenal-Nya dari makhluk, sesungguhnya anda mengenal-Nya dari Allah swt.
Hanya saja titik pada sebagian
huruf lebih jelas yang satu dari yang lainnya, sehingga sebagian
menambah yang lainnya untuk menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf
yang bertitik, kelengkapannya ada pada titik tersebut.
Ada sebagian yang nampak pada
kenyataannya seperti huruf Alif ( أ ) dan huruf-huruf tanpa titik.
Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah,
Alif ( أ ) lebih mulia dibanding Baa’ ( ب ), karena titiknya itu
menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa’ ( ب ) itu sendiri
tidak nampak (Titik berdiri sendiri).
Titik di dalam huruf Baa’ ( ب )
tidak akan nampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut
perspektif penyatuan. Karena titik sesuatu huruf merupakan kesempurnaan
huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut.
Sementara itu penyatuan antara faktor lain ialah faktor yang memisahkan
antara huruf dengan titiknya.
Huruf Alif ( أ ) posisinya
menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf. Misalnya
Baa’ ( ب ) itu adalah Alif ( أ ) yang di baringkan seperti Jiim ( ج ),
misalnya adalah Alif ( أ ) dibengkokkan dua ujungnya. Daal ( د ) adalah
Alif ( أ ) yang ditekuk ditengahnya.
Sedangkan Alif ( أ ) dalam
kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat
masing-masing huruf tersusun dari titik. Sementara titik bagi setiap
huruf ibarat nukleus yang terhampar. Huruf itu sendiri seperti tubuh
yang terstruktur. Kedudukan Alif ( أ ) dengan kerangkanya seperti
kedudukan titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif ( أ )
sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa’( ب ) adalah Alif ( أ ) yang
dibaringkan.
Demikian pula hakekat Nabi Muhammad saw merupakan inti dari seluruh alam semesta ini diciptakan yaitu dari Hakekat Muhuhammad.
Allah swt menciptakan ruh Nabi
saw dari Dzat-Nya, dan menciptakan seluruh alam dari ruh Muhammad saw.
Sedangkan Muhammad saw. adalah sifat dzahirnya Allah dalam makhluk
melalui nama-Nya dengan wahana penampakan Ilahiyah.
Sedangkan huruf Alif ( أ ),
walaupun huruf-huruf lain yang tanpa titik setaraf dengannya, dan Alif (
أ ) merupakan manifestasi titik yang tampak di dalamnya, namun dengan
substansinya Alif ( أ ) memiliki nilai tambah dibanding yang lain. Sebab
yang tertera setelah titik tidak lain kecuali berada satu derajat.
Karena dua titik disusun dua bentuk alif, maka Alif ( أ ) menjadi
sesuatu yang memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga sisi =
Panjang X Lebar X Tinggi
Sedangkan huruf-huruf lainnya
menyatu di dalam Alif ( أ ), seperti huruf Jiim ( ج ). Pada kepala huruf
Jiim ( ج ) ada yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang,
tengahnya juga memanjang. Setiap huruf selain Alif ( أ ) memiliki dua
atau tiga jangkauan yang membentang. Sementara Alif ( أ ) sendiri lebih
mendekati titik. Sedangkan titik tidak punya bentangan.
Hubungan Alif ( أ ) diantara
huruf-huruf yang tidak bertitik, ibarat hubungan antara Nabi Muhammad
saw, dengan para Nabi dan para pewarisnya karenanya Alif ( أ ) mendahului semua huruf.
Diantaranya ada huruf-huruf yang
mempunya titik di atasnya, ada pula yang mempunya titik dibawahnya, yang
pertama (titik di atas) ibarat “Aku tidak melihat sesuatu (sebelumnya) kecuali melihat Allah di sana”.
Diantara huruf itu ada yang
mempunyai titik di tengah, seperti titik putih dalam lubang huruf Mim ( م
) dan Wawu ( و ) dan lain-lain, maka posisinya pada tahap, “Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya.”
Karenanya titik itu berlubang, sebab dalam lubang itu tampak sesuatu
selain titik itu sendiri lingkaran kepada kepala Miim ( م ) menempati
tahap, “Aku tidak melihat sesuatu” sementara titik putih menempati “Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.”
Alif ( أ ) menempati posisi “Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu maka sesungguhnya mereka itu berbaiat kepada Alllah.” Kalimat “sesungguhnya” menempati posisi arti “Tidak”, dengan uraian “Sesungguhnya orang-orang berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu, kecuali berbaiat kepada Allah.”
Bahwa Nabi Muhammad saw. dibaiat,
lalu Baginda bersyahadat kepada Allah dan pada dirinya sendiri,
sesungguhnya tidaklah dia itu berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah.
artinya, kamu sebenarnya tidak berbaiat kepada Muhammad saw tetapi
hakekat-nya berbaiat kepada Allah swt,
Dalam Kitab “Tafsirul Qur’anil Karim”
menegaskan, bahwa dengan (menyebut) Asma Allah, berarti Asma Allah
Ta’ala ( Nama-nama Allah) sifat yang menunjukkan keistimewaan-nya, yang
berada di atas Sifat-sifat dan Dzat Allah Ta’ala. Sedangkan wujud Asma
(nama-nama) itu sendiri menunjukkan arah-Nya, sementara kenyataan Asma
itu menunjukkan Ketunggalan-Nya.
Allah itu sendiri merupakan Nama
bagi Dzat (Ismu Dzat) Ketuhanan. dari segi Kemutlakan Nama itu sendiri.
Bukan dari konotasi atau pengertian penyifatan bagi sifat-sifat-Nya,
begitu pula bukan bagi pengertian “Tidak membuat penyifatan”.
“Ar- Rahman” adalah predikat yang melimpah terhadap wujud dan kesempurnaan secara universal. menurut relevansi hikmah.
“Ar-Rahiim” adalah yang melimpah bagi kesempurnaan maknawi yang ditentukan bagi manusia jika dilihat dari segi pangkal akhirnya.
Karena itu sering. disebutkan, “Wahai Yang Maha Rahman bagi dunia dan Maha Rahim bagi akhirat”.
Artinya, adalah sifat kemanusiaan
yang sempurna, dan rahmat menyeluruh, baik secara umum maupun khusus,
yang merupakan manifestasi dari Dzat Ilahi. Dalam konteks inilah Nabi
Muhammad saw. Bersabda, “Aku diberi anugerah menyeluruh Kalam, dan aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (menuju) kesempurnaan akhlak”.
Karena. kalimat-kalimat merupakan
hakekat-hakelkat wujud dan kenyataannya. Sebagaimana Isa as, disebut
sebagai kalimat dari Allah, sedangkan kesempurnaan akhlak adalah
predikat dan keistimewaannya. Predikat itulah yang menjadi sumber
perbuatan-perbuatan yang terkristal dalam jagat kemanusiaan. Memahaminya
sangat halus. Di sanalah para Nabi – alaihimus salam – meletakkan
huruf-huruf hijaiyah dengan menggunakan tirai struktur wujud. Kenyataan
ini dapat ditemui dalam pada zaman Isa as, zaman Amirul Mukminin
Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah, dan sebagian masa sahabat, yang
secara keseluruhan menunjukkan kenyataan tersebut.
Disebutkan, bahwa wujud ini
muncul dari huruf Baa’( ب ) dari Basmalah. Karena Baa’( ب ) tersebut
mengiringi huruf Alif ( أ ) yang tersembunyi, yang sesungguhnya adalah
Dzat Allah. Disini ada indikasi terhadap akal pertama, yang merupakan
makhluk awal dari ciptaan Allah, yang disebutkan melalui firman-Nya, “Aku
tidak menciptakan makhluk yang lebih Kucintai dan lebih Kumuliakan
daripada dirimu, dan denganmu Aku memberi, denganmu Aku mengambil,
denganmu Aku memberi pahala dan denganmu Aku menyiksa”. (Al-hadits).
Huruf-huruf yang terucapkan dalam Basmalah ada 18 huruf. Sedangkan yang tertera dalam tulisan berjumlah 19 huruf (satu huruf gaib tidak tertera) Apabila kalimat-kalimat menjadi terpisah. maka jumlah huruf yang terpisah menjadi 22.
18 huruf mengisyaratkan adanya
alam-alam yang dikonotasika dengan jumlah 18 ribu alam. Karena huruf
Alif merupakan hitungan sempurna yang memuat seluruh struktur jumlah.
Alif merupakan induk dari seluruh
yang tidak lagi ada hitungan setelah Alif. Karena itu difahami sebagai
induk dari segala induk alam yang disebut sebagai alam Jabarut, Alam
Malakut, Arasy, Kursi, Tujuh langit., dan Empat anasir, serta tiga
kelahiran yang masing masing terpisah dalam bagian-bagian tersendiri.
Sedangkan makna 19, menunjukkan
penyertaan alam kemanusiaan. Walau pun masuk kategori alam hewan, namun
alam insan itu menurut konotasi kemuliaan dan universalnya atas seluruh
alam dalam bingkai wujud, roh adalah alam lain yang memiliki ragam jenis
yang prinsip. Ia mempunyai bukti seperti posisi Jibril diantara para
Malaikat.
Tiga Alif ( أ أ أ ) yang tersembunyi yang merupakan pelengkap terhadap dua puluh dua huruf ketika dipisah-pisah, merupakan petunjuk pada Alam Ilahi Yang Haq, menurut pengertian Dzat. Sifat dan Af ‘aal , yaitu tiga alam ketika dipisah-pisah, dan satu alam ketika dinilai dari hakekatnya.
Tiga Alif ( أ أ أ ) yang tersembunyi yang merupakan pelengkap terhadap dua puluh dua huruf ketika dipisah-pisah, merupakan petunjuk pada Alam Ilahi Yang Haq, menurut pengertian Dzat. Sifat dan Af ‘aal , yaitu tiga alam ketika dipisah-pisah, dan satu alam ketika dinilai dari hakekatnya.
Sementara tiga huruf yang
tertulis menunjukkan adanya manifestasi alam-alam tersebut pada tempat
penampilannya yang bersifat agung dan manusiawi.
Dan dalam rangka menutupi Alam Ilahi, ketika Rasulullah saw, ditanya soal Alif gaib yang melekat pada Baa’, ” kemana hilangnya Alif itu?” Maka Rasulullah saw, menjawab, “Dicuri oleh Setan”.
Maka diharuskan memanjangkan huruf Baa’nya Bismillah pada penulisan, sebagai ganti dari Alifnya, menunjukkan penyembunyian “Alif
gaib” predikat Ketuhanan dalam gambaran Rahmat yang tersebar. Sedangkan
penampakannya dalam potret manusia, tak akan boleh dikenal kecuali oleh
ahlinya. Karenanya, dalam hadist disebutkan, “Manusia diciptakan
menurut gambaran Nya”.
Dzat sendiri tersembunyi oleh Sifat, dan Sifat tersembunyi oleh Af’aal. Af’aal tersembunyikan oleh jagat-jagat dan makhluk.
Oleh sebab itu,
Siapa pun yang meraih Tajjalinya
Af’aal Allah dengan terbukanya hijab jagat raya, maka ia akan tawakkal.
Siapa yang meraih Tajjalinya Sifat dengan terbuka hijab Af’aal, ia akan
redha dan pasrah. Siapa yang meraih Tajjalinya Dzat dengan terbukanya
hijab Sifat, ia akan fana dalam kesatuan.
Maka ia pun akan meraih penyatuan mutlak. Ia berbuat, tapi tidak berbuat. Ia membaca tapi tidak membaca “Bismillahirrahmaanirrahiim”.
Tauhidnya af’aal mendahului
tauhidnya Sifat, dan ia berada di atas Tauhidnya Dzat. Dalam trilogi
inilah Nabi saw, bermunajat dalam sujudnya,
“Tuhan, Aku berlindung dengan
ampunanmu dari siksaMu, Aku berlindung dengan RidhaMu dari amarahMu,
dan Aku berlindung denganMu dari diriMu”.
Sirrur asral “Sufi”
“Hasbunallah wa ni‘mal wakil”
Ada satu golongan yang dikenal sebagai sufi.
Empat tafsiran diberikan kepada istilah sufi.
Ada yang melihatnya pada keadaan dzahir mereka memakai baju bulu yang kasar.
Bulu dalam bahasa Arab ialah suf.
Dari perkataan ini mereka dipanggil sufi.
Yang lain melihat kepada kehidupan mereka
yang bebas dari kekacauan dunia ini serta kedamaian dan ketenteraman
mereka, keadaan yang sesuai dengan bahasa Arab safa.
Dari kata safa itu timbul istilah sufi.
Yang lain pula memandang lebih mendalam, kepada hati mereka yang suci murni dan bebas dari apa saja kecuali Zat Allah.
Yang lain pula memandang lebih mendalam, kepada hati mereka yang suci murni dan bebas dari apa saja kecuali Zat Allah.
Dalam bahasa Arab safi berarti kesucian hati dan dari perkataan itu timbulah istilah sufi.
Yang lain memanggil mereka sufi karena
mereka dekat dengan Allah dan akan berdiri di barisan pertama di hadapan
Allah pada hari kiamat. Safi dalam bahasa Arab bermakna barisan.
.
Terdapat 4 macam alam :
Pertama ialah alam atau dunia jirim – tanah, air, api dan angin merupakan jirim dalam alam ini.
Kedua ialah alam makhluk
rohani – malaikat, jin, mimpi dan kematian , ganjaran Allah – delapan
syurga dan keadilan Allah – tujuh neraka.
Ketiga ialah alam huruf,
nama-nama indah bagi sifat-sifat Allah, dan Loh Tersembunyi (Loh
Mahfuz) yang menjadi sumber kepada perintah-perintah Allah .
Keempat ialah alam Dzat
Allah Yang Maha Suci, alam yang tidak dapat digambarkan atau di-uraikan
karena pada alam ini atau tahap ini tidak ada perkataan, nama-nama,
sifat-sifat atau persamaan. tiada siapa kecuali Allah mengetahuinya.
.
Terdapat pula 4 jenin ilmu :.
Pertama ilmu tentang peraturan-peraturan Allah, yang berhubung dengan aspek lahir kehidupan dunia ini.
Kedua ialah ilmu kerohanian, pengetahuan batin tentang sebab dan akibat.
Ketiga ialah ilmu tentang jiwa, roh, mengenal diri dan melaluinya pengetahuan tentang ketuhanan diperoleh.
Keempat ialah ilmu tentang kebenaran atau hakekat.
.
Roh juga ada empat jenis : roh kebendaan, roh yang arif, roh yang memerintah (roh sultan) dan roh kudus (roh suci).
Roh juga ada empat jenis : roh kebendaan, roh yang arif, roh yang memerintah (roh sultan) dan roh kudus (roh suci).
.
Yang dzahir (kenyataan bagi Pencipta) juga ada 4 jenis :
Yang dzahir (kenyataan bagi Pencipta) juga ada 4 jenis :
Pertama ialah kenyataan di dalam rupa, bentuk, warna, seumpama gubahan-Nya.
Kedua ialah kenyataan perbuatan dan pembalasan atas suatu perkara yang terjadi.
Ketiga ialah kenyataan dalam sifat-sifat, bakat-bakat, perangai-perangai sesuatu.
Keempat ialah kenyataan bagi zat-Nya.
.
Akal atau daya mengingat juga ada 4 jenis :
akal yang menguruskan soal-soal kehidupan duniawi,
akal yang menimbang dan memikirkan soal-soal akhirat,
akal bagi roh yang bertugas dalam bidang makrifat dan akhirnya
akal yang menyeluruh.
.
Perkara yang dibahas juga ada 4 jenis :
Empat jenis ilmu, empat jenis roh, empat jenis pendzahiran (kenyataan) dan empat jenis akal.
.
Ada orang yang berada pada tahap pertama
ilmu, roh, kenyataan dan akal. Mereka adalah penghuni syurga pertama
yang dipanggil syurga yang menjadi tempat kembali yang mensejahterahkan,
yaitu syurga keduniaan.
Mereka yang berada pada tahap kedua
ilmu, roh, kenyataan dan akal tergolong ke dalam syurga yang lebih
tinggi, taman kesukaan dan kesenangan karunia Allah kepada makhluk-Nya,
syurga di dalam alam malaikat..
Sebagian manusia yang mencapai tahap ketiga
ilmu, roh, kenyataan dan akal (makrifat) berada di dalam syurga
peringkat ketiga, syurga langit-langit, syurga nama-nama dan sifat-sifat
Ilahi dalam alam keesaan.
Namun, mereka yang mencari dan terikat
dengan ganjaran Allah, walaupun syurga, tidak dapat melihat hakekat
sebenar dalam diri mereka dan dalam benda-benda di sekeliling mereka.
.
Mereka yang arif, yang mencari hakekat,
mereka yang mencapai suasana sebenar sufi, suasana keinginan menyeluruh –
tidak inginkan sesuatu apa pun kecuali Allah, berhajat kepada Allah
saja = Hasbunallah wa ni‘mal wakil –
meninggalkan segala-galanya dan tidak mencari apa-apa kecuali yang hak.
Mereka temui apa yang mereka cari dan masuk ke dalam alam yang hak, dan
kedekatan dengan Allah, dan hidup semata-mata karena Zat Allah, tidak
karena yang lain.
Ini sesuai dengan perintah Allah, “Carilah keselamatan dengan Allah” dan ikut nasihat Nabi s.a.w, “ Kedua-dua dunia dan akhirat terlarang bagi orang yang mencintai Allah” .
Nabi s.a.w tidak memaksudkan kedua-dua dunia dan akhirat dihukumkan
haram. Apa yang baginda maksudkan ialah orang yang berkehendak menemui
Allah menyekat keinginan hawa nafsunya, egonya, kasih sayang dan
cita-citanya kepada dunia dan akhirat.
.
Pencari yang hak memberi alasan:
Dunia ini adalah ciptaan dan kita juga ciptaan. Semua yang dicipta berhajat kepada Pencipta.
Bagaimana mungkin yang berhajat meminta kepada yang berhajat juga.
Apa lagi jalan bagi yang diciptakan kecuali mencari Pencipta.
Allah berfirman melalui Rasul-Nya,
Allah berfirman melalui Rasul-Nya,
“Kecintaan-Ku, Wujud-Ku, adalah kecintaan mereka kepada-Ku”.
Nabi saw bersabda,
Nabi saw bersabda,
“Keadaanku yang sangat berhajat, kemiskinanku, adalah kemegahanku” .
.
Keadaan yang sangat berhajat dan
kecintaan kepada Allah menjadi azas kepada pencarian sufi. Keadaan
kemiskinan yang menjadi kebanggaan Nabi saw, bukanlah kekurangan sesuatu
berbentuk keduniaan atau kebendaan. Ia adalah pelepasan segala-galanya
kecuali keinginan kepada Dzat Allah. Ia adalah segala sesuatu- bukan
saja yang di dalam dunia ini, bahkan yang dijanjikan di akhirat juga –
dan lantaran itu suasana berhajat sepenuhnya untuk dipersembahkan kepada
Allah.
Inilah keadaan yang membawa seseorang
kepada kekosongan atau ketiadaan diri, lenyap di dalam Dzat Allah. Ia
adalah mengosongkan diri seseorang dari pada apa saja kecuali cinta
Allah. Kemudian hati menjadi bernilai atau layak untuk menerima janji
Allah,
.
“Aku tidak dapat ditanggung oleh langit dan bumi tetapi dapat ditanggung oleh hati hamba-hamba-Ku yang beriman”.
Hamba yang beriman adalah yang melepaskan apa saja kecuali Yang Esa dari hatinya. Bila hati sudah disucikan, Allah melapangkannya dan memuatkan Diri-Nya ke dalamnya.
Hamba yang beriman adalah yang melepaskan apa saja kecuali Yang Esa dari hatinya. Bila hati sudah disucikan, Allah melapangkannya dan memuatkan Diri-Nya ke dalamnya.
.
“Jika segala yang maujud di dalam
dan di sekeliling arasy, keluasan semua ciptaan Allah, diletakkan di
penjuru hati manusia sempurna dia tidak akan merasakan beratnya”.
Begitulah keadaan kekasih Allah.
Kasihilah mereka dan senantiasalah bersama mereka karena yang mencintai
akan bersama-sama yang dicintai pada hari akhirat nanti.
Tanda kecintaan itu ialah mencari
kehadiran bersama-sama mereka, berkehendak mendengar perkataan mereka,
dan dengan pandangan serta perkataan mereka, dapat merasakan kerinduan
terhadap Allah Yang Maha Tinggi.
Allah berfirman melalui Nabi-Nya, “Aku merasai kerinduan para hamba-Ku yang beriman, yang baik-baik, hamba yang sejati, terhadap Diri-Ku dan Aku juga merindukan mereka“.
Kekasih Allah kelihatan berbeda daripada orang lain, kelakuan dan tindakan mereka juga berbeda. Pada peringkat permulaan, ketika masih baru, tindakan mereka kelihatan seimbang antara baik dengan buruk.
Allah berfirman melalui Nabi-Nya, “Aku merasai kerinduan para hamba-Ku yang beriman, yang baik-baik, hamba yang sejati, terhadap Diri-Ku dan Aku juga merindukan mereka“.
Kekasih Allah kelihatan berbeda daripada orang lain, kelakuan dan tindakan mereka juga berbeda. Pada peringkat permulaan, ketika masih baru, tindakan mereka kelihatan seimbang antara baik dengan buruk.
.
Bila mereka maju lagi dan sampai kepada
peringkat pertengahan, perbuatan mereka penuh dengan manfaat. Dalam
semua hal kebaikan yang keluar melalui mereka bukan saja dalam ketaatan
mereka mematuhi perintah Allah dan peraturan agama, tetapi juga dalam
perbuatan yang mengandung puncak kebahagiaan dan bersinar dengan cahaya
kepada maksud bagi yang dzahir.
Mereka seolah-olah berpakaian dengan pakaian daripada cahaya yang berwarna warni yang memancar daripada mereka menurut maqam mereka.
Mereka seolah-olah berpakaian dengan pakaian daripada cahaya yang berwarna warni yang memancar daripada mereka menurut maqam mereka.
.
Apabila mereka dapat mengalahkan ego mereka dan kejahatan nafsu yang rendah dengan berkat kalimah tauhid “La ilaha illallah” dan sampai kepada kewujudan yang boleh membedakan antara yang hak dengan yang batil, yang benar dengan yang salah, cahaya biru langit memancar keluar daripada mereka.
Bila dalam peringkat tersebut, dengan pertolongan dan ilham dari Allah, mereka berpindah sepenuhnya ke dalam kebaikan dan meninggalkan kejahatan keseluruhannya, cahaya merah membungkus atau membaluti mereka.
Apabila mereka dapat mengalahkan ego mereka dan kejahatan nafsu yang rendah dengan berkat kalimah tauhid “La ilaha illallah” dan sampai kepada kewujudan yang boleh membedakan antara yang hak dengan yang batil, yang benar dengan yang salah, cahaya biru langit memancar keluar daripada mereka.
Bila dalam peringkat tersebut, dengan pertolongan dan ilham dari Allah, mereka berpindah sepenuhnya ke dalam kebaikan dan meninggalkan kejahatan keseluruhannya, cahaya merah membungkus atau membaluti mereka.
.
Dengan berkata nama Allah – HU
– nama itu tiada yang lain kecuali yang hak dapat menceritakannya,
mereka sampai kepada peringkat yang disucikan daripada segala
sifat-sifat tercela dan perbuatan jahat dan menemui suasana tenang dan
aman, kemudian cahaya hijau keluar daripada mereka.
.
Bila semua ego dan keinginan, bila semua kehendak diri sendiri dihapuskan melalui berkat HAQ,
yang sebenarnya, dan bila mereka menyerahkan kehendak mereka kepada
kehendak Allah dan redha dengan apa juga yang datang daripada-Nya, warna
mereka berubah menjadi cahaya putih.
Inilah gambaran orang-orang sufi dari peringkat permulaan mereka di dalam perjalanan sampailah kepada peringkat pertengahan. Tetapi seseorang yang sampai kepada perbatasan peringkat ini tidak mempunyai bentuk atau warna. Dia menjadi seolah-olah sinar cahaya matahari. Cahaya matahari tidak berwarna. Sufi yang sampai kepada maqam yang paling tinggi tidak mempunyai kewujudan untuk membalikkan cahaya atau warna. Jika ada, warnanya ialah hitam, yang menyerap semua warna. Inilah tanda keadaan fana.
Inilah gambaran orang-orang sufi dari peringkat permulaan mereka di dalam perjalanan sampailah kepada peringkat pertengahan. Tetapi seseorang yang sampai kepada perbatasan peringkat ini tidak mempunyai bentuk atau warna. Dia menjadi seolah-olah sinar cahaya matahari. Cahaya matahari tidak berwarna. Sufi yang sampai kepada maqam yang paling tinggi tidak mempunyai kewujudan untuk membalikkan cahaya atau warna. Jika ada, warnanya ialah hitam, yang menyerap semua warna. Inilah tanda keadaan fana.
.
Kebanyakan orang yang melihat kepada keadaan yang tiada warna ini, kelihatan gelap, menjadi tabir menutupi cahaya makrifat yang dia miliki, seperti malam menutupi sinar matahari. Allah berfirman: “Dan Kami jadikan malam itu (sebagai) pakaian. Dan Kami jadikan siang itu tempat penghidupan” (Surah Nabaa, ayat 10 & 11).
Bagi mereka yang sampai kepada hakekat atau intipati akal dan ilmu, ada tanda dalam ayat di atas.
Kebanyakan orang yang melihat kepada keadaan yang tiada warna ini, kelihatan gelap, menjadi tabir menutupi cahaya makrifat yang dia miliki, seperti malam menutupi sinar matahari. Allah berfirman: “Dan Kami jadikan malam itu (sebagai) pakaian. Dan Kami jadikan siang itu tempat penghidupan” (Surah Nabaa, ayat 10 & 11).
Bagi mereka yang sampai kepada hakekat atau intipati akal dan ilmu, ada tanda dalam ayat di atas.
.
Mereka yang sampai kepada kebenaran (hakekat) ketika di dalam dunia ini merasakan seolah-olah di penjarakan di dalam ruang tahanan bawah tanah yang gelap. Mereka menghabiskan hayat mereka di dalam kesusahan dan kesengsaraan. Mereka menanggung kesusahan yang besar, tekanan-tekanan keadaan, di dalam dunia yang gelap sepenuhnya.
Mereka yang sampai kepada kebenaran (hakekat) ketika di dalam dunia ini merasakan seolah-olah di penjarakan di dalam ruang tahanan bawah tanah yang gelap. Mereka menghabiskan hayat mereka di dalam kesusahan dan kesengsaraan. Mereka menanggung kesusahan yang besar, tekanan-tekanan keadaan, di dalam dunia yang gelap sepenuhnya.
.
Nabi s.a.w bersabda, “Dunia ini adalah penjara bagi orang beriman” .
Seperti yang baginda Rasulullah saw
kabarkan, cobaan yang paling besar menimpa para nabi, kemudian mereka
yang dekat dengan Allah, oleh karena itu bagi sufi memakai pakaian hitam
dan mengikat sorban hitam di kepalanya adalah sesuai karena itu adalah
pakaian orang yang bersedia menempuh kesusahan dan kesakitan di dalam
perjalanan ini.
.
Kenyataannya, hitam adalah pakaian paling sesuai bagi mereka yang berkabung karena kehilangan kemanusiaan dan kewujudan diri mereka. banyak manusia yang kehilangan anugerah yang berharga .., bagi mereka yang sadar, bagi yang dapat melihat kebenaran, tidak akan membunuh kehidupan abadi dengan tangan mereka sendiri. Membuang kasih Ilahi dan kerinduan di dalam hati mereka, memisahkan diri mereka dengan roh suci, mereka hilang kesempatan untuk kembali kepada asal mereka.
Kenyataannya, hitam adalah pakaian paling sesuai bagi mereka yang berkabung karena kehilangan kemanusiaan dan kewujudan diri mereka. banyak manusia yang kehilangan anugerah yang berharga .., bagi mereka yang sadar, bagi yang dapat melihat kebenaran, tidak akan membunuh kehidupan abadi dengan tangan mereka sendiri. Membuang kasih Ilahi dan kerinduan di dalam hati mereka, memisahkan diri mereka dengan roh suci, mereka hilang kesempatan untuk kembali kepada asal mereka.
.
Walaupun mereka tidak mengetahuinya,
merekalah yang menderita bala yang paling besar. Jika mereka sadar bahwa
mereka sudah kehilangan segala nikmat akhirat, kehidupan abadi, mereka
tentunya memakai pakaian hitam, pakaian berkabung.. Orang yang
kehilangan kebaikan hidup yang abadi seharusnya berkabung secara abadi
juga.
.
Nabi s.a.w bersabda, “Mereka yang ikhlas sentiasa berada di tepi bahaya besar” . Betapa tepat gambaran ini mengenai orang yang terpaksa berjalan berjinjit-jinjit dengan penuh kewaspadaan! Tetapi inilah suasana sufi yang meninggalkan kewujudan dirinya dan berada di dalam alam fana. Kefakirannya terhadap dunia ini yang ditinggalkannya dan hajatnya yang penuh kepada Allah sangat besar, dan dia melepasi kemanusiaan sebagai keindahan yang bersangatan.
Mereka yang memperolehi penyaksian kepada yang hak, setelah menyaksikan keindahan kebenaran itu, tidak ingin melihat yang lain lagi.
Nabi s.a.w bersabda, “Mereka yang ikhlas sentiasa berada di tepi bahaya besar” . Betapa tepat gambaran ini mengenai orang yang terpaksa berjalan berjinjit-jinjit dengan penuh kewaspadaan! Tetapi inilah suasana sufi yang meninggalkan kewujudan dirinya dan berada di dalam alam fana. Kefakirannya terhadap dunia ini yang ditinggalkannya dan hajatnya yang penuh kepada Allah sangat besar, dan dia melepasi kemanusiaan sebagai keindahan yang bersangatan.
Mereka yang memperolehi penyaksian kepada yang hak, setelah menyaksikan keindahan kebenaran itu, tidak ingin melihat yang lain lagi.
.
Mereka tidak ingin melihat kecintaan dan
kerinduan kepada apa saja. Bagi mereka, Allah jualah yang menjadi yang
dikasihi, hanya Dia yang wujud. Begitulah keadaan mereka di dalam
kedua-dua alam. Itulah satu-satunya matlumat mereka. Akhirnya mereka
menjadi insan, dan Allah ciptakan insan supaya mengenali-Nya, supaya
mencapai Dzat-Nya.
.
Menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk
mencari dan mengenali atau mengetahui tujuan dia diciptakan dan
menghayati maksud tujuan tersebut, kewajiban yang mereka tanggung di
dalam dunia ini dan di akhirat, supaya mereka tidak habiskan usia mereka
di dalam kerugian, agar mereka tidak menyesal di akhirat serta
menanggung kerinduan di dalam penyesalan.
**URAIAN SHOLAT**
HAKEKAT SEMBAHYANG ( Sholat )
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita
bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita
hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang
membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimat alhamdu ini diterima ketika
rasulullah isra’ dan mi’raj dan mengambil pengertian akan hakekat
manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh
(diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan
berkata alhamdulillah artinya : segala puji bagi Allah
Apa yang di puji adalah :
Zat (Allah)
Sifat (Muhammad)
Asma’ (Adam)
Af’al (Manusia)
Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian
diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah
semata.Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung
rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah
semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72
Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu.
Artinya :
“sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
Hadits Qudsi :
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU”
Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah
ALIF ITU ARTINYA : NIAT SEMBAHYANG
LAM ITU ARTINYA : BERDIRI
HA ITU ARTINYA : RUKU’
MIM ITU ARTINYA : SUJUD
DAL ITU ARTINYA : DUDUK
atau bisa juga kalau di kias lagi jadi Empat :
Berdiri (alif=jalalullah),
Rukuk (lam awal=jamalullah),
Sujud (lam akhir=kaharullah),
Duduk (haa=kamalullah),
menjadi nasar api, angin, air dan tanah dlm diri kita
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat :
1. Fiqli (perbuatan)
2. Qauli (bacaan)
3. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
MENGAPA KITA SEMBAHYANG SEHARI SEMALAM 17 RAKAAT :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah
1. AH itu menandakan sembahyang subuh…….”2”rakaat yaitu…Zat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sembahyang Zohor “4” rakaat yaitu :Wujud,Alam,Nur dan Syahadat.
3. MUHAMMAD itu menandakan sembahyang Asar “4” rakaat yaitu : Tanah,Air,Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib “3” rakaat yaitu :Ahda,Wahda,dan Wahdia.
5. HAWA itu menandakan sembahyang Isya “4” rakaat yaitu : Mani,Manikam,Madi dan DI.
4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib “3” rakaat yaitu :Ahda,Wahda,dan Wahdia.
5. HAWA itu menandakan sembahyang Isya “4” rakaat yaitu : Mani,Manikam,Madi dan DI.
MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG
Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
Dua kalimah syahadat pada :
1. Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)
2. Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
3. Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA
4. Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
5. Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG
Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati :
Niat sbb :
“aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya :
1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH
Artinya : Tidak Syah Sholat Tanpa Mengenal Allah
3. WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
4. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
5. IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU’U
Artinya : Hubungan Antara
Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah
Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. (H.R. Tarmizi)
6. AKI MIS SHALATA LI ZIKRI
Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
Sedangkan :
1. Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang
2. Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
3. Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyan
HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT
Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT
Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan tawaf 7 kali keliling ka’bah.
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :
“Mengambil magna ucapan Nabi Adam AS.
Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS. Mengucap
kalimah Allahu Akbar.
Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat
Perkataan
Allah pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat zat sedangkan
perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat :
sifat.
Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji.
DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT.
Hakekat zakat dalam shalat ialah :
Mengandung makna “ Pembersih hati “ dari pada syirik kepada Allah SWT.
“ iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.
HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa
HAKEKAT WHUDU ADALAH : Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat :
Niat
Niat
Membasuh Muka
Membasuh Tangan
Membasuh Kepala
Membasuh Telinga
Membasuh Kaki
Tertib
Hakekat Niat dalam Wudhu : ialah
“tiada wujud pada diriku hanya Allah semata”
Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami’un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah).
Hakekat Membersihkan Muka dalam wuduk ialah :
Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran,yang ada pada diri manusia.
Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.
Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia
Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah :
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu
Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu : “Allah SWT” semata.
HAL HAL
HAL – HAL
“keimanan” dan “keraguan” merupakan suatu hal yang saling melengkapi, dan tidak perlu dipertentangkan, persoalannya adalah bagaimana kita mampu memanfaatkan keduanya menjadi suatu alat yang membawa kita untuk bisa meningkatkan kwalitas diri.Dalam mempercayai suatu kepercayaan seringkali kita harus berhadapan dengan sebuah “titik-akhir” dimana kita tidak bisa lagi menanyakan lebih lanjut keabsahan kepercayaan itu yang akhirnya kita harus memilih antara percaya atau tidak percaya.Setengah percaya adalah sebuah kesemuan belaka, karena pada akhirnya akan menjadikan seseorang bisa bersifat dogmatis, fanatik atau sebaliknya menjadi ragu dan sinis, plin-plan atau pun bersikap tidak mau tahu.Hakekat dari suatu kepercayaan yang tidak diketahui hanya akan menjadi slogan dan alat yang berurusan dengan duniawi saja dan berakhir pada menurunnya nilai dari kepercayaan itu karena ketidaktahuan akan ketidaktahuan.Mengapa kita percaya terhadap sesuatu kepercayaan tapi kepercayaan tersebut tidak kita ketahui?, sebaliknya, dan kita tidak percaya terhadap suatu kepercayaan karena kepercayaan tersebut kita percayai.Untuk dapat memahami dan mempercayai suatu kepercayaan kita harus menyaksikan dan memahami kepercayaan itu, dengan kata lain kita harus mengetahui mana hakekat dan mana yang hanya sebagai kemasan.Untuk menyaksikan kita perlu bimbingan, kalau kepercayaan itu tidak bisa disaksikan yang timbul adalah, kebingungan dan keraguan,
Seiring dengan kebersamaan kita, saya menghaturkan permintaan maaf sedalam-dalamnya kalau ada HAL-HAL
dari saya yang tidak berkenan, tidak ada maksud untuk mengurui tapi
marilah kita berbagi yang saya harapkan semoga kebersaman ini bisa
membawa manfaat untuk kita bersama.
Salam : Zulkarnain Bandjar
HAL HAJI
HAL HAJI
Haji bukan mutlak punya agama islam,
karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang terdahulu juga melakukan
haji, disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang
kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu yaitu :
- Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa berjumpa kembali dengan nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit rahman yang ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya.
- Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir), karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi saat-saat terakhir sebelum kita akan hadir dimuka bumi saudara rahasia kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa kembali dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
- Napak tilas isra miraj nabi Muhammad mulai dari madinatul munawarah, makatul mukarramah, aqsatul mukassafa, baitul atik, baitul muqadis, baitul arsila sampai ke arash bertemu dengan Allah swt hingga balik lagi ke madinatul munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri pernah melakukan miraj makrifatullah di alam kandungan bapak (alam gaib) dan miraj awal di alam kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya
wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum malakukan pembuktian
disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman
karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu untuk sampai kesana (bukan
belajar manasik haji)
Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan
bagi yang mampu (menguasai ilmunya) ini adalah panggilan (undangan) dan
siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang mengundang.
Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari nyawa=baqa=akhirat,
dalam dimensi ini apa saja yang gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai
arti “pembalasan” untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat,
disinilah rumah kita (baitullah), Sedangkan diluar tanah itu disebut tanah halal jasad=fana=dunia.
Rukun haji seperti, tawaf, sa’I, wukuf..
ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat, dll sudah
tersedia dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan
hanya orang yang sudah berumah tangga oleh karenanya rumah tangga
disebut haji kecil.
Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat?
Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan pelaksanaan dalam berumah tangga.
Yang membedakan haji dengan umroh adalah
wukuf, karena inti haji ada di wukuf, dalam wukuf ada hal yang maha
penting yang akan terjadi, tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang
sudah maqom atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa
menyaksikannya. Dari kata arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini
kita akan mengenal, bertemu dengan tuan rumah yang telah mengundang kita
untuk hadir,
BAHAN RENUNGAN
Baitullah selama 24 jam setiap harinya
tidak pernah sepi dari orang-orang yang bertawaf, sekali dalam setahun
yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke
padang arafah meninggalkan baitullah, pada kesempatan ini dimanfaatkan
untuk mengganti kiswah, sementara mereka yang di arafah duduk-duduk
mulai dari fajar hingga petang, di atas padang arafah ada jabal rahman (bapak) yang di atas bukit ada tugu besar putih (….) mengarah ke jabal rahim baitullah
yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah ada hajar aswat
(…) dan seterusnya…. Hal-hal ini kita kaitkan dengan … Nabi mengatakan “haji=wukuf di arafah”
selalu tanggal 9 dzulhijjah, semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah
mau datang, siapa yang bisa menemukan.. aku sembunyi ditempat yang
terang .. jam 12 teng….
Matahari persis diatas kepala, panas tak
terkira, semua di perintah untuk masuk ke tenda… Sekejap saja … disini
anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian .. tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.. .. .. ..
HAL ISTINJA
HAL ISTINJA
Istinja adalah hal yang berhubungan
dengan kotoran atau najis, sholat berkaitan erat dengan istinja karena
jika istinja tidak benar, wudhunya tidak sah akhirnya sholatnya batal,
begitukah?
Kalau demikian berarti istinja sangat penting untuk kita pahami karena kalau istinja salah maka semuanya ikut salah.
Ulama sufi mengatakan “bagi mereka yang tidak mengerti maka air satu lautanpun tidak akan mampu untuk membersihkan diri mereka dari najis“ ini mengambarkan seakan-akan istinja itu sulit, tapi “bagi yang mengerti air satu gelas saja sudah cukup untuk membersihkan“
Mengapa dikatakan demikian?
Selama ini kebanyakan orang mengartikan
istinja sebatas membersihkan kotoran fisik yang melekat pada dirinya,
mereka mengira kalau sudah mereka bersihkan kotoran tersebut sehingga
hilang rupa, warna dan rasanya maka mereka sudah suci padahal mereka
lupa kalau yang mereka bersihkan itu tadinya adalah ampas dari apa yang
mereka masukan kedalam tubuh mereka.
Disinilah letak masalahnya, bahwa
selama ini mereka sibuk dengan istinja akhir (setelah menjadi ampas)
tapi istinja awal (makanan yang mereka makan) tidak mereka perhatikan.
Apakah istinja awal itu?
Istinja awal adalah ketika kita mensucikan apa–apa yang akan kita makan,
mulai dari makanan (rezeki) yang kita cari, apakah sudah suci atau ada
hak orang lain yang ikut pada makanan itu, karena apakah mungkin ketika
makanan yang kita masukan kedalam diri berasal dari barang yang bukan
hak kita atau barang haram kemudian bisa kita sucikan dengan hanya
menghilangkan rupa, warna dan rasa saja?
Suatu saat..
Ketika kita sedang menghadapi makanan
yang telah dihidangkan, tentunya kita tidak tahu asal muasal makanan itu
hingga ada di piring kita seperti, apakah ayam yang kita makan itu di
sembelih dengan benar, atau mungkin juga ayam itu mati sebelum
disembelih (bangkai), atau lauk pauk lainnya yang ada di piring kita,
apakah sudah benar cara mendapatkannya.
Nah! Disinilah kita harus mensucikan dulu semuanya sebelum masuk kedalam diri.
Bahwa makanan atau rezeki yang ada
dihadapan kita memang kita yang cari tapi semua itu bukan kita yang
punya, kita harus minta izin kepada yang punya, apa kita pikir barang
yang bernyawa yang ada dihadapan kita itu iklas kita makan jasadnya?
Ingatlah bahwa makanan itu semua nantinya yang akan menjaga dan memelihara diri kita, tubuh kita, jiwa kita,supaya
sehat dan segar, karena nantinya makanan yang masuk itu akan diproses
oleh tubuh kemudian saripati dari makanan tadi diserap oleh jantung
untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh dan akan menjadi “ NUR ”
yang masuk ke sel sperma kita, ke hati, ke jantung ke darah ke semua
organ tubuh kita untuk membentuk karakter kita dan menerangi pikiran
kita.
Bagaimana jadinya kalau yang masuk itu bukan hak kita, apa tidak pikirkan efeknya nanti untuk diri dan untuk turunan kita?
Tuhan tidak pernah mendholimi umatnya tapi kitalah yang telah mendholimi diri kita dengan diri kita.
Saya lanjutkan..,
Sisa dari saripati makanan tadilah yang
akan menjadi kotoran atau disebut rumput turmain yang kemudian kita
buang melalui dubur sebagai najis.
Najis ini bukan tempatnya di bumi walau sekarang bumi telah menerimanya, memang bumi kita ini bergelar mukmin yang sabar,
jadi apapun yang kita berikan sekalipun kotor akan diolah untuk
kemudian dipersembahkan kepada kita hasil yang baik-baik saja, tapi kita
perlu ingat bahwa bumi mengharhagai kita karena kita adalah khalifah yang memerintah di muka bumi,
tapi itu kalau amanah sebagai pemerintah (khalifah) bisa kita
pertanggung jawabkan, karena pemerintah yang baik itu tidak
“mentang-mentang” tapi bisa mengenal siapa yang di perintahnya, apakah
kita sudah mengenal siapa bumi ini? Atau minimal Bertegur sapa
dengannya?
Ingatlah, Semua ada hitung-hitunganya, tidak ada yang gratis di muka bumi ini,
sudah berapa banyak kotoran yang kita berikan kepada bumi ini semenjak
pertama kali kita hadir di bumi? Apakah kita pikir bumi mau menerimanya
begitu saja? Dimanakah harus kita tempatkan kotoran ini agar suatu saat
kotoran ini tidak menutup jalan kita untuk kembali?
SERBA 7
SERBA 7
Tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi, tujuh
tingkat surga, tujuh tingkat neraka, tujuh alam, tujuh kali tawaf, tujuh
martabat nafsu, tujuh pintu kematian, tujuh ayat dalam ummul quran,
tujuh tajali tuhan dan tujuh tajali manusia kembali, dengan tujuh cara
untuk fana yaitu :
LA BASHIRUN
LA SAMIUN
LA MUTAKALLIMUN
LA KADIRUN
LA MURIDUN
LA ILMUN
LA HAYUN
BIL HAQI ILLALLAH
5 HAL MENDASAR
ALLAH, MUHAMMAD, ISLAM, ALQURAN DAN SHOLAT
ALLAH adalah nama, tuhan derajatnya, dan hakekatnya adalah Zat,
Zat inilah yang haq, sebelum ada awal dan sebelum ada apa yang namanya
“tidak ada apa-apa” hanya DIA semata-mata, kemudian di tajalikannya nur
Allah ini, dari kata Allah yaitu Alif, Lam, Lam Ha mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu
semua kembali kepada ZatuliHaq, Tasjid pada kata Allah mengartikan Nur
ala Nur yang artinya diatas nur ada nur inilah ZatullHaq itu, bukankah
jelas dikatakan Qul Hu Allahu Ahad = katakan DIA allah itu Satu? Atau Bismillahilazi La Illallah Illa HU = Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA,
ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian
mengenalKU, bukankah Nama dengan yang punya nama itu berbeda? Lalu
kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini? Bisa saja dengan Zat
yang sama tapi orang lain menyebutnya dengan nama yang berbeda bukan?
Apakah ini salah? La sautin = Tidak ada nama yang terucap Wa La Harfun = dan tidak ada huruf yang bisa ditulis, itulah hakekatnya ZATULLHAQ.
MUHAMMAD itu Insan Kamil
yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah Muhammad Bin
Abdullah yaitu Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai
arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia yang akhir, dia yang buka dan dia yang tutup,
bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama Muhammad? Ini
menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh
nabi-nabi yang ada hakekatnya adalah Muhammad, jadi salah kalau kita
menyangka bahwa Muhammad sudah mati. karena dia itu Rahmatan Lil Alamin = Rahmat bagi seluruh alam,
tidak mungkin kita yang dirahmati masih hidup sementara yang
memberikan rahmat sudah mati bukan? Wa’lamu ana fikum Rasullullah =
Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri setiap manusia, jadi jelas bagi
kita bahwa Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani
sebagaimana dalam syahadat Rasul, Muhammad bin Abdullah telah bersaksi :
“Wa ashadu anna Muhammadarasullullah” bukan “Wa ashadu anna
Rasullullah” berarti dalam Muhammad ada Muhammad.
ISLAM itu Universal
mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak permulaan
manusia ada dimuka bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang
luhur, tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan sebagai
salah satu agama yang muncul pada abad ke 6 masehi dengan perlambangan
dan tatacara beridahnya sudah mengklsifikasikan umat manusia apalagi
dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara “Extrem” dengan
mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika
ada orang yang berahlaq baik lantaran hanya berbeda ajaran menjadi
kafir? sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat
dari kata ISLAM yaitu, Alif, Syin, Lamalif, Mim artinya Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad = ZatullHaq, Syin = Selamat, Lamalif = Laillaha illallah dan Mim = Muhammadrasullullah
jika dirangkum menjadi = Allah menyelamatkan orang yang menyebut
Laillahaillallah Muhammadarrasullullah, (Laillahaillallah = Diri batin,
Muhammadrasullullah=Diri Lahir) kalimat ini kita jabarkan lagi menjadi “Allah menyelamat orang yang menjaga dirinya secara lahir dan batin” maksud akhirnya ditujukan bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
AL-QUR’AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi
ini hanya berupa buku atau benda mati yang berisi petunjuk untuk
menjelaskan tentang Al-qur’an yang hidup yang ada pada diri manusia, berbicara tentang manusia = berbicara tentang alam semesta = berbicara tentang tuhan,
karena ini semua kait – terkait, jadi Al-qur’an yang hiduplah yang
harus kita tanamkan dalam dada bukan al-qur’an yang berupa buku yang
kita persoalkan, dalam Al-quran ada Al-quran artinya
Alquran tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-quran yang
tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan
hidayah, kalau saja ilmu Al-quran ini tertulis dan bisa dibaca maka
semua orang cukup dengan membaca sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain
teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori
yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Alquran yang hilang tersebut
yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja. Al-quran
telah diartikan sebagai firman tuhan = kata-kata tuhan berarti tuhan berbicara apa yang muncul dipikiran kita ketika mendengar tuhan berbicara?
SHOLAT bukanlah untuk
kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena
tuhan tidak butuh disembah, ketika kita menyembah berarti ada yang kena
sembah, sesuatu yang disembah selalu berada dihadapan orang yang
menyembah sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan
tidak bertempat dan tidak ada dimana atau dimana tapi ada dimana-mana
dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam semesta ini, sholat mempunyai arti kata “hubungan” artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin dikenal oleh karenanya sholat adalah untuk kita mengenal diriNYA dengan diriNYA
yaitu diri rahasia tuhan yang ada dalam diri kita, hubungan dengan
tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap
detik tuhan menunggu kita bukan hanya dalam lima waktu sholat saja,
bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki
50x dalam sehari? Apa ini cuma basa-basi tuhan saja?
Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat
mengenal sholat mengenal tuhan, kalau sudah mengenal tuhan apa kita
masih perlu sholat juga?
7 HAL TENTANG RUMAH TANGGA
7 HAL TENTANG RUMAH TANGGA
(Ilmu Nisa’i = Reinkarnasi)
.
1. Rumah tangga adalah satu bidang ilmu pengetahuan yang penting dan perlu untuk di pelajari bagi mereka yang menjalaninya, ilmu ini disebut ilmu nisa’i yang artinya perempuan, dengan ilmu ini kita bisa ciptakan manusia dengan kwalitas yang unggul karena didalamnya diajarkan semua tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia tanpa ditutupi.2. Rumah tangga adalah induknya ilmu pengetahuan yang paling tinggi dan agung, karena didalamnya mengcakup segala hal yaitu, tentang ilmu kehidupan, tentang ilmu kematian, tentang mengenal diri dan mengenal tuhan semuanya lengkap, ibarat orang yang mau belajar dia sudah ada pulpen dan sudah ada bukunya tinggal dia menulis saja.3. Rumah tangga adalah dasar utama kita untuk bisa beragama karena hukum sahnya suatu agama adalah bagi mereka yang sudah aqil baliq atau dewasa belum sempurna agama seseorang kalau belum berumah tangga karena mengenal dulu baru bisa percaya bukan? apakah mungkin bisa didapatkan nikmat mengenal tanpa berumah tangga?4. Rumah tangga adalah ibadah yang paling tinggi karena mencakup semua aspek dalam rukun islam, yaitu, syahadatain, sholat, puasa, zakat dan haji begitu mulianya rumah tangga ini tapi sayang banyak orang yang belum maqom pada ilmu ini, kita bisa ketemukan kalau kita jeli bahwa semua permasalahan dalam agama bemuara pada rumah tangga.5. Rumah tangga adalah qudrat dan iradatnya setiap mahluk yang ada di muka bumi ini, karena hal ini sudah tertanam dalam diri setiap mahluk walau dia tidak mempelajarinya, apakah ada yang mengajarkan binatang atau tumbuhan untuk berkembang biak? Atau mengapa orang tua kita begitu yakin kalau kita sudah menguasai hal ini sementara tidak pernah ada yang mengajarkan.6. Rumah tangga adalah pintu untuk kita bisa kembali lagi menjadi manusia di muka bumi, ini adalah proses reingkarnasi pada level yang paling rendah, kita hanya bisa kembali melalui satu garis lurus yaitu keturunan-keturunan kita, istilah saya “ anak beranak cucu beranak nenek moyang “7. Rumah tangga adalah anugrah tuhan yang paling tertinggi sebagai bukti cinta kasih tuhan terhadap umatnya, didalamnya kita bisa merasakan nikmat yang paling nikmat diantara nikmat-nikmat tuhan kepada kita melalui pasangan kita, maka wajib hukumnya bagi kita untuk menghantarkan pasangan kita merasakan anugrah tuhan yang satu ini.Penulis Zulkarnain Bandjar
7 HAL TENTANG SETAN
7 HAL TENTANG SETAN
1. Setan adalah mahluk ciptaan tuhan yang ditugaskan untuk menguji keteguhan sumpah janji manusia untuk tetap memegang amanah hingga amanah itu dikembalikan lagi pada tuhannya.2. Setan adalah mahluk yang diciptakan tuhan yang bahan bakunya adalah diri tuhan juga sebagaimana manusia juga diciptakan, jadi tuhan tidak pernah bermusuhan dengan setan.3. Setan adalah mahluk yang melambangkan tentang sifat-sifat yang tidak baik yang ada pada hati manusia yang membuat tertutupnya cahaya hati yang mengakibatkan seseorang tidak mempunyai iman.4. Setan adalah mahluk yang tidak sempurna yang selalu mengharapkan seorang manusia untuk menyempurnakan dirinya karenanya ketika bertemu manusia setan itu sebenarnya malu dengan kekurangannya.5. Setan hanya ada dalam pikiran manusia yang tidak beriman dan tidak pernah mampu untuk menampakkan dirinya kepada manusia kecuali manusia itu yang menginginkanya, artinya setan hanya bisa dilihat oleh setan itu sendiri.6. Setan mempunyai alamnya sendiri, seperti manusia setan juga mempunyai kerajaan dan raja tertinggi dari setan itu adalah seorang manusia juga.7. Ingatlah ..!! jangan sampai ketika disebut nama setan hati kita bergetar karena takut karena itu adalah indikasi bahwa kita juga termasuk golongan dia karena yang boleh mengetarkan hati kita hanya nama tuhan.
7 HAL TENTANG KEMATIAN
7 HAL TENTANG KEMATIAN
- Kematian adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari dari guru-guru yang pernah mengalami atau menjalaninya, kita harus bisa menaklukan kematian sebelum kematian itu menaklukan kita, kematian menjadi rahasia karena kita tidak mengetahuinya, akan dibawa kemana diri ini kalau kita tidak tahu arah tujuan kita setelah mati.
- Kematian adalah sesuatu yang tidak datang begitu saja tapi akan memberikan tanda-tanda sesuai dengan ilmu yang kita miliki pelakunya, kalau kita tidak mengenalinya maka dia akan memberitahukan melalui isyarat tapi bagi yang telah maqam maka dia akan datang langsung memberitahukan agar kita bisa persiapkan segala sesuatunya sebelum kembali.
- Kematian adalah sesuatu anugrah tuhan kepada umatnya karena kita akan merasakan kenikmatan yang teramat sangat melebihi kenikmatan saat kita bersetubuh, inilah yang dinamakan nikmat kiamat dan setelah itu akan ada hari kebangkitan atau awal dari kehidupan yang baru pada dimensi yang sama atau berbeda tergantung dari ilmu sipelakunya
- Kematian adalah sesuatu siklus dalam kehidupan yang maha panjang dan sering kita alami tapi kita lupakan karena akal pikiran kita dibatasi untuk mengingat hal-hal yang telah terjadi pada dimensi yang lain mungkin dulu sebelum jadi manusia kitapun pernah hidup sebagai jenis-jenis yang lain karena hakekatnya yang hidup takkan pernah mati hanya kita berganti alam saja.
- Kematian adalah bergesernya nyawa sebagai penyambung roh dengan jasad dalam diri kita, hakekatnya tidak ada nyawa atau roh yang keluar dari dalam diri karena sejatinya rumah roh adalah dalam diri manusia bukan terletak diluar diri kita, inilah yang harus kita pelajari dalam tidur atau pada saat sholat karena sesungguhnya dalam kondisi itu kita telah fana yang tersisa hanya hayat dan ilmu, permasalahannya adalah bagaimana kita bisa menjangkaunya.
- Kematian diawali dengan sakratulmaut yang walau terlihat sebentar tapi bagi yang menjalani sangatlah lama, dalam perjalanannya dihadirkan berbagai macam kerajaan-kerajaan dengan keindahan yang mempesona untuk menawarkan kita bergabung kealam mereka dan bagi mereka yang pernah mempelajarinya akan bisa melampauinya dengan dibimbing oleh guru mursyidnya.
- Kematian adalah kesempatan untuk kita meningkatkan mutu kehidupan menjadi yang lebih baik lagi karena inilah pintu reingkarnasi dan pada level yang tertinggi semua ini menjadi pilihan bagi sipelaku karena dengan ilmu yang dimilikinya dia bisa memanggil siapa yang dia kehendaki untuk hadir tapi bagi yang belum maqam ada istilah “anak beranak cucu beranak nenek moyang”.
7 HAL TENTANG KEYAKINAN
7 HAL TENTANG KEYAKINAN
- Keyakinan itu bukanlah diri kita karena keyakinan seseorang mengalami pasang surut sementara diri kita ya diri kita tidak ada pasang surutnya, kita harus bisa memisahkan mana diri kita dan mana keyakinan kita agar tidak dipermainkan oleh keyakinan karena selama ini keyakinan sudah mempermainkan diri kita dengan tidak main-main.
- Keyakinan itu di bentuk oleh keluarga, sejak kecil keluarga telah memberikan dokrin secara sistematis kepada kita mana yang benar dan mana yang salah menurut persepsi mereka yang bersumber kepada asumsi mereka, sementara asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya berdasarkan pembuktian yang sangat terbatas.
- Keyakinan itu bisa juga dibentuk oleh peristiwa yang pernah kita alami dalam hidup, setiap peristiwa itu netral tidak mempunyai makna bahwa kitalah yang telah memberikan makna pada peristiwa itu kemudian makna yang telah kita berikan coba kita buktikan kebenarannya dengan mencari data-data pendukungnya setelah kita mendapatkan bukti maka keyakinan itu kita anggap sesuatu yang benar.
- Keyakinan itu telah membelenggu kita karena selama ini kita tidak mampu melampaui keyakinan kita, keyakinan telah menjadi landasan pijak seseorang untuk berfikir, selama ini kita berfikir sesuai dengan koridor keyakinan kita yang sudah kita adopsi karena kita sudah mengakui kebenarannya, bagaimana mungkin hal yang sudah kita akui kebenarannya tapi tidak kita mempercayainya?
- Keyakinan itu awalnya kita bentuk, melalui proses yang berulang-ulang keyakinan itu masuk dan mengendap kemudian mengcristal di alam bawah sadar kita yang pada gilirannya kitalah yang dibentuk oleh keyakinan itu sendiri karena dia sudah menjadi aturan dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kondisi semacam ini akal sadar kita tidak bisa lagi mengalahkan akal bawah sadar yang sudah di isi dengan energi.
- Keyakinan itu ibaratnya sebuah candu karena akan membuat orang yang didalamnya merasa ketagihan, tidak bisa lepas dari keyakinan itu dan pada level tertentu keyakinan itu bisa membuat orang lupa diri karena terlalu terobsesi dengan keyakinan mereka hingga tidak bisa mengontrol kondisinya lagi, bertingkah seperti orang gila karena nuansa keyakinan sudah meracuni pikiranya.
- Keyakinan itu harus dirubah, manakala keyakinan itu sudah merugikan kita karena kita harus tahu cara kerja keyakinan kepada kita agar kita bisa mengarahkan keyakinan itu kepada hal-hal yang menguntungkan diri kita, karena tidak mungkin dengan keyakinan yang sama kita akan mendapatkan hasil yang berbeda tapi apakah mungkin kita bisa merubah keyakinan kalau monster itu kini telah menjadi raksasa?
7 HAL TENTANG MANUSIA
7 HAL TENTANG MANUSIA
Manusia mahluk paling mulia dimuka
bumi karena manusia telah dititipkan mahkota berupa rahasia diri
tuhannya dan sebelumnya mahkota ini sudah ditawarkan kepada
mahluk-mahluk lain yang ada diseantero jagad ini dan tidak ada satupun
sanggup menerimannya kecuali manusia,..
Manusia mahluk paling tinggi derajatnya
dimuka bumi karena dia sebagai khalifah yang artinya pemimpin atau
pemerintah alam semesta oleh karenanya seluruh mahluk yang ada dimuka
bumi ini tunduk kepada perintah manusia, karena manusialah yang berkuasa
untuk mengatur dan menjaga kelangsungan hidup semua mahluk yang ada.
Manusia mahluk paling unggul,
karena sebelumnya untuk mencapai menjadi manusia kita sudah melalui
suatu pertarungan yang hebat dari sekitar 150 ribu juta sel sperma yang
berjuang untuk menjadi manusia kitalah yang telah menjadi pemenangnya
dan melalui proses akhirnya kita muncul sebagai bayi di muka bumi ini..
Manusia mahluk paling suci
karena didalam diri manusia bersemayam rahasia tuhan yang maha suci,
semua kitab suci mengajarkan bahwa manusia adalah rumah tuhan yang
sejati, tuhan tidak bertempat tinggal dimana atau dimana tapi tuhan
mengatakan aku ada pada diri setiap manusia, jadi kemanakah kita akan
mencari tuhan kalau bukan pada manusia?
Manusia mahluk paling penting,
setiap manusia itu penting, tidak ada manusia yang satu lebih penting
dari manusia yang lain karena tiap-tiap manusia mempertanggung jawabkan
dirinya dengan dirinya, tiap-tiap manusia mempunyai satu nama pemberian
orang tua, satu nama mempunyai satu arti kuasa penuh atas nama tersebut
dan tidak bisa di intervensi…
Manusia mahluk paling uniq,
tidak ada satupun dari manusia-manusia yang pernah hadir ke muka bumi
ini dari dulu sampai sekarang yang mempunyai kemiripan persis secara
lahir maupun batin, manusia itu tidak bisa diukur kedalaman ilmunya
dengan melihat penampilan luarnya atau status sosial atau banyak
pengetahuan fikihnya atau persepsi orang banyak tentang atau…
Manusia mahluk paling sempurna,
di antara mahluk-mahluk yang ada, dari segi penciptaa tuhan menciptakan
manusia seperti gambaran dirinya, diberikan hatinurani, diberikan akal
fikiran, diberikan mandat, diberikan semuanya yang dia punya untuk
dianuhgrahkan kepada manusia agar bisa lebih menyempurnakan dirinya lagi
ke titik yang maha sempurna dan sirna bersamanya.
7 HAL TENTANG AGAMA
7 HAL TENTANG AGAMA
Norma Agama mengajarkan umat manusia bersatu
tetapi umat beragama lebih senang berkelompok membuat komunitas
sendiri-sendiri tidak mau dipersatukan mereka menganggap kelompok mereka
yang benar yang lain diluar kelompok mereka itu sesat, mereka senang
kalau ada anggota kelompok lain masuk di kelompok mereka tapi mereka
pasti marah kalau disuruh keluar dari kelompoknya.
Norma Agama mengajarkan kesetaraan
umatnya tetapi dalam beragama ada yang merasa lebih dari yang lain,
merasa derajatnya lebih tinggi, merasa lebih suci, mengira orang lain
tidak pantas, menentukan harus begini dan tidak boleh begitu,
seakan-akan dia telah ditugaskan oleh tuhannya untuk mengatur yang lain
dan seakan-akan dia merasa tahu kalau dia lebih mulia dari umat yang
lain padahal dalam dirinya pun dia masih kebingungan.
Norma Agama mengangkat umatnya dari zaman jahiliah atau kebodohan,
tetapi dalam prakteknya agama itu sendiri sudah membodohi umatnya
dengan memberikan ajaran-ajaran yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,
bisa kita bayangkan berapa banyak masalah dalam agama yang tidak bisa
dijelaskan secara rasional, akhirnya mereka menggunakan dogma sebagai
senjata mereka untuk lari dari tanggung jawab.
Norma Agama mengajarkan kejujuran
tetapi umatnya tidak bisa jujur mengakui bahwa selama ini mereka hanya
ikut-ikutan saja, bahwa sebernanya masih ada tanda tanya besar dalam
diri mereka yang belum terjawab, bahwa mereka mengatakan percaya tapi
sesungguhnya didalam hati kecil mereka masih belum percaya, bagaimana
mungkin percaya kepada sesuatu yang belum dikenalnya? ini mereka
lakukan karena mereka lihat mayoritas orang telah mempercayainya.
Normat Agama mengatakan permudah jangan persulit,
tidak ada kesukaran dalam beragama, tidak ada yang memberatkan, tetapi
dalam beragama banyak aturan yang memberatkan yang harus dikerjakan
kalau tidak akan di berikan ancaman-ancaman, terjadi pemaksaan disini,
agama seperti ini sudah melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk
merdeka, agama menjadi suatu hal yang menakutkan, agama menjadi suatu
barang dagangan, bukankah aturan dibuat untuk memudahkan?
Norma Agama mengajarkan ketulusan
tetapi dalam beragama umatnya selalu mengharapkan imbalan dari apa-apa
yang mereka kerjakan, seandainya tidak ciptakan surga dan neraka mungkin
mereka tidak mau melaksanakan perintah tuhannya, ajaran agama sudah
menurunka kwalitas keimanan seseorang seperti seorang budak yang bekerja
karena mengharapkan imbalan dan takut tidak bekerja karena akan di
cambuk, kalau tuhan ridho kita keneraka apakah ada yang iklas sementara
kita merasa telah mengikuti segala perintahnya?
Norma Agama tidak sama dengan lembaga agama
yang kita kenal sekarang ini, karena itu hanya perlambangan yang
menandakan bahwa agama itu ada sementara didalamnya telah terjadi
pelanggaran norma-norma agama seperti yang saya uraikan diatas, agama
seperti ini telah membuat jarak antara manusia dengan tuhannya dengan
demikian mereka bisa mengambil keuntungan dengan memposisikan sebagai
penghantar bagi siapa yang mau berjumpa dengan tuhannya.
MEMAHAMI TERBALIK
7 YANG TERBALIK
- 1. Yang tahu
tidak bicara yang bicara tidak tahu, karena hakekat ilmu itu hilang
lepas dari huruf dan suara, kebenaran tiap-tiap orang berbeda dan
kebenaran tidak berpihak kepada siapa atau siapa, ketika kita
menyampaikan suatu hal yang kita anggap benar maka disitu kita sudah
salah jika kebenaran itu tidak bisa diterimanya.
- 2. Yang tampil memamerkan diri dengan atributnya itu tidak benar, yang benar tidak mau menampilkan dirinya, Kebenaran yang ditampilkan menutupi kebenaran yang hakiki kita anggap benar sesungguhnya kejahatanlah yang menang, karena tampak baik bukan ber-arti dia baik, yang kelihatan jahat belum tentu dia jahat, yang tampak tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai kedalaman ilmu seseorang.
- 3. Yang kerja disalahkan yang tidak
kerja tidak disalahkan, belajar dulu pada ahlinya agar tidak membuat
kesalahan dalam bekerja, karena apa yang dikerjakan harus kita tahu
dengan ilmunya, tahu saja tidak cukup itu namanya ikut-ikutan tapi harus
dengan ilmunya hingga hilang tanda tanya dalam diri tentang apa yang
dikerjakannya, sementara yang tidak kerja hanya karena kita melihat
dengan mata zahir kita saja.
- 4. Yang sudah kita yakini itu belum,
yang belum perlu kita yakini, dalam meyakini suatu keyakinan kita harus
bisa melampaui keyakinan itu sendiri agar kita bisa berfikir bebas,
dengan kebebasan akan timbul kesadaran dan dalam kesadaran akan muncul
pencerahan untuk menghargai keyakinan-keyakinan lain yang pada
gilirannya membuat kita jadi orang yang bijaksana.
- 5. Yang ada itu tiada yang tiada itulah
hakekat yang ada, yang ada semuanya akan hancur (fana) yang tiada itulah
yang abadi (baqa), yang ada hanya bisa berfungsi kalau ada yang tiada
seperti radio yang berbunyi hanya kalau bisa menerima siaran dari
pusatnya, sesungguhnya tidak ada yang nyata kecuali dia,
- 6. Yang benar menurut kita bisa jadi yang salah dan yang salah menurut kita bisa jadi yang benar karena dari keterangan yang kita dapatpun ada yang mengatakan benar tapi ada juga yang mengatakan salah, oleh karenanya kita perlu meningkatkan mutu kita dari keterangan ketingkat merasakan.
- 7. Yang dilarang bisa jadi diperbolehkan sementara yang diperbolehkan bisa jadi dilarang, aturan hanya dikenakan untuk orang yang tidak tahu aturan, anak kecil perlu dikasih aturan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh karena dia belum tahu, apakah kita anak kecil?
7 HAL TENTANG TUHAN
7 hal tentang tuhan.
1. Tuhan tidak bisa disembah karena apa-apa yang disembah berada dihadapan orang yang menyembah, karena ketika kita berfikir seperti itu maka tuhan itu bertempat, sementara tuhan tidak ada dimana atau dimana seperti apa yang ada dipikiran kita, dengan pikiran saja kita tidak bisa menjakau keberadaan tuhan.2. Tuhan tidak bisa memberikan kita apa-apa karena tuhan sudah tidak punya apa-apa, bukankah dulu sudah tuhan katakan bahwa kami sudah memberikan semuanya kepadamu tinggal kamu mencarinya saja, jadi buat apa kita berdoa dengan tujuan meminta kepada tuhan, ketika doa yang kita maksudkan adalah meminta kepada tuhan maka sesungguhnya kita tidak yakin yang berarti kita tidak kenal, sesungguhnya doa itu sebanding dengan kwalitas hidup kita jadi cukup kita memperbaiki pola hidup karena dari situlah suatu doa akan dikabulkan3. Tuhan tidak memberikan ganjaran kepada kita berupa siksaan karena kita berbuat hal yang jahat, atau tuhan juga tidak memberikan kita hadiah karena kita berbuat hal yang baik, bahwa apa-apa yang kita kerjakan hanya di proyeksikan oleh tuhan jadi kitalah yang selama ini menghukum diri kita sendiri atau kita juga yang menghadiahkan diri kita karena tuhan hanya sebagai saksi yang abadi.4. Tuhan itu tidak ada sesuai dengan apa yang kita bayangkan dan yang ada di pikirkan kita selama ini, karena tuhan tidak bisa dibayangkan dengan keterbatasan pikiran kita, tuhan juga tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, bila tuhan itu bisa dijangkau dengan akal atau bisa dijelaskan dengan kata-kata maka itu pasti bukan tuhan.5. Tuhan tidak mempunyai kapasitas untuk membuat keajaiban di muka bumi ini, karena sesuatu yang terjadi harus melalui proses dan proses itu terkait dengan hukum alam yang sudah ada dan tuhan pun tunduk kepada hukum alam.6. Tuhan tidak lebih tinggi dari manusia atau manusia tidak lebih kecil dari pada tuhan, rahasia kamu adalah rahasia aku dan rahasia aku tersimpan dalam rahasia kamu, kamu adalah aku dan aku adalah kamu ini tentang kesetaraan bahwa kita asal dari tuhan dan kita akan sirna dihadapan tuhan.7. Tuhan itu bukan tuhan, karena tuhan yang kita yakini sekarang adalah tuhan yang sudah menurunkan kwalitas dirinya karena awal sebelum ada apa-apa, belum ada awal bahkan belum ada yang namanya tuhan hanya ada zat semata-mata.
RENUNGAN 2
” KEYAKINAN “
PROSES TERJADINYA SUATU KEYAKINAN DALAM DIRI
Kita adalah produk keluarga dan
lingkungan kita, setiap bayi yang lahir itu netral kemudian melalui
proses perkembangannya keluarga mulai mengambil peran dengan memberikan
dokrin, mana yang benar dan mana yang salah menurut persepsi mereka yang
bersumber kepada asumsi pemikiran mereka.
Asumsi adalah sesuatu yang di yakini sebagai hal yang benar tetapi hanya berdasarkan pada bukti yang terbatas dan kebenarannya tidak lagi kita pertanyakan manakala keyakinan itu sendiri sudah menjadi latar belakang pemikiran kita atau landasan pijak kita untuk berfikir.
Saat usia masih anak-anak, pikiran sadar
kita belum berfungsi, saat itu kita beroperasi menggunakan pikiran bawah
sadar, pada kondisi seperti itu, apapun yang kita alami diserap
semuanya oleh pikiran bawah sadar, jadi bisa dibayangkan bagaimana
dokrin yang diberikan berulang-ulang secara teratur pada kondisi pikiran
bawah sadar yang terbuka akan masuk mengendap dan mengkristal di alam
bawah sadar yang tanpa kita sadari bahwa kita telah memprogram pikiran
bawah sadar.
Kemudian pikiran bawah sadar yang kita program ini akan menjadi aturan hidup kita di kemudian hari.
Proses pembentukan keyakinan yang lain
adalah ketika kita mengalami suatu kejadian, kemudian pikiran akan
memberikan makna pada pengalaman ini, ingat, bahwa setiap kejadian pada
dasarnya bersifat netral kan..? tidak mempunyai makna, pikiranlah yang
memberikan makna, makna yang diberikan bisa positip, negatip atau
netral, dan makna ini selalu benar menurut kita.
Selanjutnya makna memunculkan emosi yang
sejalan dengan makna itu, setelah emosi muncul pikiran akan mencoba
menguji kebenaran makna, pikiran kita akan mencari data-data pendukung
terhadap makna yang telah di putuskannya dan saat pikiran berhasil
menemukan data-data pendukung maka makna diterima sebagai sesuatu yang
benar atau valid.
Pikiran setelah menerima dan menyatakan “ kebenaran “
suatu makna mulai menyesuaikan diri dan mengeras menjadi suatu bentuk
respon yang bersifat kebiasaan berfikir kemudian setelah itu barulah
tercipta pola keyakinan yang mendukung mode berfikir.
Sampai disini keyakinan akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku yang pada akhirnya perilaku kita menentukan pencapaian prestasi alias nasib kita.
Setiap keyakinan mengakibatkan
konsekuensi tertentu, konsekuensi bisa bermanfaat atau justru merugikan
dilihat dari akibat yang di timbulkan oleh keyakinan-keyakinan itu
terhadap hidup kita.
Selama kita masih memegang keyakinan yang
sama maka selama itu juga kita akan mendapatkan hasil yang sama, karena
tidak mungkin terjadi kita mendapat hasil yang berbeda dengan keyakinan
yang sama.
Lalu bagaimana caranya untuk mengubah keyakinan..?
Keyakinan di dalam diri mempunyai “ logika “ nya sendiri dan logika keyakinan kita belum tentu sejalan dengan logika pikiran sadar kita.
Harus benar-benar di pahami prinsip ini untuk bisa mengubah keyakinan
kita, yang jelas adalah keyakinan dapat dirubah apabila kita dapat
membuktikan bahwa logika keyakinan kita ternyata salah, kalau sudah
terbukti salah maka keyakinan tidak lagi mempunyai pendukung, jika
demikian maka keyakinan itu akan rontok dengan sendirinya.
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai ” kebenaran “
Karena keyakinan merupakan suatu sikap,
maka keyakinan seseorang tidak selalu benar, atau keyakinan semata
bukanlah jaminan kebenaran.
Contoh :
Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru bukan..?
Tetapi untuk merubah keyakinan tidak
semudah itu karena keyakinan mempengaruhi perilaku, perilaku yang sangat
sering di ulang menjadi ciri khas seseorang walaupun dia tidak
menyadarinya akhirnya perilaku berubah menjadi sikap atau watak orang
tersebut,
Watak yang awalnya kita bentuk setelah terbentuk maka kitalah yang dibentuk, seperti pepatah mengatakan : jika ingin membunuh monster maka bunuhlah ketika dia masih kecil karena kalau monster itu sudah besar maka kitalah yang akan di bunuhnya,
to be continue …
HUKUM ALAM
** HUKUM ALAM **
Ada berita besar, kabar baik sekaligus pesan yang ingin saya sampaikan disini,
ini semua menyangkut hal-hal penting yang telah digunakan oleh
leluhur-leluhur kita, juga orang-orang besar yang pernah hidup di dunia
ini dari jaman ke jaman. Mau tahu apa berita itu..? Sebelum saya membeberkan berita tersebut, izinkan saya mengajak pembaca sekalian untuk melihat contoh kehidupan berikut ini.
Saya rasa kita sekalian mengetahui istilah ini :
“ Yang kaya bertambah kaya yang miskin semakin miskin “
Mengapa bisa demikian..? Mungkin di antara kita ada yang berkata :
“ terang aja yang kaya bertambah kaya karena sekarang mereka punya uang untuk menambah kekayaan mereka, sementara yang miskin ya bertambah miskin karena dihimpit dengan kebutuhan hidup setiap hari yang semakin hari bertambah berat “
Apakah benar seperti itu..? jika pertanyaannya benar atau salah maka saya harus mengatakan Jawabanya ” Benar “ karena kebenaran itu tidak memihak
tapi disini saya mau mengajak kita semua untuk memahaminya selagkah
lagi ke dalam untuk melihat akar permasalahan dibalik ini semua.. bahwa
persoalannya bukan sekedar masalah kesempatan, kesempatan karena yang
kaya punya uang dan fasilitas, sementara yang miskin tidak punya
apa-apa, lebih dari itu.., coba kita lihat bersama-sama, sebenarnya apa
yang menjadi pola pikir orang kaya pada umumnya dan apa pula yang
menjadi pola pikir orang miskin pada umumnya..?
Saya ingin bertanya..,
mungkin ada diantara yang membaca tulisan saya merasa sebagai orang
kaya saat ini..? Coba anda rasakan, apa yang mendominasi pikiran anda
terkait dengan kekayaan yang anda miliki saat ini..? Saya bisa
memastikan bahwa, pikiran yang ada pada orang kaya umumnya didominasi
oleh hal-hal yang menyangkut tentang keinginan-keinginan yang ingin di perbuat yang sekiranya bisa membawa nilai lebih dari kehidupan mereka yang sebenarnya sudah kaya.. lalu.. apa yang ada dipikiran orang miskin..?
Orang miskin yang hidupnya kelihatan “ sulit “ karena harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap hari, yang mau tidak mau harus mereka cari seperti, bagaimana harus makan setiap hari, bagaimana untuk bayar kontrakan rumah, bagaimana untuk bayar sekolah anak mereka dan lain sebagainya yang semuanya sifatnya penting…,
Bisa dibayangkan, apa yang mendasari pikiran mereka untuk mensikapi keadaan yang serba terjepit ini..?
yang jelas…. Pola pikir mereka tidak mungkin sama dengan pola pikir
orang kaya, walaupun mereka paksakan untuk berfikir seperti orang kaya
dengan cara memikirkan tentang hal-hal yang mereka inginkan tetapi
nuansa dari pikiran mereka jelas didominasi oleh pikiran tentang masalah
kebutuhan hidup yang ada didepan mata mereka, jadi… disinilah letak masalahnya…!!
Kita kembali dengan berita besar yang saya sebutkan diawal tadi..,
ini semua ada kaitanya dengan istilah mengapa sikaya bertambah kaya
saja dan si miskin semakin miskin, .. karena dalam kehidupan kita ada
hukum yang mengatur, hukum ini abadi dan berlaku kepada siapa saja, sistim kerjanya sungguh luar biasa adilnya hingga tidak seorangpun yang dirugikan, hukum ini tidak bisa di intervensi oleh siapapun, karena Tuhan pun tunduk kepada hukum ini,
dan cara kerja hukum ini pasti terjadi, maksud diciptakannya hukum ini
adalah untuk membantu manusia, hukum ini akan merespon apa yang manusia
perintahkan, terlepas dari manusia itu sadar atau tidak sadar, tahu atau tidak tahu, percaya atau tidak percaya, hukum ini tetap bekerja sesuai apa yang berada di dasar pikiran manusia itu.
Awal sebelum hukum ini
diciptakan.., disuatu alam sebelum alam yang sekarang kita tempati ini,
kita bersama-sama sudah menyetujui akan ketentuan-ketentuan yang berlaku
atas hukum ini.
ini ilmu yang benar-benar nyata, bukan ilmu gaib, bukan ramalan, nyatanya ilmu ini selalu terbukti.., karena hukum ini akan benar-benar merespon apa-apa yang kita fokuskan, hukum ini tak pernah ingkar janji sebagaimana janjinya besok matahari terbit dari timur.
Kita mungkin pernah mendengar di dalam kitab suci ada yang mengatakan :
Berdoalah kepadaku maka akan aku kabulkan
Apa yang kau minta akan diberi
Dan… kalau kita sebagai
orang yang beriman, maka seharusnya kita meyakini akan dalil ini, tetapi
yang membuat kita bingung adalah, kenyataannya.. berapa banyak orang yang berdoa dan meminta tetapi tidak mendapatkan apa yang mereka pinta atau panjatkan.
Sebenarnya dimana letak masalahnya..?
Yang seharusnya kalau kita meyakini sebagai umat beragama bahwa Tuhan
semesta alam ini maha tahu, maka yang belum tercetus melalui kata-kata,
yang masih ada dibenak kitapun Tuhan pasti sudah mengetahuinya, bukan
begitu..? Tetapi mengapa doa tidak dikabulkan juga..?
Apa firman Tuhan itu salah..?
Seandainya firman itu salah berarti Tuhan itu berbohong..?
sabar.., tenang.., akan coba saya jelaskan disini..
Yang ada di pikiran kita = apa yang kita minta = apa yang kita inginkan,
dan apa yang kita minta pasti diberi, setiap doa akan dikabulkan, tidak
ada doa yang tidak di kabulkan dan tidak ada permintaan yang di tolak.
dengan keyakinan yang penuh kita bisa mensyukuri bahwa doa yang kita panjatkan kita yakin kita percaya kita sudah mendapatkan.
Dalil diatas bisa diartikan berbeda-beda
sesuai persepsi orang yang mengartikanya, yang jelas kita tidak bisa
mengartikan secara yang tersurat saja dan ketika kita mengartikan secara
tersirat maka disitulah latar belakang pemikiran orang yang mengartikan
itu ikut bermain.
satu hal yang penting adalah : Bahwa doa kita sebanding dengan kwalitas hidup kita dan kwalitas hidup kita sebanding dengan pola pikir kita.
Cobalah kita amati.., apa sebenarnya yang mendasari pikiran kita saat ini..? Cukup diamati saja.., kita akan merasakan.., ternyata ada pikiran dalam pikiran di diri kita ya..?
Oo.. iya ya..?! didalam
pikiran kita ini ternyata ada pikiran yang lain juga, lalu.. diantara
pikiran yang satu dengan pikiran yang lainnya saling tolak menolak,
masing-masing saling mempengaruhi, keduanya mencoba memberikan argumentasi dan pendapatnya kepada kita.
Apa benar seperti demikian yang kita rasakan..?!
Kalau jawabannya iya…,
Sebenarnya siapa yang konflik dalam diri kita ini..??
Ok..!! Seandainya ada
yang konflik dalam diri kita.., ibarat orang yang sedang berdebat
tentunya ada yang menang dan ada yang kalah, yang menang berarti yang
pendapatnya kita terima, yang pada akhirnya menjadi dasar untuk kita
berfikir, yang kemudian dari berfikir itulah kita berbicara dan kita
bersikap.
Segala sesuatu muncul dimulai dari pikiran, kehidupan kita sebanding dengan kwalitas berfikir kita,
segala sesuatu yang ada dimuka bumi inipun dimulai dari pikiran, begitu
juga dengan diri kita, apa yang ada dipikiran kita itu yang akan
terjadi dalam realita kehidupan kita, mengapa bisa terjadi demikian..?
Salah satu hukum alam adalah hukum tarik-menarik, hukum ini berbunyi : “ setiap kemiripan akan menarik kemiripan ”,
artinya apa yang ada
dipikiran kita mula-mula akan ditarik oleh alam semesta, kemudian alam
akan menyesuaikan dengan apa yang kita pikirkan lalu kita akan menarik
kembali kedalam realita kehidupan yang nyata.
Bahwa sesungguhnya.., diri kita
bagaikan sebuah magnet yang akan menarik segala sesuatu disekitar kita
sesuai dengan apa yang kita inginkan melalui pikiran, maksudnya
adalah ketika kita berfikir secara penuh, pikiran kita akan memberikan
getaran kepada semesta alam sekitar kita untuk mendukung apa yang kita
pikirkan, dan melalui proses.., yang kita pikirkan akan terwujud menjadi
kenyataan.
Coba kita mundur dari kehidupan kita yang
sekarang, coba renungkan kembali perjalanan hidup kita beberapa tahun
yang lalu, apa yang menjadi pola pikir kita pada saat itu..?
Kehidupan kita sekarang ini adalah kontribusi dari pikiran kita sendiri pada masa lalu, sadar atau tidak sadar apa yang telah kita tanamkan itulah yang kita tuai sekarang ini.
Kalau kita menyadari bahwa kondisi kita
sekarang ini ditentukan oleh buah pikir kita dimasa lalu, maka kondisi
kehidupan kita yang akan datang pun sangat ditentukan oleh cara berfikir
kita sekarang ini.
Yang perlu diingat adalah hukum tarik-menarik = hukum tabur-tuai itu berlaku, dimana ada aksi disitu ada reaksi yang biasa kita sebut dengan hukum sebab akibat,
hukum ini memberitahukan kita bahwa sesuatu yang pergi akan kembali,
apa yang kita pikirkan itu kita pancarkan setelah keluar direspon oleh
semesta alam kemudian sesuai dengan apa yang kita pikirkan tadi oleh
alam dikembalikan lagi kepada kita, oleh karenanya untuk mereka yang
memahami dan mengerti cara kerja alam ini akan selalu mengontrol setiap
apa yang ada atau terlintas didalam pikiran mereka, juga berkenaan
dengan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
bagaimana cara mereka menyelesaikan berbagai macam persoalan yang timbul
agar tidak menjadi penghalang untuk kehidupan mereka dimasa yang akan
datang.
Alam mengajarkan kita untuk selalu berfikir yang baik karena akan baik juga untuk kita,
ketahuilah bahwa apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita selama ini
jika kita memaknainya secara baik akan menjadi baik, perbuatan atau
sikap baik kita kepada siapapun semuanya akan kembali kepada kita,
jadi.. mengapa kita harus berbangga hati dengan kebaikan yang telah kita perbuat..?
bukankah itu akan kembali untuk kita juga? sesungguhnya pikiran yang
selalu ditaburi dengan hal-hal yang baik maka kita akan menuai hasil
yang baik pula.
Hal yang baik adalah apa yang kita pikirkan selaras dengan apa yang kita ucapkan sesuai dengan apa yang kita kerjakan, dan setelah itu kita rasakan menimbulkan perasaan senang, tenang, bahagia dan damai dihati.
Apabila perasaan yang ditimbulkan adalah
perasaan, sedih, gelisah, sakit hati karena melukai diri sendiri atau
membuat orang lain susah ataupun dapat merusak semesta alam, itu adalah
hal-hal yang tidak baik, disinilah fungsi dari perasaan untuk mengontrol setiap buah pikir yang ada dalam pikiran.
Mulai sekarang.., ketika
ada hal yang sedang kita pikirkan cobalah untuk kita rasakan getaran
emosi yang keluar dari pikiran itu, apakah membuat perasaan ini tenang
dan damai..? Atau… membuat perasaan menjadi susah dan gelisah. Pikiran
yang baik akan menggetarkan energi yang positip kemudian membuat
perasaan menjadi tenang dan damai, karena tidak mungkin pikiran yang baik membuat perasaan susah dan gelisah sebab
ini berlawanan dengan hukum alam, oleh karenanya manakala pikiran
menimbulkan perasaan susah dan gelisah berarti ada yang tidak beres
didalam pikiran kita, sebelum semuanya direspon oleh semesta alam maka
dengan penuh kesadaran kita harus segera menetralisasikan agar jangan
ada energi negatip yang keluar yang pada gilirannya semesta alam akan
mengembalikan lagi energi negatip yang kita keluarkan tadi kediri kita.
Hukum tarik-menarik adalah hukum yang abadi,
selama hayat dikandung badan hukum ini bekerja terus menerus, ketika
ada hal yang menjadi fokus dalam pikiran, hukum ini langsung bekerja dan
menarik segala sesuatu yang sejalan dengan pikiran kita atau yang
menjadi fokus pikiran kita.
Sekali lagi ingat…!! Hukum ini bekerja sesuai dengan apa yang menjadi fokus pikiran yang mendasari tindakan atau ucapan, artinya apa yang menjadi fokus pikiran itulah yang direspon, tanpa memberitahukan akibat yang di timbulkannya.
Hukum ini berlaku netral, kita yang menentukan baik atau buruk hasil yang di timbulkannya,
ibarat seorang tukang pos yang mengantarkan surat, hanya sebatas
mengantarkan, dia tidak bertanggung jawab atas isi surat, apakah isi
surat itu sedih atau gembira, kita yang menulisnya dan kita juga bisa
merubahnya.
Banyak diantara kita yang tidak mengerti cara kerja hukum ini,
sehingga secara tidak sadar membuat hidup mereka menjadi sulit,
sebagaimana saat ini.. kita bisa melihat banyak orang yang hidupnya
susah dibandingkan dengan yang bahagia, juga banyak orang yang gagal
dibandingkan dengan yang sukses. Orang yang susah atau gagal adalah
orang yang tanpa mereka sadari sudah menarik hal-hal yang tidak mereka
inginkan kedalam kehidupan mereka, wah..! kenapa bisa terjadi hal demikian ya..?
Coba kita perhatikan kebiasaan orang pada umumnya, mereka sering kali takut susah daripada befikir untuk senang, takut sakit dari pada berfikir sehat, takut miskin daripada berfikir kaya
dengan demikian tanpa mereka sadari mereka telah memberikan perhatian,
memberikan fokus atau energi dalam bentuk emosi kepada buah fikir mereka
itu, sehingga mereka mendapatkan hasil yang seakan-akan bertentangan
dengan keinginan mereka padahal itu sesuai dengan keinginan mereka dan
direspon oleh alam sekitarnya.
Setelah mengetahui apa-apa yang telah
saya uraikan tadi, apakah setelah kita mengetahuinya kita bisa
mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cara memikirkannya saja..? Hmm.. bisa..!
tapi belum tentu, kalau sebatas memikirkannya saja tanpa dilandasi
dengan keyakinan artinya kita ragu-ragu yang berarti kita tidak fokus,
sedangkan cara kerja hukum ini adalah merespon apa yang menjadi fokus fikiran.
Soo.. Kita bisa
mempercepat apa yang menjadi keinginan kita itu terlaksana dengan cara
memberikan muatan energi positip kepada apa yang kita inginkan atau
impikan itu, muatan energi positifnya itu seperti apa saja kah..?
Ibarat kita menanam pohon, energi positip
adalah pupuk yang memberikan kesuburan kepada pohon tersebut agar cepat
berbuah dan kita bisa menikmati hasilnya.
Energi positip yang kita berikan kepada impian yang kita tanamkan dalam pikiran kita adalah : keyakinan yang penuh,
karena dengan keyakinan inilah kita menghindari konflik yang ada dalam
pikiran yang pada gilirannya dengan keyakinan yang penuh semua energi
yang ada bisa kita fokuskan pada impian kita, dengan keyakinan kita
percaya bahwa apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan maka sudah
sepantasnyalah kita harus bersyukur, dengan bersyukur kita telah memberikan energi positip kepada pikiran kita setelah itu kita harus bersabar dalam
rangka menghargai proses hukum ini bekerja karena dengan bersabar dan
pasrah kita pun kembali memberikan energi positip agar impian kita lebih
cepat menjadi kenyataan.
Tanpa kita sadari ketika pola pikir kita
seperti yang saya uraikan diatas maka semuanya akan bermuara kepada
sikap dan perilaku yang positip dalam kehidupan sehari-hari, kalau sudah
demikian kita tinggal menunggu keajaiban yang akan muncul, yang
sebenarnya itu bukan keajaiban tetapi seharusnya yang akan kita dapatkan.
Di dunia ini tidak ada yang kebetulan.., segala sesuatu terjadi ada penyebabnya,
cobalah kita merenung sejenak memikirkan perjalanan hidup yang telah
kita lewati, terkadang dalam kehidupan yang lalu kita pernah mengalami
masa-masa kejayaan dimana saat itu lingkungan sekitar kita mendukung
kesuksesan kita sehingga kita semakin lebih sukses saja, tetapi tentunya
kita juga pernah mengalami suatu kondisi dimana kita pernah jatuh dan
lingkungan sekitar kita juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu
kita, apakah hal ini terjadi secara kebetulan..?
Sekali lagi saya tegaskan,
tidak ada yang kebetulan dimuka bumi ini, apa yang terjadi ketika itu
yang membuat kondisi kita dalam posisi jaya adalah karena kita baik
secara sadar atau tidak sadar menggunakan hukum tarik-menarik untuk
membuat kita jaya atau sukses, dan juga sebaliknya ketika kita dalam
keadaan jatuh.., cobalah kita ingat kembali.
Mungkin kita pernah melihat secara kasat
mata ada orang yang sepertinya sudah menerapkan seperti apa yang saya
jelaskan untuk bisa sukses dengan sungguh-sungguh namun masih juga
mengalami kesulitan dalam mencapai impiannya, mengapa ada orang yang
walaupun sudah berusaha mempraktekan dengan sungguh-sungguh untuk
menjadi sukses tetapi sukses tidak kunjung tiba..?
Kita semua belajar disekolah kehidupan.,
ibarat sekolah dalam satu kelas kita diajarkan materi pelajaran yang
sama tetapi tentunya kemampuan masing-masing kita untuk menyerap materi
yang diajarkan itu berbeda-beda bukan..? Ok.! anggaplah
mereka mempunyai kemampuan yang sama tetapi bukankah latar belakang
yang membentuk karakter mereka juga berbeda-beda..? jadi disinilah masalahnya..! mengapa ada orang yang sama menerapkan ilmu yang sama kemudian ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil.
Setiap kita adalah pribadi-pribadi unik yang mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda-beda, di antara manusia-manusia yang telah hadir ke bumi dari dulu hingga sekarang tidak ada yang sama persis secara lahir dan batin
Untuk mereka yang sukses tidak kunjung
tiba, karakter mempunyai peran penting untuk meraih kesuksesan, karakter
yang positif akan mendukung keberhasilan sebaliknya, walaupun kita
sudah menerapkan ilmunya dengan baik tetapi kalau karakter kita tidak
mendukung ini merupakan ganjelan kita untuk berhasil, jadi kita harus
membenahi hal ini terlebih dahulu, kita harus bisa melepaskan ganjelan
yang ada didalam diri agar tidak ada lagi hal-hal yang menghambat.
Apa saja ganjelan yang menghambat dalam diri kita ini..?
Mungkin didalam perjalanan di masa lalu,
kita pernah mengalami kejadian yang hingga sekarang masih berbekas
didiri kita dan tersimpan di pikiran bawah sadar kita seperti, perasaan
dendam yang dalam kepada seseorang karena merasa pernah di khianati,
dihina atau di lecehkan atau perasaan bersalah kepada diri sendiri, atau
juga perasaan kekhawatiran yang berlebihan yang akhirnya menimbulkan
perasaan ketakutan yang membuat kita takut mengambil sikap..?
Perasaan-perasaan tersebut diatas adalah
contoh dari jenis ganjelan yang menghambat diri kita untuk maju, jadi
jika kita mendeteksi adanya ganjelan yang seperti diatas tadi maka
segera harus kita lepaskan.
Dendam, amarah, benci, sakit hati, rasa penyesalan atau kekhawatiran yang berlebihan adalah jenis emosi negatip masa lalu kita yang tanpa kita sadari sudah kita pelihara, sama seperti parasit yang ada dalam diri..,
yang hanya akan menguras energi kita,
sehingga energi tidak fokus satu arah, kita harus dengan sadar
menghilangkan atau menyingkirkan parasit energi ini. Ketahuilah..!
parasit tersebut akan hilang saat kita bisa memaafkan dengan tulus
orang-orang yang pernah membuat kita marah, benci, sakit hati, dan..
saat kita bisa juga memaafkan diri kita sendiri dari hal-hal yang pernah
membuat kita merasa menyesali perbuatan yang pernah kita lakukan di
masa lalu.
Apabila kita berhasil menyingkirkan
parasit yang selama ini menyedot energi kita, maka tanpa kita sadari
secara otomatis mulai saat itu juga energi kita meningkat drastis
kemudian bisa kita bayangkan, dengan power full semacam itu tentunya dengan sangat cepat dan mudah kita bisa meraih impian kita.
Sekarang apakah kita tahu siapa saja mereka yang perlu kita maafkan..?
Dan apakah benar-benar kita telah memaafkan..?
Untuk mengetahui siapa saja orang yang
perlu kita maafkan adalah dengan cara kita membayangkan wajah orang
tersebut kemudian kita rasakan emosi yang keluar dari diri, kalau
perasaan yang muncul itu tidak enak berarti itu emosi negatip, maka
orang ini perlu untuk kita maafkan.
Memaafkan harus dengan tulus iklas,
caranya kita perlu hening sesaat, karena ketika kita hening kita
mengantar diri kita untuk masuk ke kondisi netral dimana kita bisa memisahkan antara diri kita dengan pikiran dan perasaan kita,
pada kondisi ini dengan penuh kesadaran kita memaafkan setiap orang
yang ketika kita bayangkan wajahnya menimbulkan perasaan yang tidak enak
tadi hingga perasaan tidak enaknya hilang.., maka pada saat itulah
berarti kita sudah benar-benar memaafkan.
Sesungguhnya ketika perasaan tidak enak dalam diri kita terhadap orang tersebut hilang maka mereka pun akan merasakan hal yang sama karena ikatan emosi negatip yang mengikat sudah kita lepaskan.
Memaafkan semata-mata adalah untuk diri
kita pribadi, dengan memaafkan berarti kita terbebas dari parasit yang
selama ini menguras energi kita.., kalau begitu adanya berarti memaafkan
itu termasuk perbuatan yang egois karena untuk kepentingan kita
sendirikan, lalu kenapa lagi kita tidak bisa memaafkan orang lain..?
Ohh..! mungkin karena masalahnya terlalu berat, atau karena posisinya dia itu sudah keterlaluan begitukah..?
Yang namanya masalah itu netral, tidak mempunyai makna,
kitalah yang memberikan makna pada masaalah itu, apakah itu berat atau
ringan, positip atau negatip, kemudian makna yang sudah kita berikan itu
kita simpan didalam hati dan terus menerus kita rasakan, itulah yang
menimbulkan rasa sakit ketika kita terlanjur memaknai secara negatip,
coba seandainya kita memaknainya secara positip.., bukankah kita akan
merasa tenang dan damai..?
Orang yang lemah tidak bisa memaafkan
hanya orang yang kuat dan baik saja yang bisa memaafkan kesalahan orang
lain. Apakah setelah kita memaafkan berarti kita sudah menjadi orang
yang baik..?
“ Kebaikan yang ditampakan menutupi kebaikan yang hakiki kita anggap baik sebenarnya tidak baik “
Mengapa ada orang yang tampaknya tidak baik tapi hidupnya jauh lebih baik dari orang yang mengaku baik..? Sama halnya kita melihat orang yang kelihatan jarang berdoa namun kwalitas hidupnya jauh lebih baik dari kita yang sering berdoa?
Mengapa bisa demikian..?
Tuhan itu sebenarnya adil atau tidak sich..?
Sekali lagi…. Sabar.., tenang.., kita harus bisa memikirkan hal ini dengan kejernihan pikiran, jangan kita melibatkan emosi dan perasaan yang muncul untuk mengomentari pernyataan saya ini,
karena emosi yang muncul disebabkan pola pikir yang dilandasi oleh
keyakinan kita, sementara keyakinan di bentuk oleh keluarga dan
lingkungan sekitar pada mulanya, dan melalui proses yang berulang-ulang
kita lakukan dari kecil suatu hal yang di tanamkan oleh keluarga masuk
kedalam pikiran bawah sadar kita dan mengendap hingga kini menjadi suatu
program yang mengendalikan diri kita, kemudian setelah kita dewasa kita
mencari pembenaran atas ” kebenaran ” yang sudah ditanamkan, yang
kemudian kita setujui untuk menjadi haluan hidup kita yang akhirnya kita
jadikan program itu sebagai acuan dalam kita mengomentari suatu masalah.
Program pikiran yang sudah di tanamkan
dari kecil sebenarnya sudah kita setujui, karena kita pun pada akhirnya
sudah mencari pembenarannya, jadi tidak mungkin apa yang sudah kita yakini kebenarannya kemudian kita tidak mempercayainya bukan..?
Tapi yang perlu kita ingat adalah apa yang menurut kita benar belum tentu benar untuk orang lain,
karena setiap orang mempunyai kebenaran yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dia yakini
dan apa-apa yang telah menjadi ketetapan didalam dirinya yang telah
mereka install menjadi suatu program yang ada di pikiran bawah sadar
mereka.
Di awal saya mengatakan bahwa kita harus bisa berfikir secara jernih dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan, berfikir jernih adalah ketika kita bisa melampaui pikiran-pikiran kita,
pada umumnya kita hidup dalam kehidupan yang di tentukan oleh program
pikiran yang ada dalam pikiran, akhirnya kita tidak bisa melihat sesuatu
apa adanya tetapi kita melihat sesuatu sesuai dengan program pikiran
kita, dengan kata lain “ kita melihat sesuatu apa kata kitanya “, kalau demikian berarti tanpa kita sadari kita terperangkap oleh pikiran kita.
Kita menjalani kehidupan dalam koridor program pikiran kita yang dibatasi oleh persepsi-persepsi kita sendiri, kita tidak pernah mampu melampaui perangkap pikiran yang dikondisikan oleh keterbatasan persepsi akibat ketidaktahuan akan ketidaktahuan.
Bagaimana caranya kita bisa keluar dari perangkap pikiran..?
Pertama kita perlu
mengerti cara kerja pikiran, dengan kita memahami cara kerja pikiran
maka kita bisa mengerti permainan yang dimainkan pikiran, sehingga kita
bukannya larut dalam permainan atau di dikte oleh pikiran tetapi kita
bisa mengontrol pikiran dengan mengarahkan kepada hal-hal yang
menguntungkan diri kita.
Kedua untuk bisa keluar dari perangkap “ penjara “ pikiran adalah dengan jalan kebebasan melalui pintu kesadaran.
Melalui pintu kesadaran kita bisa
menyadari bahwa kita bukanlah pikiran kita, dan kita juga bukanlah
keyakinan kita, karena pikiran atau keyakinan akan selalu timbul dan
tenggelam tidak abadi, sudah tentu bukan diri kita, dan dengan kesadaran
juga kita mampu untuk berfikir tentang pikiran.
Dengan kesadaran kita mampu melihat
sesuatu apa adanya tanpa terpengaruh oleh emosi yang di getarkan oleh
program pikiran kita, sehingga kita bisa bersikap netral karena
sesungguhnya setiap kejadian yang kita alami adalah netral, tidak punya
makna, pikiranlah yang telah memberikan makna, dan makna yang diberikan
oleh pikiran selalu benar menurut kita.
Ketika kita menghadapi kejadian yang “ menyakitkan “,
sebenarnya bukanlah sesuatu yang menyakitkan, peristiwa itu bisa jadi
menyakitkan karena pikiran kita salah dalam memberikan makna dan
mengakibatkan munculnya emosi negatip terhadap peristiwa itu, jadi..,
yang yang menyakitkan adalah emosi negatip yang kita berikan terhadap
peristiwa itu, yang terus kita rasakan karena kita melekat pada perasaan
itu.
Sekali lagi saya ulangi :
Sebenarnya tidak ada satupun kejadian yang bersifat baik atau buruk, semua kejadian itu biasa saja bersifat netral kita yang memberikan makna pada kejadian itu.
Apa sich yang mengarahkan pikiran kita sehingga kita bisa salah memberikan makna pada setiap kejadian..?
1. ketidaktahuan
Ketidaktahuan maksudnya adalah kita tidak
tahu atau tidak mengerti mengenai nilai kebenaran, ketidaktahuan ini
mengakibatkan kita bertindak tanpa menyadari bahwa tindakan kita tidak
sejalan dengan nilai spiritual, kita seharusnya yang mengontrol reaksi
kita, bukan sebaliknya diri kita dikendalikan oleh lingkungan kita.
2. keserakahan
Keserakahan adalah keinginan untuk bisa
selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, keserakahan sifatnya sangat
halus, yang nampak atau yang kita alami adalah emosi lain yang muncul
setelah keserakahan bekerja, kebencian adalah emosi susulan dari
keserakahan, contoh :
Saat kita membutuhkan bantuan dan orang
yang dulunya pernah kita tolong tidak mau membantu kita maka yang muncul
adalah reaksi marah, sakit hati, kecewa, jengkel yang sebenarnya semua
reaksi yang muncul itu bersumber pada keserakahan diri.
Sekarang kita analisa masalah ini lebih dalam..,
Apakah orang yang pernah kita tolong
harus membalas kebaikan kita..? tidak ada yang mengharuskan orang yang
pernah kita tolong itu membalas budi baik kita, karena menolong adalah
proses satu arah, bukan timbal balik, kalau timbal balik namanya bukan
menolong tapi berdagang disitu ada prinsip untung dan rugi.
Kita harus menyadari bahwa menolong hanya sekedar menolong tanpa berharap imbalan atau balasan.
Semampu kita.., berilah pertolongan
kepada siapapun orang-orang sekitar kita yang memang benar-benar perlu
untuk di tolong tanpa memandang suku atau agama, setelah itu maka kita
harus segera melupakan perbuatan baik yang telah kita lakukan.
Mengapa kita harus melupakan..?
Justru dengan selalu mengingat “ imbal jasa “ membuat nafsu keinginan dalam bentuk keserakahan akan semakin kuat.
Keserakahan adalah bentuk lain dari
kemiskinan mental yang harus kita berantas, caranya mulailah dengan
mengikis atau mengurangi ketidaktahuan kita, kita harus meningkatkan
kwalitas berfikir kita, kita perlu belajar prinsip hidup yang benar
dengan meningkatkan level kecerdasan spiritual kita, kita perlu
mengembangkan kemampuan, pengamatan yang tajam terhadap berbagai bentuk
pikiran yang muncul di pikiran kita.
Bagaimana kita bisa mengamati berbagai
bentuk pikiran yang muncul di pikiran kita, sementara dalam sehari bisa
muncul sangat banyak bentuk-bentuk pikiran.
Ingat..! pikiran mempengaruhi perasaan dan perasaan lebih mudah di amati dari pada pikiran, perasaan negatip muncul sebagai akibat dari pikiran negatip dan perasaan positip muncul dari pikiran positip.
Saat muncul perasaan negatip maka kita
perlu bertanya pada diri kita nilai spiritual apa yang sedang saya
abaikan atau saya langgar sehingga perasaan membuat saya seperti ini..?
Akhirnya.., dengan adanya sistim control
semacam ini, bisa meluruskan setiap pikiran-pikiran negatip yang muncul
didalam pikiran dengan mengarahkan kembali ke hal-hal yang positip.
Demikian saya akhiri dulu bahasan mengenai HUKUM ALAM
Penulis :
Zulkarnain Bandjar
assmualaikum wr wb. tuan guru allhamdulillah setetelah sya menyimak, melihat dan mendalami tulisan yang ada di blok ini, sya telah mendapatkan jawabannya untk melengkapan isi kitab saya yang di tulis oleh syehk tuanku guru H. anang ilmi yang nm kitabnya Pedoman Menuju Kesempurnaan, oleh karena itu sekiranya di ijinkan sya mohon ijin mengkopynya atas keridhoan tuan guru sya ucapkan trima kasih wassalam
BalasHapusWslm silahkan semoga allah memberkati kita semua
HapusAssalamu alaikum ..apas ya bisa mengamalkanya ..minta ijin nya dan minta keteranganya..terima kasih wassalam
BalasHapusWasllam..amalkan lah semoga kita di rahmati dan sama2 dapat ridho pahala.
BalasHapusAssalamu alaikum puang... Saya ingin belajar bacaan satinja yang sebenarnya, dan dibawah kemanakah kotoran yang manusia keluarkan agar bumi tidak melaknat serta bgaimana cara agar roh binatang yg dimakan jasadnya ikhlas dgn diri kita. Trima kasih atas pnjelasannya puang.
BalasHapuswaalaikum ssalam kalau pertanyaan di atas bermacam2 cara berdoa dalam bersatinja ..tetapi kemanakah kotoran itu ..menurut salah satu orang yg pernah di sembunyikan di alam ghaib bahwa jika bersatinja niatkan hadast besarmu di simpan di antara langit dan bumi Dan air Yg di gunakan air Sucinya Allah swt..kabarnya jika tdk demikian di takutkan speninggalmu engkau bersama2 dengan najis dan menuntutmu...wallahu alam ini hanya dasar pengetahuan dan tidak berdalil....
HapusKenapa hadastnya disimpang antara langit dan bumi, bukankah seharusnya disucikan saja?.
HapusSetelah membaca dengan cermat sepertinya tidak ada lagi batas qodrah antara hamba dengan TuhanNya, dan masih banyak lagi yang Berlebihan seperti sholat Ma'rifat yang anda jelaskan dengan niatnya yang tidak ada dalilnya. Pernahkah Rasulullah mengajarka sholat seperti itu?.
BalasHapusTidak ada sholat yang diterima oleh Allah tampa kema'rifatan itu saya setuju. Itulah pendapat saya yang sedang belajar.....
Sebagai pertanyaan awal dari saya tentang bersuci,
BalasHapusBagaimana cara mensucikan percikan/sentuhan air kencing yang sudah mengering?.
Mohon penjelasannya....
Assalamu'alaikum wr. Wb.
BalasHapusSubhanallah.. Alhamdulillah.. Allahu akbar.
Ijinkan saya mengcopy kitab ini Guru...
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusIjin Mencopy kitab guru untuk menjadikan pedoman Dzahir dan Bhatin ini.
Terimah kasih krna ijin allah lah..saya smpe menemukan blog ini....dgn sgala keredhohan allah dan yg punya blog ini..ijin kan saya untuk mengcopy nya..
BalasHapusalhamdulillah
BalasHapusdengan izin Allah saya menemukan blog ini masya Allaha, mohon dan izin untuk mencopynya....
BalasHapusAssalamualaikum wr wb,isin mengkopinya
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
BalasHapusMohon di izinkan saya meng-copy nya
Saya Junaidi Hanafi alamat: Sulsel kab Barru, kec Mallusetasi Palanro.
Seandainya saya tahu Alamat Guru Insya Allah saya akan datang berguru tlp, 08124225828🙏🙏🙏